Dulu sebelum mudahnya dunia informasi, yang ane tau hanya teknologi dan teknologi. Bagaimana sistem ini berjalan, bagaimana pengaruhnya bila dipadukan dengan komponen ini itu dan bagaimana jadinya bila semua itu dikaitkan dengan teknologi. Semua hal itu ane dapat dari majalah komputer bulanan yang bisa ane baca dengan gratis di perpustakaan sekolah.

dok. pribadi

Tapi ane telat menyadari bahwa semua itu gak akan bisa ane ketahui dan ane praktekkan bila tanpa bantuan sepupu ane. Namanya Jon Putra, ane biasanya memanggilnya bang Jon. Mukanya memang sekilas terlihat menyeramkan, namun dibalik itu ada sisi humoris yang akan diketahui bila sudah kenal lama dengan dirinya. 

Yang membuatku cinta pada dunia komputer dan teknologi salah satunya bang Jon ini. Pertama kali ane dibuat kagum oleh kemampuannya yang bisa merakit komputer sendiri. Pada saat itu internet masih menggunakan saluran telpon sehingga masih sedikit yang mengakses internet. Namun bang Jon bisa menyusun komponen-komponen komputernya. Bahkan dirinya mampu mengupgrade komputernya itu seorang diri. Dan berkat komputer yang telah diupgradenya itu ane jadi bisa belajar banyak hal dengan menggunakan komputer.  

Salah satunya saat orang-orang sibuk dengan game RPG (dulu musimnya Devian Kids), ane dibantu dan diajarkan bang Jon untuk membuat sendiri game RPG itu. Meski tanpa menggunakan program, tapi membuat game dari 0 memerlukan pemahaman beberapa hal penting. Seperti tema game, alur cerita yang ingin dijalankan, tipe monster, kekuatan monster, latar game dan banyak lagi. Ane inget banget untuk menyelesaikan satu map aja butuh waktu berminggu-minggu saking komplexnya.

Dan berkat bang Jon pula ane jadi tertarik untuk mengikuti lomba-lomba yang berkaitan dengan komputer walaupun kebanyakan lomba yang ane ikuti kalah. Alasan ane termotivasi untuk mengikuti lomba-lomba itu karena hadiah yang fantastis. Yang mana uang hasil lomba itu akan ane jadikan seperangkat PC beserta komponen-komponen penunjang lainnya. Dan ternyata hal itu berlanjut hingga sekarang. Ane jadi terus termotivasi untuk mengikuti lomba. Meski sekarang lomba yang ane ikuti tidak mesti tentang komputer dan teknologi.

Hal lain yang akhirnya memotivasi ane adalah semangat belajar dan membaca. Zaman dulu semua orang mengandalkan buku, termasuk bang Jon. Semua harus dipelajari secara mendalam tanpa jalan pintas seperti sekarang yang bisa dicari di google. Hal itu juga menular pada ane yang akhirnya ikut-ikutan membaca buku dan terbawa hingga sekarang. Namun tetap saja buku tentang teknologi selalu memiliki magnet paling kuat dibanding buku-buku lainnya. 

Kini ane sudah memiliki PC yang sudah di overclock. Meski masih ada beberapa komponen yang rencananya harus diupgrade untuk menunjang kebutuhan software yang ane gunakan. Terutama Solidworks yang masih terasa sedikit berat.

Termotivasi menjadi sosok yang melek teknologi, mau belajar dan mau bersaing tidak akan ane miliki bila saja bang Jon sejak dulu enggan mengajarkannya padaku. Tapi karena kebaikan, ketulusan dan kesabarannya, kini ane menjadi sosok yang lebih maju. 

Terimakasih bang Jon!