Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

beqichotAvatar border
TS
beqichot
Dilema Kartu Tani Dan Petani Penggarap/Buruh Tani
Assalamu'alaikum gansist..
Selamat bertemu lagi dalam trit TS yang asal nyeplos aja...emoticon-Big Grin

Kali ini, TS ingin sedikit membahas tentang Kartu Tani, yang sudah banyak beredar di masyarakat.

Catatan: semua yang TS tulis, murni hasil pemikiran TS. Jika sudah ada yang menulis tentang hal ini, berarti dia sepemikiran dengan TS emoticon-Hammer2.

KARTU TANI, pertama muncul pada beberapa tahun yang lalu, TS sendiri lupa tahun berapa. mungkin sekitar tahun 2017-an..
TS sendiri mempunyai Kartu Tani dan belum pernah digunakan. Waktu akan digunakan pada tahun 2019 akhir...ternyata sudah dibekukan. Karena apa? Tak pernah digunakan, dan tak pernah diisi saldonya....emoticon-Malu.

Kata agen pupuk, bisa diaktifkan kembali asal kita datang ke Bank yang ditunjuk, dan mengisi saldonya. Entahlah...belum TS coba.

KARTU TANI, ditujukan bagi para petani, guna pembelian pupuk bersubsidi agar pupuk yang disubsidi Pemerintah tidak salah sasaran.
Namun dalam kenyataan, dari sekian puluh juta kartu tani, hingga saat ini yang digunakan baru sekitar 1,2 juta saja, kalau ga salah.

Nah, ada apa sebenarnya? Hingga kartu tani kurang gregetnya dalam masyarakat agraris?

TS mencoba melihat permasalahan yang ada di sekitar TS, tentang kendala kartu tani ini.

1. Sebagian besar penerima kartu tani adalah BURUH TANI. Yang secara umum belum atau tidak mau ribet berurusan dengan perbankan. (Termasuk TS...emoticon-Ngakak)

2. Jatah pupuk yang diberikan, tidak sesuai dengan kebutuhan real di lapangan.
Sebabnya? Di sekitar TS, Buruh Tani adalah petani penggarap, yang luas tanah garapannya bisa berubah setiap musim tanam. Bisa bertambah, bisa berkurang. Sementara, jatah pupuk dari Kartu Tani, adalah disesuaikan dengan RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok) yang didasarkan pada luas garapan, dan belum pernah di update dari pertama pendaftaran Kartu Tani.
Soalnya, waktu itu TS yang membuat datanya...wkwk.

3. Pemerintah bermaksud baik dengan pemupukan berimbang, tapi pada kenyataannya, petani dan buruh tani, kurang paham akan pemupukan berimbang tersebut.
Misalnya: Ada beberapa petani penggarap, yang suka memakai Urea dan SP saja.
Ada yang suka Urea, SP, dan Phonska.
Ada lagi yang cuma Urea dan Phonska.
Lha pupuk ORGANIK?
Rata-rata malas memakainya, karena kata mereka bikin sawah jadi banyak rumputnya..... Benarkah?

4. Sebagian petani penggarap, lebih suka berhutang pupuk dan dibayar saat panen, daripada membeli pupuk.
Mohon dibedakan antara PETANI dan BURUH TANI (petani penggarap).

Petani, adalah orang yang mengolah sawah dan memiliki sawah.
Buruh Tani, adalah orang yang mengolah sawah dengan sistem bagi hasil, karena tidak memiliki sawah. (Petani penggarap).

Nah, yang menjadi pertanyaan adalah...kepada siapa sebenarnya Kartu Tani itu ditujukan?
Apakah efektif?

Menurut TS pribadi, sampai saat ini di tempat TS, kegunaan KARTU TANI belum terasa maksimal. Bahkan banyak kartu tani yang TIDAK diaktifkan dan tidak dimanfaatkan.

Semoga ke depan, sosialisasi tentang Kartu Tani makin baik.
Masyarakat pengguna kartu tani juga makin paham dan mau memanfaatkan kartu taninya.
Semoga...




Sekian sekedar uneg-uneg dari TS.
Semoga bermanfaat.
Wassalam....🙏🙏
Diubah oleh beqichot 16-09-2020 13:36
indrag057Avatar border
d0ditttAvatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
568
4
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan