Dulu saat awal masuk ke Indonesia, buah naga sempat menjadi primadona lantaran bentuk tanaman dan rasa buahnya yang unik. Sekilas bentuk tanamannya seperti kaktus sedangkan kulit buahnya seperti sisik seekor naga. Rasanya juga terbilang unik, manis dan berair sehingga membuat yang memakannya ketagihan. Jadi wajar bila dulu harga sekilo buah naga sempat melambung tinggi sebelum harga buahnya hancur seperti sekarang.

Sebenarnya menanam tanaman buah naga tidak perlu cara khusus. Satu hal yang perlu disiapkan setelah memiliki bibitnya adalah menyediakan media rambatannya. Karena umumnya tanaman buah naga akan tumbuh merambat pada benda atau pohon. Namun tak perlu khawatir bila pohon yang dirambati buah naga menjadi kering, karena bila tanaman buah naga telah berhenti merambat, pohon itu akan kembali subur kembali, seperti pohon yang dijadikan rambatan buah naga ini.

Umumnya para petani buah naga akan merambatkan tanaman buah naganya pada sebuah tiang dengan tinggi sekitar 2 meter, tujuannya agar buah naga tidak merambat terlalu tinggi dan mudah untuk dipanen buahnya. Namun pastikan bila memilih menggunakan tiang, pastikan pondasinya kokoh. Karena bila tidak kokoh tiangnya bisa ambruk. Seperti yang terjadi pada tanaman buah naga ane itu.

Karena memiliki prinsip seperti tanaman kaktus, maka tanaman buah naga tidak perlu terlalu banyak disiram air, cukup dua kali sehari dengan jumlah air sedikit. Dan pastikan tanahnya kering agar tanaman ini tidak cepat mati. Dan pastikan tanaman ini terkena sinar matahari langsung agar bisa tumbuh dengan subur.

Agar tanaman ini mau merambat lebih cepat, sering-seringlah memotong cabangnya, cukup sisakan satu cabang saja agar cepat merambat ke atas. Hal ini juga bertujuan agar gizi yang diserap bisa berfokus pada satu batang.

Bagi yang menanamnya dari bibit berukuran 20-30 cm, kalian bisa membuat tanaman buah naga merambat pada media dengan mengikatnya dengan tali rafia pada media rambatan. Dengan maksimal jumlah bibit sebanyak 4 buah. Bila lebih dari empat, ditakutkan tanaman buah naga itu tidak tumbuh dengan maksimal. Dan pastikan buah naga ditanam langsung ke tanah bukan ke polybag.

Untuk pupuk yang digunakan sebenarnya bebas, ane sendiri selama ini hanya menggunakan pupuk kandang yang kebetulan didapat dari kotoran ayam.

Itu saja beberapa tips yang bisa ane berikan. Ini adalah tahun kedua ane menanam tanaman buah naga. Buah yang dihasilkan juga lumayan besar dan manis. Hanya saja waktu panennya yang terbilang lama. Sayang ane tidak punya dokumentasinya saat sedang berbuah. 

sumber foto: gambar pribadi
sumber tips: pengalaman pribadi