Semakin lama saya semakin menyadari bahwa jiwa kemanusiaan dalam diri atau bahkan keimanan dalam diri manusia telah semakin menipis. Buktinya dengan banyaknya kerusakan di dunia ini. Tak perlu berkaca pada pada diri orang lain, kita mulai intropeksi diri ada apa dengan diri kita sebenarnya.

Saya sangat percaya dengan isi sebuah kutipan hadist yaitu :

"Tidak akan datang suatu tahun kecuali tahun sesudahnya akan lebih jelek dari tahun sebelumnya"
HR Bukhori

Kerusakan yang dimaksud disini adalah kerusakan dari segi moral. Namun dalam urusan duniawi justru semakin baik, dan semakin meningkat. Tak bisa dipungkiri bahwa kita pun juga merasakan efek dari membaiknya teknologi ini.

Namun tanpa kita sadari justru semakin pesatnya perkembangan terknologi malah jadi boomerang bagi yang tidak bisa menggunakannya dengan baik. Contohnya, dari teknologi berupa handphone canggih. Dari yang tadinya pensaran hingga coba-coba mengakses segala informasi tanpa menyaring isinya. Konten berbau fornografi misalnya. Bagi orang yang tidak bisa mengendalikan dirinya, maka akan merusak otaknya bak seseorang yang kecanduan narkoba. Bahkan ngerinya, yang menjadi bahan pelampiasannya adalah anak di bawah umur.


gambar

Berita ini datang dari Pakistan, ada seorang anak berumur 5 tahun yang diduga dirudapaksa dan dibunuh oleh beberapa pemuda. Awalnya, anak yang bernama Marwah ini keluar dari rumah pagi hari sekita pukul 7 untuk membeli biskuit jajanan kesukaannya. Marwah keluar di hari jumat pagi namun tak jua kembali. Karena tak kembali itu semua orang panik dan berusaha mencari bocah itu. Ternyata pada hari Minggu, Marwah ditemukan dalam keadaan tak bernyawa di dalam tupukan sampah.

Menurut laporan ARY NEWS, Marwah ini dirudapaksa terlebih dahulu lalu dibunuh. Lalu polisi mengatakan bahwa tersangka yang melakukan semua ini adalah pemuda yang berjumlah 16 orang. Dan menurut pemeriksaan dokter pun demikian bahwa sebelum dibunuh, Marwah dianiaya terlebih dahulu.

Sungguh miris hati saya membaca berita ini. Dimana hati nuraninya? Apakah pelaku melakukan semua ini dalam keadaan tidak sadar? Ataukah pelaku memang ada kelainan mengidap penyakit pedofil? Sebenarnya apa sih yang dibayangkan ketika melihat anak secantik dan lagi lucu-lucunya? Bocah usia 5 tahun mengingatkan saya pada adik saya sendiri. Bukannya harus disayangi kok malah diperlakukan sehina itu?

Pihak kepolisian menyatakan bahwa akan menangani kasus ini secara khusus dan  memberikan hukuman yang sejera-jeranya atas kelakuan tersangka. Yang paling mengerikan adalah di antara 16 pemuda yang dinyatakan tersangka, satu diantara mereka adalah tetangga korban. Sementara kasus ini masih dalam masa penyelidikan karena lewat tes DNA tentu memerlukan waktu yang tidak sedikit.

Sungguh prihatin saya melihatnya. Ini adalah tindakan tidak manusiawi. Walaupun saya paham betul bahwa manusia itu tidak luput dari kesalahan, tapi jika konteksnya seperti ini, apa yang bisa kita lakukan?

Semoga kejadian ini tidak menimpa kepada negeri kita. Semoga orang-orang yang berhati iblis, segera dikembalikan pada hati yang sebenarnya. Untuk Marwah, semoga kamu tenang di alam sana. 

Cukup sekian thread kali ini. Terimakasih atas kebersamaan anda. Jangan lupa untuk tinggalkan jejak dengan cendol, rate, komen, and share. Terima kasih.



Brina, 2020

Gambar dan Referensi
disini