Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

Yunie87Avatar border
TS
Yunie87
Pahlawan Itu Bernama Ayah


Assalamualaikum wrwb, GanSis.

Bulan November identik dengan adanya peringatan hari pahlawan. Di mana kita mengenang jasa-jasa orang yang telah mengorbankan jiwa, raga, bahkan darahnya untuk negara Indonesia.

Nah, menurut ane pahlawan itu tidak selalu orang terjauh. Bahkan yang serumah dengan kita pun, bisa disebut pahlawan. Ya, pahlawan itu bernama ayah. Lelaki yang tidak pernah kenal lelah berkorban untuk sebelas anak dan istrinya.

Walau ane tidak jarang berselisih paham dengan pria hampir 70-an tahun ini, tetap saja dialah cinta pertama ane, pria hebat yang sering ane sebut pahlawan keluarga.



Pria yang sangat ane kagumi di dunia ini. Bagaimana tidak, ayah akan melakukan apapun juga demi anak-anaknya. Setiap hari selalu saja keluar nasehat atau cerita yang penuh hikmah dari lisannya. Walau volume suaranya tinggi, hatinya justru sangat pe-iba. Jika ada orang yang datang ke rumah, lalu bermaksud meminjam uang dengan bercucuran air mata, maka ayah pasti akan mengeruk sakunya. Padahal, bisa jadi uangnya hanya tinggal segitu saja.

Ayah memang bukan hanya pahlawan bagi ane dan keluarga saja, tapi juga bagi sebagian orang sekitar. Bahkan acapkali ayah juga menjadi 'wadah' minta pendapat bagi teman, tetangga, bahkan kerabatnya. Kritik dan saran ayah sangat disukai orang sekitarnya.



Padahal ayah bukanlah orang yang bertahta atau berharta. Namun, jiwa sosial ayah yang tinggi dan sikap ayahlah yang menjadi nilai lebih.

Latar belakang ayah yang seorang yatim dan diharuskan menjadi tulang punggung di masa kanak-kanaklah yang menjadikannya seorang yang sangat mandiri dan peduli dengan sesama. Selain itu, ane juga sangat takjub dengan ayah yang sangat ahli berhitung. Hitungan ayah sangat cepat, tanpa menggunakan kalkulator atau coretan kertas. Bahkan lulusan sarjana pun, terkadang kalah cepat dalam menjumlahkan perkalian, pembagian, atau tambah dan pengaurangan. Padahal ayah hanya sekolah sampai kelas 4 SD. Ayah memang sosok yang luar biasa.



Berkat didikan ayah, alhamdulilah kami--sebelas bersaudara selalu kompak. Tidak pernah ada perselisihan. Saudara yang berlebih, akan menolong saudara yang kekurangan. Bahkan, di kampung, kami dijadikan contoh keluarga teladan, oleh warga sekitar. Ayah menjadi orang tua yang berhasil mendidik anak-anaknya, kata mereka. Selain itu, pengaruhnya, keluarga kami sangat disegani oleh orang kampung.

Berkat didikan ayah juga, ane menjadi sosok yang mandiri. Tidak manja. Wejangan ayah selalu terngiang-ngiang, ketika kami ada perselisihan pendapat. Ane yang keras pun, sering luluh dengan 'tingkah laku' ayah yang luar biasa. Sosok yang terlihat keras di luar, tapi sangat lembut di dalam.








Sumber narasi : opini pribadi
Sumber gambar : dokumen pribadi
indrag057Avatar border
trifatoyahAvatar border
ushirotaAvatar border
ushirota dan 2 lainnya memberi reputasi
3
744
24
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan