Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

lina.whAvatar border
TS
lina.wh
Pendidikan Jarak Jauh di Masa Pandemi
Pandemi Corona Virus Disease(Covid-19)







Quote:


Pandemi Covid-19 masih betah mengusik, bukan di Indonesia saja tetapi di seluruh belahan dunia. Berbagai upaya terus dilakukan supaya pandemi lekas berlalu dan tidak membawa dampak negatif di seluruh sektor kehidupan termasuk pendidikan.


Pandemi Covid-19 juga menghantarkan dunia pendidikan pada era kekhawatiran sekaligus tantangan. Sebetulnya, tantangan tersebut bisa menciptakan peluang baru untuk mengatasi berbagai persoalan dalam dunia pendidikan. Kebijakan yang telah dikeluarkan oleh Pemerintah bahwa pelajar diwajibkan melakukan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) adalah pilihan terbaik saat ini. Walaupun berat bagi sebagian orang tua murid, tetapi hal tersebut merupakan salah satu upaya untuk memutus rantai penyebaran covid-19.


Orang tua kini menjadi guru dadakan bagi anaknya. Kesulitan yang dihadapi pun bermacam-macam, apalagi jika dalam satu keluarga, anak yang melakukan PJJ lebih dari satu. Stok sabar orang tua harus ditingkatkan.


Masyarakat, baik orang tua, tenaga pengajar maupun murid dipaksa untuk bertransformasi dan beradaptasi dalam kondisi pandemi ini. Bukanlah hal yang mudah karena belum sepenuhnya siap, meskipun sebenarnya model Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) dan belajar di sekolah memiliki tujuan yang relatif sama jika dalam keadaan normal. Mungkin yang membedakan adalah sarana dan prasarana yang digunakan.


Bagi saya pribadi, Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) memiliki dampak positif dan negatif.


Dampak negatif Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) untuk saya pribadi, adalah :


1. Anak kurang bersosialisasi

Saat awal pandemi, anak saya masih sekolah di Taman Kanak-kanak (TK) B. Ketika belajar di sekolah, anak saya bisa bersosialisasi dengan teman sebayanya. Karena di lingkungan tempat tinggal saya tidak ada anak-anak seusia anak saya, maka sosialisasi anak berkurang. Demikian juga dengan emosi anak. Jika di sekolah anak saling bermain dan berbagi bersama teman, di rumah kadang anak tidak mau mengalah atau mau menang sendiri. Makhlum masih anak satu-satunya, namun ini menjadi tantangan tersendiri bagi saya.

Untuk tahun ajaran baru 2020/2021, anak saya sudah masuk tingkat Sekolah Dasar (SD). Sosialisasi jelas kurang, karena belum kenal dan belum bertatap muka dengan teman barunya.


Sumber gambar : dokumentasi pribadi


2. Materi yang didapat lebih sedikit

Pada dasarnya, anak TK B itu masih bermain sambil belajar. Karena Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) maka materi pun hanya sedikit dan sangat mudah dikerjakan oleh anak. Sebenarnya jika orang tua kreatif, bisa menciptakan permainan tersendiri untuk anak di rumah. Menciptakan suasana belajar di rumah yang menyenangkan kadang tidak sesuai dengan rencana. Karena anak lebih manja jika bersama orang tua.


3. Biaya sekolah tetap dan biaya kuota internet meningkat

Karena anak saya sekolah di sekolah swasta, maka biaya sekolah tetap harus dibayarkan. Biaya untuk membeli kuota internet pun meningkat. Tetapi biaya pembelian kuota internet bisa ditutup dengan biaya lain yang tidak digunakan, misal biaya ojek online ketika anak belajar tatap muka di sekolah.


Sedangkan, dampak positif Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) juga memberi dampak positif bagi saya. Yaitu :


1. Waktu bersama anak semakin banyak

Karena waktu bersama anak semakin banyak, maka banyak hal yang bisa dikerjakan bersama anak. Tentu hal yang positif dan bermanfaat. Untuk saya pribadi, mendidik anak di rumah sekaligus mendampingi PJJ adalah saat-saat yang menyenangkan. Saya bisa melatih konsentrasi belajar anak, melatih disiplin anak dan lebih mengetahui perkembangan anak. Kebetulan anak saya tipe yang mau belajar bersama saya, orang tuanya. Selain itu, saya lebih bisa memahami karakter anak.


Sumber gambar : dokumentasi pribadi


2. Terbentuk kolaborasi antara orang tua dan guru

Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) menuntut adanya kolaborasi yang inovatif antara orang tua dan guru sehingga anak (murid) tetap bisa menjalani belajar online dengan efektif. Kolaborasi yang inovatif dapat mengatasi berbagai keluhan selama menjalani belajar online.


3. Penerapan ilmu di tengah keluarga

Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) menjadi kesempatan bagi anak untuk menerapkan ilmu di tengah keluarga. Baik hanya sekedar membuka diskusi kecil atau dengan menerapkan sopan santun kepada keluarga. Ilmu yang diaplikasikan secara langsung akan memberikan pengaruh, baik kepada yang mengaplikasikan dan juga bagi yang menerima pengaplikasian.


4. Mengoptimalkan peran orang tua dalam mengedukasi anak tentang pemanfaatan internet secara bijak 

Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) memberi peluang sangat besar bagi pemanfaatan internet. Bimbingan dan pengawasan orang tua sangat diperlukan untuk memastikan bahwa anak menggunakan internet secara bijak dan berkaitan dengan kelangsungan pembelajaran. Terutama untuk anak usia dini seperti anak saya, yang masih rentan untuk meniru apa yang dilihat maupun didengar. Di sinilah peran penting orang tua untuk mendampingi anak supaya anak tidak menyalahgunakan penggunaan dari internet tersebut.  


Kesimpulan before-afterdi bidang pendidikan dari pemaparan di atas adalah sebagai berikut :

1. Sebelum pandemi, kegiatan belajar mengajar dilakukan di sekolah dengan jam balajar yang teratur. Orang tua tidak perlu membagi waktu sepenuhnya untuk mendampingi anak belajar di rumah.

2. Setelah pandemi, pembelajaran dilakukan dari rumah atau biasa disebut PJJ. Orang tua berperan penuh dalam mendampingi anak belajar di rumah. Tentu, orang tua ikut belajar lagi mengikuti kurikulum saat ini. Selain itu, orang tua bisa memanfaatkan waktu tersebut untuk lebih dekat dengan anak, sehingga bisa lebih memahami karakter anak.

3. Adaptasi di bidang pendidikan setelah adanya pandemi adalah sekolah mengadakan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) yang memaksa orang tua untuk menjadi guru dadakan bagi anak. Hal tersebut tidak mudah dan sangat menguji kesabaran orang tua.

4. Dampak PJJ untuk masa mendatang adalah baik anak atau orang tua akan lebih melek dengan teknologi keinternetan.




Stay Health!Tetap semangat untuk mendampingi anak belajar di rumah. Sehingga anak-anak kita akan menjadi pribadi yang baik sesuai harapan orang tua. Semoga pandemi lekas berlalu dan pendidikan di Indonesia semakin maju.



Lina WH

Referensi :
- opini pribadi
- di sini

Sumber gambar :
- event kaskus
- dokumentasi pribadi
Diubah oleh lina.wh 01-09-2020 14:31
aviepAvatar border
Bgssusanto88Avatar border
Bisri767Avatar border
Bisri767 dan 6 lainnya memberi reputasi
7
367
10
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan