Di samping rumah, ada kebun kosong yang kalau tidak salah milik salah satu stasiun televisi nasional. Daripada kebun ini mangkrak dan tidak dimanfaatkan, keluarga saya meminta ijin pada penanggung jawab untuk memanfaatkannya. Mereka ternyata mengijinkan selama tidak merusak dan tidak mengganggu tower pemancar tv tersebut.

Kami memilih menanam pohon pisang. Karena pohon ini relatif tidak memerlukan perawatan yang intensif dan dapat tumbuh dengan baik di berbagai jenis tanah. Kebetulan tanah kebun ini sedikit berbatu.

Untuk mendapatkan bibit pisang, awalnya kami membeli bibitnya beberapa batang. Namun selanjutnya, pohon-pohon pisang baru lahir dari tunasnya. Meski pohon pisang hanya bisa berbuah satu kali, tapi selalu tergantikan dengan tunas-tunas baru. Bahkan terkadang, dari 1 batang pohon, akan muncul tunas lebih dari satu. Bisa 2 tunas, 3 tunas, bahkan lebih. Jadi ya tidak habis-habis.

Penyiraman kami lakukan terkadang saat panas terik menyengat. Pemupukan tidak pernah. Karena memang pisang ini dimanfaatkan untuk konsumsi pribadi atau dibagikan ke para tetangga. Buahnya dimakan saat udah matang, atau digoreng sebagai pisang goreng. Selain itu, daunnya bisa dimanfaatkan untuk membuat bungkus makanan seperti bungkus lontong atau pepes.

Saat jantung keluar pertama kali, butuh waktu 3 bulan untuk pisang dapat dipanen. Masa 3 bulan ini jika pohon pisang berbuah di musim kemarau. Untuk musim penghujan, membutuhkan waktu sedikit lama yakni sekitar 4 bulan. Dan agar buahnya maksimal, saat pisangnya mulai mengecil potong saja sisa jantungnya. Oh ya, jantung pisangnya itu sendiri bisa dimanfaatkan untuk disayur atau tumis.

Selain dengan tunas, pohon pisang juga bisa dikembangbiakkan dengan cara membelah bonggolnya. Cara ini dikenal dengan istilah pembibitan dengan cara vegetatif. Namun kalau mau simple sih, beli saja bibitnya. Banyak dijual di marketplace kenamaan. Cuma sepertinya saya pribadi belum pernah melihat apakah pohon pisang bisa ditanam dalam pot? Agak iseng juga sih. Secara dia akan mati setelah pisangnya dipanen.