Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

brina313Avatar border
TS
brina313
Before After Pandemi Sebagai Anak Sekolah


Selamat pagi. Saya Brina, bocah labil penuh dengan segudang keresahan. Izinkan saya menuangkan keresahan before after pandemi ini dari sudut pandang anak sekolah.



Dari dulu tidak ada yang menginginkan kondisi seperti sekarang ini. Di mana semua orang terkena dampaknya. Namun ada yang saat begini hoki. Ada pula yang kurang. Tinggal bagaimana setiap orang memakluminya.

Begini, tidak terasa sudah 5 bulan dari sejak ditetapkannya peraturan belajar di rumah. Tentunya banyak hal yang berbeda sangat terasa sampai detik ini.

Sebelumpandemi ini, kita sekolah dengan seperti biasanya. Di mana belajar dengan cara tatap muka di sekolah. Ketika ada yang tidak dimengerti, dapat bertanya langsung ke gurunya. Hingga di kelas pun tidak terlalu bergantung pada internet, jika tidak begitu mendesak.

Belum lagi kita anak SMK bisa merasakan serunya praktikum. Bersama-sama melakukan penelitian sesuai jurusan masing-masing.



Persaingan antar siswa pun terlihat. Tak dapat kupungkiri, aku bisa menentukan siapa yang dapat ranking satu dan ranking seterusnya di kelas. Karena interaksi antar sesama siswa dan guru tidak dibatasi. Jadinya kita sebagai siswa juga bisa menilai sendiri sudah sampai mana pemahaman saingan di kelas.

Sebelum pandemi, berangkat sekolah menjadi rutinitas menyenangkan meski kadang ada saja yang membuat malas. Misalnya karena banyak PR atau karena harus bertemu dengan guru killer. Mengerjakan tugas langsung saat itu juga dikerjakan.

Setelah di sekolah, belajar. Kalau ngantuk gak bisa tidur saat pelajaran. Tapi kalau sekarang bisa tiduran, tinggal matikan video zoom dan rebahan cuuuyyy. Asal siap menscreenshoot materi saja.



Sesudah pandemi, rasanya buku paket sudah tidak berguna lagi. Karena kita sudah ketergantungan sama Mbah Google. Akibatnya setiap jawaban tugas dari guru, isinya sama. Karena nyontek dari brainly atau dari sumber lainnya. Jadinya bagi saya tidak begitu terihat persaingannya. Untuk anak yang bodo amat mungkin ini bukanlah hal yang besar. Tapi bagi saya yang merindukan persaingan, lumayan juga.



Selain itu, setelah pandemi ini ditambah dengan orang tua yang kadang badmood, suka tetiba marah gak jelas. Oh iya saya mengerti. Mungkin juga karena jumlah anak yang banyak, sebelum ada bantuan kuota internet, keteteran cuman karena biaya internet saja.

Tugas semakin menumpuk. Bagi yang rajin seperti saya (rajin buka sosmed) sistem penugasan online ini lumayan bisa diatasi. Tapi kadang saya lebih memilih menulis di Kaskus bila dibandingkan dengan mengerjakan tugas sekolah yang sebanyak itu. Karena setiap setelah pembelajaran pasti selalu ada tugasnya.

Untuk satu hari, sama saja jumlah mata pelajarannya. Hanya saja setelah pandemi ini dikurangi durasi jamnya. Ya, bisa sedikit santai. Bedanya, tugas dikirimkan via online.

Quote:


Juga saya tidak khawatir lagi tinggal di Jawa Barat, salah satu keresahan saya untuk teman-teman saya yang tidak mempunyai android sekarang mendapat pinjaman tab untuk belajar juga.

Quote:


Walaupun demikian, saya tetap mensyukurinya. Karena setelah pandemi banyak pengetahuan tentang teknologi yang saya dapatkan. Juga saya banyak mengikuti seminar-seminar gratis lewat beberapa platform internet. Kedepannya mudah-mudahan banyak karya yang saya hasilkan. Amiiinnn..



Cukup sekian thread dari saya. Semoga banyak memberi manfaat. Semoga kita semua diberi kesehatan oleh Allah SWT. Amiin

Narasi : Pengalaman Pribadi
Sumedang, 04 September 2020
Diubah oleh brina313 04-09-2020 10:04
indrag057Avatar border
alizazetAvatar border
trifatoyahAvatar border
trifatoyah dan 12 lainnya memberi reputasi
11
1.1K
21
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan