Pandemic corona menyebabkan banyak liga-liga sepakbola sempat menghentikan kompetisinya. Liga sepakbola Eropa yang sempat terhenti, sudah restart, sudah selesai dan sudah mau musim baru.

Liga Indonesia gimana?

Liga Indonesia yang sudah dihentikan sejak bulan Maret 2020 karena pandemi virus corona akan dimulai lagi pada tanggal 1 Oktober 2020. Dan diakhiri pada tanggal 28 Februari 2021. Hal ini sesuai dengan Surat PT LIB bernomor 244/LIB-COR/VII/2020, tertanggal 10 Juli 2020. Surat edaran ini pun sudah dikirimkan ke seluruh manajemen klub peserta liga.

Untuk saat ini, sama seperti liga sepakbola Eropa yang mana pertandingan akan dihelat tanpa penonton. Namun demikian, mengaca pada sepakbola di Eropa, tetap saja akan terjadi penambahan jumlah pesepakbola yang terkena virus corona.

Di Eropa, meski dengan protokol yang super ketat dan pertandingan dilaksanakan tertutup tanpa penonton saja, banyak pesepakbola yang terkonfirmasi terkena virus yang hingga saat ini belum ada vaksinnya ini. Vaksin sih sudah ada, tapi belum resmi beredar. Masih terus diujicobakan.

Terbaru adalah mantan pemain Manchester City yang kini merumput di Real Sociedad positif terpapar virus corona. Sebelumnya, ada pemain Manchester United dan Timnas Perancis Paul Pogba. Baik David Silva maupun Paul Pogba kondisinya sama, yakni tanpa gejala!



Sebelum David Silva dan Paul Pogba, salah satu pemain asal klub yang kini sedang kisruh Barcelona yakni Samuel Umtiti juga terkonfirmasi positif corona.

Dan sebelum mereka semua, sudah cukup banyak nama-nama pesepakbola/pelatih yang terpapar virus ini, di antaranya: Mikel Arteta (Pelatih Arsenal), Paulo Dybala (Juventus), Blaise Matuidi (Juventus), Callum Hudson-Odoi (Chelsea), Daniel Maldini (AC Milan), Pepe Reina (Aston Villa) dan masih banyak lagi. Untuk Liga Indonesia, tercatat ada Wander Luiz asal Persib Bandung.

Ini membuktikan, bahwa meski dengan protokol yang ketat dan pertandingan digelar tertutup untuk penonton, tidak mencegah penularan covid-19. Hal ini disebabkan salah satunya, banyak penderita yang terjangkit virus tanpa gejala.

Namun bagaimanapun, menunggu hingga vaksin selesai diujikan lalu diedarkan, tentu akan membutuhkan waktu yang lama. Akan banyak dampak buruk terjadi jika liga sepakbola terlalu lama dihentikan. Dari klub, pemain, offisial, supporter, stadion, pelapak jersey, dan sebagainya.

Saya memprediksikan, di masa yang akan datang hingga akhir kompetisi Liga Indonesia, akan ada beberapa pemain lagi yang terpapar virus ini. Bagaimanapun, virus ini tidak terlihat dan mereka yang terkena pun bisa nampak normal sehat tanpa gejala apapun.

Untuk mencegah jumlahnya agar tidak berkali lipat, ada beberapa hal yang bisa dilakukan:

1. Stadion tempat pertandingan harus rutin dibersihkan dengan disinfektan.
2. Seluruh pemain dan offisial harus lolos test swab sebelum berangkat bertanding.
3. Seluruh pemain dan offisial tidak boleh melepaskan masker dan face shield sampai tiba di stadion. Dan yang boleh melepas masker hanya pemain yang sedang berlaga di lapangan.
4. Jaga jarak harus tetap diterapkan di stadion.
5. Saat pertandingan, meminimalis kontak langsung dengan pemain lain seperti saat merayakan goal.
6. Swab test kembali seluruh pemain dan offisial.



Di sisi lain, pada saat Liga Sepakbola kita rehat seperti saat ini, saya tidak pernah lagi terganggu oleh ulah ugal-ugalan supporter sepakbola saat matchday digelar. Karena dulu pernah bus yang saya naiki langsung penuh dinaiki oleh supporter salah satu klub bola. Yang sialnya dihadang oleh supporter lawan. Bus yang saya naiki dilempar dengan batu hingga kaca pecah. Ada penumpang yang luka kena pecahan kaca dan lemparan batu. Nah, kalau rehat atau liga dilanjutkan tanpa penonton, kejadian tidak mengenakkan seperti ini tidak akan terulang lagi.

Last but not least, semoga Liga Sepakbola kita akan kembali tanpa berubah menjadi kluster baru penderita Covid-19.