Quote:
Liputan6.com, Jenewa - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengimbau seluruh pemimpin dunia untuk menghentikan lockdown atau penguncian wilayah karena COVID-19.
Dr David Nabarro dari WHO, mengatakan, lockdown bukan lagi cara untuk mengendalikan penyebaran Virus Corona.
Menurut David, satu-satunya hal yang dicapai karena lockdown adalah kemiskinan, tanpa mampu menyelamatkan banyak nyawa yang melayang.
"Lockdown hanya memiliki satu konsekuensi yang tidak boleh Anda remehkan, dan itu membuat orang miskin menjadi semakin miskin," katanya dikutip dari situs News Au pada Senin, 12 Oktober 2020.
COVID-19 di Malaysia: 2 Kematian dan 561 Kasus Baru, Ada yang Pulang Dari Indonesia
Sehingga, lanjut David, WHO tidak lagi menganjurkan untuk melakukan lockdown sebagai cara utama pengendalian COVID-19.
"Satu-satunya yang kami yakini bahwa lockdown dapat dibenarkan untuk memberi Anda waktu untuk mengatur ulang, menyusun kembali, menyeimbangkan kembali sumber daya Anda, melindungi petugas kesehatan yang kelelahan," katanya.
Nabarro juga mengatakan bahwa lockdown memberikan dampak secara global, bagaimana ekonomi semakin terpuruk, yang miskin turut terpengaruh secara tidak langsung.
"Lihat apa yang terjadi pada petani kecil di seluruh dunia. Lihat apa yang terjadi dengan tingkat kemiskinan. Tampaknya kita mungkin memiliki dua kali lipat kemiskinan di dunia tahun depan. Begitu juga dengan masalah malanutrisi anak," katanya.
https://m.liputan6.com/amp/4379773/o...mpression=true
Jadi inget bacotan salah 1 aktivis pejuang lockdown yg ngancem kalo Jokowi kaga ngelockdown Indonesia bakal ada jutaan kematian dan mayat2 bertebaran di jalanan (kaya di Bolivia kalo ngga salah) 🤭
Beberapa negara yg menerapkan lockdown ketat justru angka kasus covid19nya lebih tinggi (contoh: peru, india, italia), ditambah ekonomi ambyar... Double kill dah