Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

Djamboel79Avatar border
TS
Djamboel79
Dongeng Indah Leicester City!
Semua orang menyukai kejutan. Apalagi yang berbau keajaiban.

Tak terkecuali di dunia sepakbola.Terkadang bosan jika sebuah kompetisi hanya dikuasai oleh klub-klub yang bergelimang trophy.

Lain halnya jika pada suatu masa ada berlian yang terselip dibalik semak-semak mampu tampakkan sinarnya.

Itulah yang terjadi pada kompetisi Liga Primer Inggris beberapa waktu silam. Sebuah kekuatan semenjana mampu merangsek naik ke jenjang juara.



Saat itu tidak ada seorangpun yang menyangka, bahkan mungkin peramal pun terkejut dibuatnya. Leicester City menjelma jadi cerita menyenangkan bagi para pecinta dongeng.

Datang dengan kekuatan yang tidak dipertimbangkan, mereka tiba-tiba menduduki tahta juara dan memberi tahu dunia bahwa kala itu suatu masa ingin sesekali keluar dari singgasananya. Menikmati udara berbeda demi mendapat tawa yang sebelumnya tidak ada.

Leicester City menjadi sebuah dongeng tak terlupakan dari tanah Britania.

Setelah satu dekade, Leicester City kembali promosi ke Liga Primer Inggris pada musim 2014-2015.

Pada musim 2014-2015, Si Rubah harus berjuang untuk bisa bertahan di Liga Primer Inggris. Berbekal 11 kemenangan, delapan hasil imbang dan menelan 19 kekalahan menjadikan mereka berada di posisi ke-14 dengan 41 poin.

Evaluasi pun dilakukan manajemen Leicester City. Langkah awal ialah memecat pelatih Nigel Pearson dan menggantinya dengan juru taktik terkenal dari Italia, Claudio Ranieri.



Penunjukkan Ranieri pun tak jauh dari perdebatan dan keraguan. Akan tetapi layar sudah terkembang, surut kita berpantang, kurang lebih demikian semangat klub yang bermarkas di Stadion King Power.

Musim 2015-2016 yang tak disangka-sangka bakal menjadi panggung bagi Leicester City membuktikan taji.

Duet Jamie Vardy dan Riyad Mahrez berhasil mengalahkan Sunderland dengan skor 4-2 dalam debut sang Manager, Claudio Ranieri bersama The Foxes.

Dalam perjalanannya, Jamie Vardy menorehkan namanya dalam sejarah Liga Primer Inggris dengan mencetak gol dalam 11 laga berturut-turut dalam laga imbang melawan Manchester United.



Musim tersebut juga mencatat, bahwa dalam tiga hari Leicester City sukses mengalahkan dua tim besar di negeri Ratu Elizabeth.

Rabu, 3 Februari 2016, brace Jamie Vardy sukses membawa Leicester City menundukkan Liverpool di Stadion King Power.



Tiga hari berselang, giliran pemain belakang asal Jerman, Robert Huth yang membuat brace. Ditambah satu gol dari Riyad Mahrez, Leicester City menyudahi perlawanan Manchester City (3-1) di Stadion Etihad.

Sepekan berselang, Jamie Vardy sempat membawa The Foxes unggul atas Arsenal saat babak pertama berakhir di Stadion Emirates.

Akan tetapi alur pertandingan berubah saat Danny Simpson diganjar kartu merah oleh wasit Martin Atkinson pada menit ke-54.

Arsenal akhirnya sukses membalikkan keadaan dan menang 2-1 atas Leicester City di akhir pertandingan.

Pada musim 2015-2016 itu, hanya Arsenal yang berhasil dua kali mengalahkan Leicester City dalam laga home & away.

Satu kekalahan lainnya pada musim itu diderita Leicester City dari Liverpool di Stadion Anfield pada laga bertajuk boxing day.

Masa akhir pertempuran nyaris temui waktunya. Mereka yang sempat meragukan semakin percaya bahwa Leicester City akan melalukan hal gila.

Leicester City tak terhentikan dengan kekompakan skuad di berbagai area.

Pada 1 Mei 2016, Leicester City harus menunda pesta setelah hanya meraih hasil imbang saat melawan Manchester United (1-1) di Stadion Old Trafford.

Namun sehari berselang, gelar juara akhirnya menjadi milik Leicester City, setelah Chelsea sukses menahan imbang Tottenham Hotspur (2-2).

Tak hanya nama Jamie Vardy dan Riyad Mahrez, musim fantastis tersebut juga memunculkan pahlawan lapangan hijau lainnya.

Wes Morgan, Drinkwater, Christian Fuchs, Ngolo Kante juga menjadi serdadu-serdadu tangguh dalam menahan serangan lawan.



Setelah 132 tahun berdiri Leicester City akhirnya menjadi juara Inggris pada musim 2015-2016.

Musim ajaib itu mungkin akan sulit terulang bagi Leicester City.

Meraih tiket ke Eropa boleh jadi menjadi mimpi realistis bagi Leicester City.

Pada musim 2019-2020 yang lalu, Leicester City sempat menjadi buah bibir saat mampu menerobos empat besar paling tidak hingga akhir pekan ke-36.

Posisi yang akan membawa mereka kembali mencicipi kerasnya persaingan Liga Champions.

Namun Dewi Fortuna menjauh dari Jamie Vardy dkk. Pada dua laga penentuan, Leicester City tumbang dari Tottenham Hotspur dan Manchester United.

Musim ini Leicester City harus puas bersaing di Liga Europa.

Pertanyaanya, apakah musim ini magis Leicester City kembali menggeliat?

Entahlah! Suatu yang jelas, kemenangan atas Wolverhampton Wanderers serta hasil imbang Manchester City kontra Liverpool menjadikan Jamie Vardy dkk berada di puncak klasemen sementara Liga Primer Inggris.



Pekan kesembilan nanti, Leicester City mencoba meraih kemenangan keempat beruntun musim ini.

Sebuah tantangan serius bagi Si Rubah, mengingat ada Liverpool yang harus mereka hadapi di Stadion Anfield.

Meski terlihat berat, satu modal kuat dimiliki Leicester City jelang laga melawan Liverpool nanti.

Dari delapan pertandingan yang sudah dilakoni, empat laga mereka mainkan di kandang lawan.



Hasilnya pun sangat mengesankan! Melawat ke markas West Bromwich Albion, Manchester City, Arsenal dan Leeds United, tiga poin selalu dibawa pulang pasukan Leicester City.

Walaupun kompetisi masih panjang, kok rasanya seru juga ya apabila Leicester City bisa kembali juara!

#RinganJari
Diubah oleh Djamboel79 10-11-2020 03:10
motherparker699Avatar border
thebavarian.90Avatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
1.6K
22
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan