Dukungan luar biasa dari partai DPW PPP Jateng, Masruhan Samsurie tidak tanggung-tanggung memberikan kepercayaan kepada Gibran Rakabuming putra presiden Joko Widodo.

“Palestina adalah simbol perjuangan yang tak pernah mati tak pernah henti, itu akan menjiwai Mas Gibran dengan harapan perjuangannya menyejahterakan dan meningkatkan taraf hidup Kota Solo akan tercapai,” ungkapnya Masruhan Samsurie.



Polemik fakta atau tidaknya? Suara.com melakukan penelusuran unggahan Gibran akan bebaskan Palestina dari israel adalah menyesatkan.

Silakan bermimpi apa saja, politik adalah politik yang dinamis dan cair. Semua bisa dilakukan untuk mendapatkan dukungan, bisa melalui partainya menyewa jasa buzzer sampai melakukan kecurangan dalam penghitungan kertas suara.

Bupati Jember pernah melontarkan statement, "berapa gaji seorang bupati? Hanya 6 juta dan insentif lainnya. Nah, jika seorang calon pemimpin dalam Pilkada sudah membeli kepercayaan, membayar kesempatan dengan puluhan milyar bisa dipastikan jika menjadi pemimpin tidak akan amanah!"

Kembali kepada soal Gibran Rakabuming, mampukah putra presiden Jokowi menjadi seorang birokrat yang baik dan handal membangun kota Solo?

Pertanyaan sederhana dari seorang pemerhati kebijakan publik sepertiku, di mana Joko Widodo sendiri saat menjabat walikota Solo banyak menyisakan polemik dan diduga ada penyelewengan dana dalam pelepasan aset Pemkot bangunan hotel Maliyawan.


Jangan sampai seperti kacang tidak meninggalkan kulit, jika terpilihnya Gibran Rakabuming menjadi walikota hanya akan menambah jejak digital kegagalan sama seperti pendahulunya Joko Widodo. Mampukah Gibran membebaskan Solo dari kemiskinan dan mengangkat budaya?

Jika nantinya Solo semakin bejat dan tidak ada kemajuan, sebaiknya Gibran kembali jualan pisang goreng. Toh, pengabdian kepada kota tidak hanya menjadi seorang bupati. Seorang pengusaha dengan omset miliaran menjual pisang, akan menggerakkan ekonomi di Solo dengan banyaknya pekerja aktif di perusahaannya anak presiden.