Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

NicolasErickAvatar border
TS
NicolasErick
Ratapan Mahasiswa Tingkat Akhir Yang Beradaptasi Dengan Situasi Pandemi

NicolasErickpresent,

Pandemi menghadirkan beragam adaptasi ..

Rasanya sulit ketika harus menerima kenyataan bahwa pandemi ini benar-benar merubah banyak tatanan kehidupan bahkan hingga harus menambah 'derita' mahasiswa skripsian macam ane ini.

Bicara tentang skirpsi saja tentu sudah menciptakan halusinasi ringan bahwa 'ini tuh ngerjainnya susyahhh'. Bila tanpa pandemi saja sudah seperti itu, lantas bagaimana ketika pandemi berlangsung? Asuu..dahlah.

Segala sistem belajar-mengajar pun bertransformasi menjadi berbasis daring. Semula, mungkin hanya ketika harus membuat janji dengan dosen pembimbing saja kita-kita mahasiswa tingkat akhir bertukar pesan secara daring tetapi pandemi mengharuskan seluruh prosesnya seperti itu.

Permasalahan pun menjadi kompleks, nyatanya belum semua dosen dan mahasiswa terbiasa berkirim dokumen dan masukan via daring. Ini menciptakan 'huru-hara' sendiri, terutama disisi mahasiswa karena sangat menghambat arus 'asistensi-revisi'. Entah karena via daring yang menghilangkan mood bapak/ibu dosen atau membuat mereka menjadi kesulitan.


Ilustrasi Bimbingan Dengan Dosen (Sumber: aacc21stcenturycenter)

Dapat dimaklumi memang karena baik dosen maupun mahasiswa sedang beradaptasi dengan situasi tetapi kan yang menjadi masalah adalah ketika waktu tetap berjalan maju tanpa ada toleransi. Semakin lambat proses pegerjaan skripsinya, maka lulus pun akan semakin lama. Tenaga, pikiran dan biaya pun akhirnya harus terus dikucurkan, padahal pandemi juga menyebabkan hampir seluruh aspek tersebut terganggu.

Tidak hanya proses penyusunan skripsi saja, bahkan hingga sidangnya pun harus berlangsung via daring. Ketika sidang tatap muka secara langsung, maka hal yang paling mendebarkan 'hanya' seputar apa yang ditanyakan penguji saja tetapi ketika format daring, menjadi lebih kompleks. Tidak hanya apa yang menjadi pertanyaan tetapi stabilitas koneksi internet juga berhasil bikin 'dag dig dug serrrrr'. Bayangkan coba ditengah sidang trus koneksi putus? Bisa putus juga tuh sidang nasib ente disidang ntuhhh.

Nah ngga berhenti disitu gan, pasca disidang pun masih ada beberapa pengerjaan revisi yang harus dikoordinasikan via daring. Mungkin kalo untuk difasa ini rasanya tidak sesulit sebelumnya karena sudah punya pengalaman dalam penyusunan laporan tetapi ingat masih ada proses administrasi menuju wisuda. Pengalaman ane menunjukkan bahwa masih banyak pihak yang belum siap bertransformasi ke full daring, ini terbukti di tempat ane. Masih banyak mekanisme yang belum jelas sehingga berubah-ubah. Udah pusing sidang, sekarang ditambah pusing baru lagi nih.


Ilustrasi sidang online (sumber: klikdokter)

Terlepas hampir seluruhnya terlihat negatif, ada beberapa hal yang menurut ane menjadi positif dalam proses adaptasi hidup sebagai mahasiswa tingkat akhir dalam situasi pandemi.

Pertama, paperless. Ya, kita melakukan seluruh prosesnya melalui softfile dan ini tentu saja sangat berdampak positif terhadap lingkungan hidup. Selain lingkungan hidup, lingkungan kantong kita-kita pun menjadi sedikit lebih sehat karenanya.

Kedua, toleransi dosen. Melihat situasi pandemi, ane merasakan bahwa dosen-dosen ane menjadi sedikit 'luluh'. Demand yang semula tinggi menjadi lebih rendah standarnya karena mereka memahami bahwa sulit mengerjakan skripsi ditengah situasi pendemi dan sangat mengapresiasi setiap mahasiswa yang berjuang menyelesaikannya.

Ketiga, digital skill. Terlepas pandemi atau tidak, kemampuan digital menjadi aspek penting di era disrupsi teknologi sekarang ini. Munculnya pandemi membuat kita-kita menjadi jauh lebih sadar dan paham akan pentingnya penggunaan teknologi digital serta cara menggunakannya. Terkhusus untuk mahasiswa tingkat akhir, ini menjadi modal yang baik untuk memulai berpetualang di dunia yang 'sebenarnya'.

Lantas bagaimana dampak dimasa mendatang bagi mahasiswa tingkat akhir?

Menurut pandangan ane dengan pengalaman yang diperoleh saat ini, segalanya akan menjadi lebih fleksibel di masa mendatang. Ane rasa perlahan kebiasaan paperless akan semakin menjadi-jadi dalam proses pengerjaan skripsi seiring dengan semakin pahamnya seluruh elemen akan pengoperasian softwaredigital dan dampak positif yang dirasakan.

Selain itu, perbedaan lokasi yang sebelumnya menghambat proses 'asistensi-revisi' antar dosen dan mahasiswa kedepan nampaknya akan semakin jarang dipermasalahkan setelah berhasil melewatinya sekarang ini.

Sorry kalo rada gaje, ane ga pokus karena bingung apa wisudanya bisa offline atau ternyata beradaptasi juga jadi onleennemoticon-Cape d... (S)

Kalau menurut ente sekalian gimana GanSis? emoticon-Malu (S)

Quote:


Diubah oleh NicolasErick 31-08-2020 04:36
666fapfapAvatar border
aviepAvatar border
Bgssusanto88Avatar border
Bgssusanto88 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
232
5
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan