Hi gan sis, dan sobat kaskus dimanapun kalian berada. Bagaimana hari ini sudahkah membaca kitab suci? Terkadang kita sebagai mahluk yang beragama memang harus membaca kitab suci yang kita yakini mau kalian beragama apapun itu setidaknya hentikan aktivitas sejenak untuk mempelajarinya.

Dengan membaca kitab suci maka akan timbul kebaikan dari apa yang sudah diajarkan, tapi sangat disayangkan sob banyak sekarang ini orang lupa akan kitab sucinya sendiri. Membaca kitab suci teramat berat, tapi kalau baca stensilan mata langsung melotot hayo ngaku?

Apalagi di Indonesia minat baca anak-anak dinilai masih rendah, padahal kitab suci itu adalah tuntunan hidup bukan hanya jadi tontonan yang ditaruh di rak sebagai pajangan sebagai identitas diri.



Terlebih buat kamu yang kesibukkannya di kantor, di tempat kuliah, di sekolah seperti tak ada waktu untuk membuka kitab suci. Pulang kerja tidur, pulang sekolah ngegame, waktu demi waktu tak pernah kita mempelajari apa yang di inginkan Tuhan ketika kita diberikan nafas dibumi ini. Tujuan kita diciptakan sering kita lupa untuk menganalisanya, maka tak heran bila ada seorang anak pemulung yang masih ingat bahwa ia hanya seorang hamba.

Di emperan toko, yang berada di Jalan Braga, Kota Bandung, seorang bocah berhenti sejenak melepas lelah dengan membaca kitab suci yang ia yakini sebagai pedoman hidupnya.

Hidupnya memang terbiasa menggelandang, namun pesan dari kakek dan neneknya agar tidak meninggalkan shalat lima waktu dan membaca Al Qur'an ternyata memberikan keberkahan tersendiri.

Kenapa Muhammad Ghifari Akbar, si bocah pemulung itu menjadi viral videonya ketika sedang membaca kitab suci? Bahkan banyak menuai pujian dari netizen.



Karena di era modern saat ini, kita tahu gadget telah meracuni kehidupan semua insan sob, walau kitab suci ada di gadget tetap saja jarang orang yang membacanya.

Bahkan banyak orang yang ngakunya berilmu, paham kitab suci tapi kelakuannnya sangat bertolak belakang. Karena kitab suci bukan dijadikan pedoman hidupnya terkadang hanya untuk sarana mencari uang.



Begitulah akhir zaman ketika kitab suci dipelajari hanya sebagai sarana memperkaya diri, maka tak heran banyak yang lupa daratan dan kelakuan pun jauh panggang daripada api. Iya toh?



Sumber 1
Pic google