Assalamualaikum wrwb, GanSis.

Setiap daerah pasti mempunyai makanan khas yang fenomenal dan selalu bikin lidah bergoyang. Sama halnya di Sumatera Barat, khususnya Pariaman. Kali ini ane akan memperkenalkan 'si gurih manis' lamang tapai.



Makanan yang terbuat dari ketan putih dan hitam ini, tak jarang akan membuat orang menelan air liur ketika melihatnya. Apalagi saat ini, makanan unik ini sudah mulai langka dijumpai orang yang menjualnya. Adapun lamang tapai ini biasanya menjadi kudapan bagi masyarakat Minang ketika hari raya atau untuk dibawa ke rumah mertua ketika Ramadhan tiba, alias untuk berbuka puasa.

Perpaduan rasa lamang yang gurih dengan tapai yang manis asam, memang unik. Tak jarang orang yang menyantapnya untuk minta 'tambuah.' Adapun lamang ini terbuat dari beras ketan yang dimasak dengan santan, garam, dan daun pandan, dengan menggunakan media bambu dan tapai tersebut dari beras ketan hitam yang difermentasi dengan ragi selama tiga hari lamanya.



Bagaimana kalian tertarik untuk mencoba lamang tapai, ini?
Dulu di Jakarta dan Pekanbaru ane sempat melihat orang yang berdagang lamang tapai ini, tapi harganya satu batang lamangnya lumayan, Gan.
Mungkin menyesuaikan dengan harga beras ketan yang lumayan juga. Kata emak ane sih, untuk menghasilkan satu batang besar lemang itu, membutuhkan satu liter beras ketan. Jadi, wajarlah, ya. Harga disesuaikan. Belum lagi lama pembuatan lamang dan tapainya.


Btw, ini foto emak ane lagi malamang, Gan.

Pokoknya kudapan ini wajib dicoba buat GanSis yang sedang berkunjung di Sumatera Barat. Rekomended banget. Biasanya bisa ditemui di pinggir jalan atau pasar tradisional di beberapa kota Sumatera Barat, seperti Pariaman, Padang, atau Bukittinggi. Harganya pun lebih terjangkau karena bisa beli per potong atau per porsi lamang.

Oh ya, buat kalian yang ingin sekali mencicipi kudapan ini, juga bisa melihatnya di aplikasi online, ya. Walau jarang tapi masih ada kok yang menjualnya.

Jangan lupa