Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

septi.septianaAvatar border
TS
septi.septiana
Tukang Cobek dan Ulekan di Tengah Hutan


Aku sebenarnya bukan type orang yang percaya hal-hal mistis. Tapi aku pernah mengalami kejadian di luar nalar.

Kejadiannya saat itu aku sedang dalam perjalanan ke arah Sukabumi, ke kampung salah satu temanku. Lokasinya benar-benar di kampung. Karena melewati beberapa hutan pinus.

Apesnya, mobil mogok di tengah hutan pinus. Yang bikin kesel adalah, mogoknya dikarenakan lupa isi bensin! Bodoh banget temenku ini.

Meski di tengah hutan seperti ini, tapi peradaban sudah sampai ke sini. Meski dengan signal susah payah, dengan aplikasi ojek online, temenku berhasil order bensin via aplikasi ini.

Sambil menunggu bensin datang, karena suasananya sejuk, aku berinisiatif untuk jalan-jalan di sekitar situ. Karena tak ada yang mau menemaniku, aku sendirian saja. Malah ada yang menuduh aku sedang mencari spot untuk pipis. Emang aku cewek apaan yang pipis berdiri di pepohonan?!

Tak jauh dari situ, aku melihat seorang anak kecil di pinggir jalan sedang menangis. Di depannya tergeletak beberapa cobek dan juga ulekan dari batu. Aku pun menghampirinya.

Anak ini menangis karena mengatakan dagangannya dari pagi belum laku. Sebenarnya aku ingin mengatakan di tengah hutan siapa juga yang mau beli cobek dan ulekan dia? Tapi aku mengurungkannya. Aku kan gak tau situasinya.

Karena iba, aku berniat memberikan ia uang sekedar untuk makan. Tapi ia menolak. Ia lebih setuju aku membeli dagangannya. Aku jadi salut. Di jaman sekarang ada yang menolak mengemis. Akupun setuju membeli 1 ulekan dia. Aku pikir yang enteng lah. Ia pun menerima uang pembayaran dan mengembalikannya. Uang kembalian aku kasih ke dia tapi dia menolak.

Aku pun membawa ulekan dan mengantongi uang kembalian lalu kembali ke mobil. Temenku sudah berusaha menghubungi berkali-kali tapi hp ku tak ada signal. Rupanya bensin sudah datang.

Temenku heran melihat aku datang membawa sebatang kayu. Aku yang kaget segera membuang kayu tersebut. Karena aku inget betul, aku sebelumnya membawa ulekan. Si anak tadi tak ada kantong plastik jadi aku tenteng begitu saja. Aku pun reflek merogoh kantong celanaku. Uangku masih ada utuh. Bukan uang kembalian dari anak tadi. Padahal aku sangat yakin, tadi aku sudah memberikan padanya dan anak tersebut memberikan sejumlah uang kembalian.

Mendadak bulu kudukku pun meremang. Buru-buru aku masuk mobil dan meminta temanku untuk buru-buru pergi dari situ.


Lokasi di mana aku bertemu anak kecil penjual cobek dan ulekan - Dokpri


Quote:
Diubah oleh septi.septiana 23-10-2020 16:48
indrag057Avatar border
indrag057 memberi reputasi
1
575
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan