Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

sayuh311Avatar border
TS
sayuh311
Literasi Jalanan pramuria Rel Kereta Api





Pilihan Menjadi PSK

Jalanan sepertinya menyeramkan bagi sebagian orang, sebagian lagi justru menjadi lahan rejeki. Pras malam itu mengajakku jalan-jalan di Krian Sidoarjo untuk melihat-lihat dan menikmati sepinya malam.

Beberapa tempat yang disinggahi dari warung kopi dan terakhir ke rel kereta api dekat stasiun Krian. Inilah jalanan, kamu akan menemukan apa yang tidak dicari sekalipun.

Pemandangan bagi sebagian orang adalah hal hina, bahkan sangat menjijikkan. Mungkin wanita yang melihat fenomena ini, pasti akan keluar kata sumpah serapah kepada lelaki usianya kutaksir 45 tahunan.

Lagi-lagi hal seperti ini kutemukan di jalanan. Keduanya di kota Sidoarjo yang penuh dengan industri pabrik.



Inilah kemiskinan ... sebuah tragedi di Indonesia yang kaya sumber daya alam. Kemiskinan telah meruntuhkan keimanan seseorang. Kemiskinan mendekatkan pada kekufuran!

Hampir sama, kejadian seorang suami sengaja melacurkan istrinya untuk pundi-pundi rupiah. Malam itu selepas parkir di pergudangan Westgate Sidoarjo, aku berjalan menerobos hujan gerimis untuk mencari kopi sebagai penghangat tubuh.

Hampir satu kilometer berjalan ada warung kopi masih buka, meski waktu sudah menunjukkan jam 02:00 dini hari. Kupesan, "Pak tolong kopi rada pahit satu dan sebungkus rokok filter."

Tanpa bertanya si bapak membuatkan pesanan kopi dan rokok dihantarkan di hadapanku. Hampir setengah jam duduk bermain hape datanglah dua orang berboncengan laki dan perempuan memakai motor Honda Legenda.

Keduanya turun dan segera mengambil tempat duduk di tepi warung Pak Tua. Sedangkan Pak Tua penjual kopi terlelap tidur, karena mengantuk atau memang kelelahan melanda raga dirinya yang sudah menua dikikis usia.

Laki-laki muda ini mendekatiku, sedangkan wanitanya duduk tak beranjak. Lirih pemuda ini mencoba berbicara padaku terlihat sedikit malu.

"Mas ... saya butuh duit untuk bayar kost, tolong jika punya duit bantulah."

Tetap datar aku merespon permintaan pemuda tadi yang wajahnya tampak kusut, menggigil karena basah kuyup kehujanan. Kupandangi dalam-dalam wajah itu. Sesekali kulirik wanita muda itu juga.

Pemuda tadi ingin penegasan dariku! "Mas, tolonglah saya dan istriku ini. Aku tinggalkan sampeyan dan istriku di sini. Silakan apa yang mau dilakukan pada istriku, kami butuh duit buat bayar kost. Sudah pinjam kesana-kemari tanpa hasil. Pasti besok diusirnya sama pemilik kost."

Tetap saja tidak ada respon yang kuberikan pada permintaan tersebut. Akhirnya pria tadi meninggalkan wanita yang diakui sebagai istrinya di warung berdua denganku. Penjualnya pun semakin lelap dalam tidurnya.

Kulihat wajah wanita muda yang selalu menunduk malu! Entahlah ... malu karena harus menuruti permintaan sang suami atau malu karena sudah hal lain?

Sengaja diriku mendekat ke wanita ini yang wajahnya manis. Rasa penasaran memberanikan kubertanya tentang perihal kost, "Mbak bayar kost berapa? Hingga sampeyan menuruti perintah suami menjual tubuh!"

"Bayar kost dua bulan telat mas sekitar empat ratus ribu." Lirih suara dan malu menatap wajahku.

Pak penjual kopi sengaja kubangunkan, dan bertanya, "berapa semuanya Pak? Tolong buatkan juga teh hangat untuk Mbak ini!"

Bapak itu menjawab, "Habis sekian ribu Mas."

Wanita tadi kudekati seperti ketakutan, karena menggeser duduknya dari tempat semula. Kuberikan uang dua ratus lima puluh ribu dan pintaku, "Mbak, sebaiknya tinggalkan suamimu jika ingin mendapatkan kehidupan yang lebih baik."

Aku meninggalkan warung menghilang dalam hening sepi malam. Berharap tidak berjumpa lagi dengan peristiwa sang suami menjual kehormatan istrinya.

Melanjutkan perjalanan cerita pramuria Rel Kereta Api' beberapa hari yang lalu.

Sepertinya pramuriaan tidak hanya lokalisasi saja, seperti Dolly di wilayah Surabaya. Ada juga di daerah lain seperti di Kalimantan kilometer tujuh belas dan Gresik desa Petiyin.

Tempat pramuriaan yang lebih keren ada di birokrasi pemerintahan. Anda boleh saja tidak percaya! Silakan tanyakan orang yang kerja di Departemen Agama, Sosial atau Pendidikan. Pasti banyak ditemukan para pejabat melacurkan jabatannya alias tidak amanah.

Kembali ....

Rel kereta api yang dekat stasiun sering digunakan pramuria jalanan untuk mengais rezeki.

Kenapa mereka di jalanan? Alasannya karena mereka para wanita pengobral dosa kalah bersaing dengan yang muda saat di lokalisasi. Bahasa kerennya tersisih ( mirip judul lagu yang dinyanyikan Rita Sugiarto).

Karena hal itu, mereka agar tetap mendapatkan pundi-pundi rupiah dipaksa harus turun ke jalanan. Alasannya klise masalah ekonomi, dapur harus tetap ngebul. Sedangkan biaya kebutuhan pokok terus meroket seperti ekonomi yang dijanjikan Presiden ke tujuh.

Pengalaman menyusuri gelap malam pinggiran rel kereta api Surabaya adalah pengalaman luar biasa.

Rel Kereta Api' Tandes

Wilayah ini tepat di samping pergudangan Margomulyo Permai. Jika malam banyak bencong mangkal di jalan raya wilayah Margomulyo untuk mencari pelanggan yang ingin dipuaskan nafsunya.

Untuk pramuria sendiri mencari pelanggan di sekitar rel kereta api. Mondar-mandir menawarkan jasa kenikmatan sesaat tentunya dengan harga relatif terjangkau daripada yang ada di lokalisasi.

Rel Kereta Api Jagir Wonokromo

Pernah sekali melipir ke tempat ini untuk hanya sekedar ingin tahu saja. Anton mengajak singgah melihat perputaran duit di jalanan melalui jasa esek-esek. Simbiosis mutualisme antara pramuria dan pedagang kaki lima.

Selalu ada magnet rejeki meski dalam dunia hitam. Pedagang juga mendapatkan untung dengan berjualan di wilayah rel kereta api sebagai mangkal pekerja seks komersial.

Saat duduk menikmati kopi di bantalan rel kereta api, datanglah wanita dengan dandanan menor merayu nakal, "ayo Mas, ke sini buat apa kalau ngga ngencuk!"

"Ngga Mbak, kita cuma ngopi saja." jawab Anton, dan saya tersenyum kecut.

Si wanita yang merayu nakal sikapnya berubah sinis, menyindir, manukmu sunaten maneh mas!"

Kulihat PSK itu berlalu meninggalkan kita, hilang dari pandangan bersamaan dengan asap rokok yang dihisap dan dikeluarkan membentuk huruf O besar.

Rel Kereta Api Krian Sidoarjo

Cerita dengan Pras mulai dari sini. Saat kita parkir di pabrik berlokasi wilayah Krian Sidoarjo ini timbul ide Pras jalan-jalan malam ( biar seperti acara Baby Margaretha) yang tayang di televisi.

Menaiki motor sampailah di warung kopi dan duduk ngobrol lama hingga tengah malam.

Pras mengajak melihat dunia malam yang menguasai rel kereta api stasiun Krian Sidoarjo. Kita dicegat wanita berpakaian merah ujug-ujug meminta rokok.

Pras menyodorkan bungkus rokok Sampoerna Mild sambil tersenyum, lalu bertanya, "udah dapat pasien berapa? Kok terlihat kusut banget Mbak."

Rokok dinyalakan menikmati hisapan pertama saat merokok, dikeluarkannya asap dari mulutnya lalu menjawab, "baru dapat satu rit mas."

Masuk jauh rel kereta api yang dekat lahan persawahan Pras dan saya bertemu gerombolan PSK lain. Lima wanita ini duduk sambil membahas kawan seprofesinya.

Pura-pura saya pinjam korek untuk menyalakan rokok. Duh malah ada salah satu dari mereka merayu genit.

Iseng, aku mulai godain para Mbak ini sambil menawarkan rokokku. Ada yang menolak alasan tidak merokok.

Pras di sampingku spontan bertanya ke para mbak, "lagi posisi enak ya? Kok ngga cari pelanggan?"

Salah satu wanita menjawab pertanyaan Pras, "Mas, kita lagi ngomongin nasib wanita itu." Menunjukkan yang berbaju hitam berdiri.

"Lah kenapa?" Penasaran Pras mengejar dengan pertanyaan lanjutan.

"Itu Mas ... entah dia wanita bodoh atau apa? Bayangkan saja, dia disuruhnya jadi pramuria sama suaminya. Jika sepi tidak dapat pelanggan sampai rumah dipukuli."

"Kok lucknuts ya Mbak?"

"Itulah Mas, jika saya jadi wanita itu, pasti sudah kutinggalkanya. Sudah dibantu cari duit ngga tau terimakasih!"

Pras terdiam lama tertegun dan berucap, cinta memang merusak logika, ini buat kalian rokoknya."




Tugas pemerintah untuk untuk mencerdaskan kehidupan anak bangsa gagal. Seharusnya pramuriaan bisa dikurangi meski tidak bisa dihilangkan.

Pekerja seks komersial hanya melacurkan tubuhnya. Pejabat birokrasi komersial akan melacurkan semuanya.

Bersambung ...
Diubah oleh sayuh311 28-08-2020 05:18
0
1.4K
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan