M.Fauzil Adhim

Bab 1. Kupinang Engkau dengan Hamdallah

Rasullullah Saw. bertanya "Apa yang menghalangi seorang muslim untuk mempersunting istri?"

"Orang yang paling buruk di antara kalian ialah yang melajang (membujang)dan seburuk-buruk mayat (di antara) kalian ialah yang melajang (membujang) HR Imam Ahmad.

[I]Dari Abu Hurairah ra. Rasulullah bersabda " Tiga orang yang akan selalu diberi pertolongan oleh Allah adalah seorang mujahid yang selalu memperjuangkan Agama Allah SWT, seorang penulis yang selalu memberi penawar dan seorang yang menikah untuk menjaga kehormatannya. HR. Thabrani

Orang yang meminang kata Imam Nawawi dalam Azzakarun Nawawiyah, disunnahkan untuk memulai dengan membaca Hamdallah dan shalawat untuk Rasul Saw. Seorang laki-laki yang ingin meminang seorang perempuan emang sebaiknya memulai dengan membaca Hamdallah.

Hati-hati Bawa Hati
Aduh
susahnya punya hati
letaknya tersembunyi
tapi geraknya tampak sekali
(he hemm, malu juga diri ini)

Makanya
lebih baik punya istri
kalau tersenyum ada yang menanggapi
kalau berekspresi ada yang memahami
sikapnya lembut tak bikin keki
kadang malah memuji

"Tuhan tak pernah ingkar janji
kalau terus menjaga diri
akan mendapat pendamping yang lurus hati"

Tapi kalau masih sendiri
hati-hati bawa hati
kalau sibuk mencari perhatian
kapan kamu mengenal gadis yang bisa menjaga pandangan?
bagusnya sibuk menyiapkan perbekalan
(maunya sih kutulis memperbaiki iman)
saat-saat tak terbayangkan

Adapun kalau sudah beristri
jangan lupa mengingatkan
kalau ada yang dilalaikan
tentang perkara orang yang disyariatkan
tapi kalau ia memelihara kewajiban
ingat-ingatlah untuk memberi perhatian
jangan menunggu dapat peringatan

Karangmalang 1 maret 1997
M. Fauzil Adhim



Bab 2. Mempertimbangkan Pinangan

Dalam buku ini mengajak untuk mempertimbangkan pinangan, yang menurut saya memang sebelum kita melangkah membina rumah tangga alangkah baiknya, mempertimbangkan pinangan, bukan hanya dari segi materi tapi juga dari segi agama. Ini juga yang menjadi patokan TS dalam awal membina rumah tangga.

Jika datang kepada kalian orang yang bagus Agama dan Akhlaknya, maka nikahkanlah dia (dengan putrimu)" (HR Imam Tirmidzi dari Abu Hatim Al-Mazni)

Pernikahan itu sangat sensitif apa saja yang ada dalam proses menuju pernikahan maupun fase-fase awal pernikahan, mudah membangkitkan perasaan yang kuat negatif maupun positif.
Mempertimbangkan pinangan itu penting baget karen pernikahan bukan perkara main-main. Sebisa mungkin menikah sekali seumur hidup.

Bab 3. Mengenai Sumber Informasi dan Perantara

Pertama, memberi informasi obyektif.
Perantara atau lebih dikenal dengan istilah mak comblang, sebaiknya memberikan informasi seobyektif mungkin.
Kedua, tidak persuasif.
Sebaiknya tidak memberikan keterangan yang persuasif (membujuk) ataupun bersifat promosi.
Ketiga, memberi informasi apa yang diketahui. Sebagai mak comblang ya sebaiknya jujur, nggak perlu nutul-nutupin apalagi ngiklan yang nggak sesuai.

Bab 4. Selama Proses Berlangsung

Ummul Mukminin 'Aisyah r.a. mengatakan:

"Pernikahan itu sangat sensitif dan tergantung kepada pribadi masing-masing untuk mendapatkan kemuliaannya."
Menikah adalah kesucian. Sangat besar kemuliaan di dalamnya. Sangat tinggi kedudukannya.
Beberapa persangkaan:
Persangkaan kepada Allah, persangkaan dan persepsi kepada calon.

Bab 5. Antara Menyegerakan dan Tergesa-gesa

Rasullullah menasehatkan:
"Mintalah fatwa dari hatimu kebaikan itu adalah apa-apa yang tentram jiwa padanya dan tentram pula dalam hati. Dan dosa itu adalah apa-apa yang syak dalam jiwa dan ragu-ragu dalam hati, walaupun orang-orang memberikan fatwa kepadamu dan mereka membenarkannya." Karena hakikatnya menikah bukanlah perlombaan siapa yang menang dan siapa yang kalah.

Bab 6. Dimanakah Wanita-wanita Barakah itu?

"Wanita yang paling agung kebarakahannya adalah yang paling ringan maharnya." HR. Ahmad, Al-Hakim
Sebagai seorang wanita hendaklah mengerti kondisi pasangannya, tidak memberatkanaharnya.

Bab 7. Undangan-undangan Mubazir itu ...

Melalui tulisan ini, penulis hendak mengajak berfikir sejenak, sehingga kita bisa menghindari kemubaziran, tetspi kita juga menjauhkan diri dari sikap terlalu bakhil. Sering kali kita lihat undangan yang tidak bermanfaat, sudah dibeli mahal-mahal ujung-ujungnya masuk ke tong sampah.

Bab 8. Awalnya Dari Niat

Awalnya dari niat, atas dasar apakah engkau menikahi istrimu? Jika gadis yang kau pinang itu cantik, apakah engkau menikahinya karena keindahan dan wajahnya yang mengesankan? Apakah karena kecantikannya dapat membuatmu terjerumus kepada maksiat? Lalu engkau berusaha dengan sungguh-sungguh untuk segera menikahinya, demi menjaga kehormatan farjimu berdua.

Bab 9. Memasuki Malam Zafaf

Masa sesudah akad nikah adalah saat yang peka. Hari itu seorang jejaka baru saja menjadi suami, dan seorang gadis memulai kehidupannya sebagai seorang istri.

Kegiatan di malam Zafaf dan seterusnya:

- Mengajak istri shalat bersama
- Makanan kecil pembuka
- Apakah sekarang saat yang tepat
- Urusan berkenaan dengan pakaian
- Istri hendaknya tidak malu
- Berbicara dari hati ke hati
- Mandi janabah bersama
- Masih ada kehangatan

Bab 10. Masa Pengantin Baru

- Belajar mendampingi suami
- Merintis kebiasaan yang baik
- Dan Istripun hamil

Bab 11. Tinggal Di mana Setelah Menikah

Ini juga penting sekali untuk dibahas, sehingga percekcokan dalam rumah tangga bisa diminimalisir.

Bab 12. Saat Tepat untuk Berhias

- Ketika suami akan pergi
- Ketika suami pulang
- Ketika suami harus pulang mendadak
- Ketika berangkat ke pembaringan

Bab 13. Keindahan Suami Istri

Malam kian larut dan diselimuti kegelapan
Telah sekian lama kekasih tiada bercumbu
Demi Allah, bila tidak karena-Mu yang kuingat
Niscaya ranjang ini berguncang keras
Tetapi wahai Tuhanku, rasa malu telah menghalangiku
Dan suamiku lebih mulia untuk kendaraannya diijak orang
Sama-sama membuang rasa malu.

Masih banyak bab lagi yang memberikan edukasi tentang pernikahan barrakah.

Apa kelebihan buku ini:

Kelebihannya adalah buku ini mengupas tuntas kehidupan pernikahan dari mulai awal perkenalan, meminta restu, khitbah, malam pertama, apa yang sebaiknya dilakukan pengantin baru, masa-masa ngidam, cara mendidik anak, mengatasi perselisihan dalam rumah tangga, contoh-contoh wanita pilihan, saat-saat yang tepat istri berdandan. Cover buku yang lux, walaupun tebal sampai 613 halaman, kita akan betah membacanya karena banyak sekali pelajaran dan manfaat yang bisa diambil.
Teknik penulisan yang begitu rapi, menghibur dan menggebu-gebu, menyampaikan pembelajaran tanpa menggurui.

Kekurangannya:

Untuk menuliskan kekurangannya sebenarnya sedikit tidak enak, karena buku ini terlalu baik, dan laris sampai menjadi Best seller dan naik cetak berkali-kali. Akan tetapi sedikit kekurangannya yaitu bahasa sedikit vulgar, ada juga sedikit kalimat yang kurang dipahami.

Secara penilaian, buku ini memiliki nilai yang istimewa, luar biasa.

Kesimpulan yang dapat diambil dari Buku "Kado Pernikahan Untuk Istriku Ini."
Pembelajaran sebelum mengarungi bahtera rumah tangga itu sangat penting, untuk tercapainya rumah tangga yang Sakinah Mawadah Warahmah.