Maestro Tuja'i

Assalamualaikum GanSist

Welcome back di thread ane.

Kali ini event CoC hadir lagi dari Regional Gorontalo, nah buat ane yang se Pulau dengan kota tersebut ane bakalan nulis tentang karya sastra yang ada di provinsi tersebut. Seperti apa itu? Yukk, disimak penjelasannya hingga selesai.

Gorontalo, kota yang disematkan dengan berbagai julukan, salah satunya adalah "Bumi Para Sastrawan". Sematan julukan itu tidak kaleng-kaleng sebab memang di kota tersebut lahir banyak sastrawan dan juga karya sastra yang sampai saat ini masih sering diperdengarkan dalam sebuah event-event tertentu di kota tersebut.

Karya sastra berupa sastra lisan tersebut itu dikemas dalam bahasa daerah Gorontalo. Lalu apa saja karya sastra kota Gorontalo? Cekidoott!!!.

1. Tanggomo

Karya sastra yang pertama adalah Tanggomo. Tanggomo adalah sastra lisan yang berbahasa Gorontalo. Sastra tersebut dibentuk dalam puisi naratif dan tidak terikat oleh baris yang diungkap secara beirama. Syair yang tertulis dalam tanggomo itu berisi sebuah peristiwa dan kejadian yang benar-benar terjadi atau nyata, misalkan dari cerita rakyat atau rekaman cerita dari pencerita itu sendiri. Nah, pada zaman itu tanggomo merupakan alat untuk menyebarluaskan informasi berdasarkan fakta kepada masyarakat Gorontalo. Dan untuk yang menjadi pencerita tanggomo itu sendiri disebut Ta Motanggomo.

Syair dari Tanggomo tersebut berisi ratusan atau ribuan baris yang harus dihapal oleh seseorang yang ahli Tanggomo yang akan dilantunkan pada saat-saat tertentu ketika hajatan atau keramaian. Namun dimasa sekarang Tanggomo sudah tidak lagi sering diperdengarkan sebab para ahli tanggomo sudah berusia lanjut.

2. Tuja'i

Sastra lisan kedua adalahTuja'i. Tujai'i adalah puisi bersajak dalam bahasa daerah Gorontalo yang merupakan sastra lisan berisi syariat ajaran-ajaran islam dan petuah hidup yang harus dipertahankan guna menjaga keberlangsungan adat istiadat di Gorontalo. Puisi ini tidak terikat oleh jumlah baris. Puisi tersebut sering diucapkan dalam berbagai acara penting seperti, lamaran, perkimpoian, pemberian gelar adat, dan juga penobatan raja.

3. Leningo

Leningo adalah sastra lisan ketiga yang menggunakan bahasa Gorontalo berupa puisi yang berisi pepatah, kata-kata arif atau ungkapan yang bisa dijadikan pedoman hidup dalam bertingkah laku di Provinsi Gorontalo. Leningo adalah jenis puisi yang bersajak dan terdiri atas empat baris dalam setiap baitnya. Penyair leningo akan melantunkan puisi tersebut dengan hati, agar siapapun yang mendengar setiap syair yang dilantunkan berupa petuah dan pedoman hidup dapat tersentuh dan menjaga perilaku dalam bermasyarakat.

4. Lumadu

Lumadu adalah sastra lisan Gorontalo berupa teka-teki pengasah otak dan juga kiasan atau perumpamaan. Selain itu Lumadu juga terkadang berisi sindirin halus.

5. Taleningo

Taleningo adalah jenis puisi berisi nasehat dalam berkehidupan didunia dan balasan kelak di akhirat nanti. Puisi yang berbeda dengan puisi yang lainnya ini mengandung filsafat dan pandangan hidup dalam beragama antar sesama manusia yang merupakan renungan dari para tokoh atau ulama. Puisi dalam bahasa Gorontalo ini berbentuk sajak terdiri atas empat baris dalam setiap baitnya. Isi dari Taleninho inipun adalah ukuran atau pegangan hidup setiap masyarakat Gorontalo.

6. Tinilo

Jenis sastra lisan yang terakhir ini adalah Tinilo yang merupakan pantun Gorontalo yang bersajak. Pantun ini berisi sanjungan, hiburan, doa, sejarah, ajakan, dan lain-lain. Syair Tinilo ini dilantunkan bersama-sama dalam upacara adat, seperti aqikah, pernikahan, dan upacara kematian.



Nah, itu dia gansist karya sastra dari Provinsi Gorontalo "Bumi Para Sastrawan" yang mungkin saja sudah banyak diketahui oleh gansist semua.

Sampai disini dulu trit ane. Semoga triti ini bermanfaat bagi kita semua. Jangan lupa tinggalkan jejak berupa rate, share, komen, n cendolnya yah gansist.

see you next thread



Referensi : Wikipedia.com
Gambar google