TS
Lordsarangeyo
Mau Coba Investasi Rumah? Baca Dulu ini
Sebelum Anda memulai strategi investasi rumah, Anda harus memahami bahwa investasi rumah termasuk aset properti. Menurut Investopedia, pengertian investasi adalah pembelian barang yang tidak dikonsumsi hari ini namun dimanfaatkan di masa depan untuk menghasilkan kekayaan. Investasi selalu menyangkut pengeluaran beberapa modal pada masa kini. Modal tersebut dapat berupa waktu, uang, usaha, dan lain sebagainya. Dengan harapan keuntungan yang didapat di masa depan lebih besar daripada modal yang dikeluarkan pada hari ini.
Jadi kata kunci investasi yang harus Anda ingat adalah untung yang dihasilkan harus lebih besar daripada modal yang dikeluarkan. Rumah yang dijadikan investasi adalah rumah yang khusus dibeli dengan tujuan mendapatkan pengembalian investasi baik melalui pendapatan sewa, penjualan kembali, atau keduanya. Kepemilikan investasi rumah dapat dipegang oleh investor baik individu, kelompok investor atau bahkan korporasi.
Pendapat pakar investasi menganjurkan agar Anda memulai bisnis investasi rumah sejak muda. Mengapa strategi investasi rumah harus dikerjakan sedari muda? Anda harus mengingat bahwa KPR memiliki jangka waktu cicilan yang tidak sebentar oleh karena itu,saat muda Anda masih termasuk ke dalam usia produktif yang dapat memenuhi berbagai kebutuhan di luar dana investasi rumah.
Bagi pemula, strategi investasi rumah dapat dimulai dengan membeli rumah KPR tipe sederhana yang memiliki harga murah. Namun tidak sedikit juga orang yang mengatakan bahwa investasi properti baik rumah, ruko, atau apartemen memerlukan modal yang besar, sehingga banyak orang yang memilih mengupulkan kekayaan terlebih dahulu untuk terjun strategi investasi rumah. Anggapan ini adalah anggapan yang keliru, karena dengan financial technology yang baik Anda bisa mendapatkan pendanaan investasi properti.
Bagaimana caranya? Dengan melakukan crowdfunding. Skema pendanaan cwordfunding secara sederhana adalah skema patungan. Skema pendanaan investasi ini membawa dampak positif dalam pemberian bantuan finansial yang cukup pesat termasuk pembelian rumah.
Meski dana yang digelontorkan terbilang cukup kecil yaitu 10% dari harga rumah yang dibeli, Anda sudah termasuk seorang investor properti yang memiliki asset bersama dengan orang lain dan keuntungan yang diperoleh dapat dikelola dengan sistem bagi hasil.
MEMPERHITUNGKAN MODAL
Ketika Anda telah memiliki dana investasi rumah, pertanyaanya adalah bagaimana menentukan bentuk pengeluaran dalam usaha strategi investasi rumah yang nantinya akan dilakukan? Hal ini karena Anda harus mampu menghitung modal yang dikeluarkan agar dapat memprediksi keuntungan yang tepat untuk diambil saat harga investasi rumah naik setiap tahunnya. Hal ini penting karena akan berhubungan dengan timing saat Anda hendak mengambil untung dari investasi rumah Anda.
Rolling Hills merangkum berbagai biaya yang harus Anda keluarkan saat berstrategi investasi rumah. Simak selengkapnya di sini.
BIAYA PENGECEKAN SERTIFIKAT
Sebelum menjatuhkan pilihan pada sebuah rumah untuk investasi, Anda wajib melaksanakan pengecekan sertifikat. Hal ini karena Anda perlu memastikan bahwa investasi rumah yang akan dibeli adalah rumah yang berstatus jelas sehingga tidak akan menimbulkan masalah di masa depan.
Jangan sampai Anda tergiur dengan harga rumah murah yang ternyata berada di atas tanah sengketa. Alih-alih mendapatkan keuntungan investasi rumah, hal ini hanya akan mendatangkan kerugian bagi strategi investasi rumah yang sedang Anda lakukan.
Oleh karenanya, sebelum membeli sebuah rumah Anda wajib memeriksa aspek legalitas rumah dengan melakukan pengecekan sertifikasi. Biaya pengecekan sertifikasi ini mengikuti kebiajakan kantor pertanhan di daerah tempat rumah itu berdiri. Jadi melakukan pengecekan sertifikasi merupakan suatu prinsip kehati-hatian yang wajib Anda miliki saat melakukan investasi apapun termasuk strategi investasi rumah.
BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN (BPHTB)
Mungkin bagi Anda yang pemula masih asing dengan istilah BPHTB. Bea Perolehan Hak atas Tanah atau Bangunan merupakan peristiwa hukum yang mengakibatkan diperolehnya hak atas tanah dan atau bangunan oleh seseorang.
Bea yang dibebankan kepada Anda besarnya 4% dari selisih harga beli properti dikurangi nilai jual objek pajak tidak kena pajak (NJOPTKP). Misalkan sebuah rumah di Kota Karawang memiliki luas 200 meter persegi dan luas bangunan 100 meter persegi. Berdasarkan NJOP, harga tanah Rp. 700 ribu permeter persegi dan nilai bangunan Rp. 60 ribu permeter persegi. Jika telah diketahui nilai jual objek pajak tidak kena pajak (NJOPTKP) sebesar Rp. 60 Juat, maka perhitungan BPHTB sebesar 5% adalah Rp. 7 Juta dari harga NKP Rp. 140 Juta setelah dihitung seluruh selisihnya.
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN)
Perlu Anda ketahui, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) berlaku untuk properti di atas harga Rp 36 Jutaan. Dengan biaya 10% dari harga Properti. PPN hanya dikenakan sekali pada saat pembelian terjadi. Jika Anda membeli dari pengembang maka pembayaran dan pelaporan Pajak PPN dilakukan oleh pengembang.
Namun jika Anda membeli properti seperti rumah dan memutuskan untuk membayar PPN sendiri, maka Anda harus melakukan pembayaran maksimal tanggal 15 bulan berikutnya. Pajak ini merupakan pajak yang dibebankan kepada pembeli sehingga ketika Anda menjual kembali rumah, PPN akan ditanggung oleh pembeli berikutnya.
PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB)
Jenis Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) adalah pajak yang dipungut atas tanah dan bangunan karena adanya keuntungan dan atau kedudukan sosial ekonomi yang lebih baik bagi orang atau badan yang mempunyai hak atasnya atau memperoleh manfaat darinya.
Dasar pengenaan Pajak Bumi dan Bangunan adalah Nilai Jual Objek Pajak (NJOP). Nilai Jual Objek Pajak ini ditentukan berdasarkan harga pasar wilayah dan ditetapkan setiap tahun oleh Kementerian Keuangan. Pajak Bumi dan Bangunan ini dikenakan tarif 0,5% dari Nilai Jual Kena Pajak (NJKP) yang harus dibayarkan dengan rutin agar rumah Anda tak bermasalah di masa depan.
BIAYA PEMBUATAN AKTA JUAL BELI (AJB)
Akta Jual Beli (AJB) merupakan salah satu dokumen penting yang wajib Anda miliki ketika membeli rumah. Akta Jual Beli (AJB) adalah dokumen bukti atas terjadinya transaksi jual beli antara penjual kepada pembeli properti. Proses pembuatan dokumen AJB dilakukan oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) dan harus bersifat terang dan telah dibayar lunas. Secara hukum, perlaihan hak atas tanah wajib dilakukan melalui Pejabat Pembuat Akta Tana (PPAT) yang tidak dapat dilakukan di bawah tangan.
Nah nilai pembuatan Akta Jual Beli (AJB) ini biasanya berkisar 0,1% hingga 1% dari harga transaksi. Sebelum mebuat akta jual beli, Anda perlu mempersiapkan beberapa persayaratan di antaranya: Dokumen identittas penjual mulai dari fotokopi KTP, Surat Nikah, kartu keluarga, PBB, NPWP, dan PBB tahun terakhir. Begitu juga dengan dokumen identitas pembeli dengan komposisi sama.
BIAYA PEMELIHARAAN
Setelah rumah diterima, Anda masih harus mengeluarkan modal investasi berupa biaya pemeliharaan. Namun jika rumah yang Anda miliki telah disewa oleh orang lain, biaya pemeliharan ini akan berpindah tanggung jawab kepada penyewa rumah. Sehingga biaya pemeliharan rumah baru ini dapat Anda tekan dengan menyewakannya pada pihak lain. Selain itu, penyewa rumah juga akan memberikan Anda passive income yang bisa diandalkan setiap bulan atau tahunnya.
Nah itulah beberapa hal yang harus Anda perhatikan agar Anda dapat menghitung keuntungan dari strategi investasi rumah dengan akurat. Sebelum berstrategi investasi rumah, hal-hal ini lah yang harus Anda persiapkan terlebih dahulu. Namun mengingat strategi investasi rumah adalah investasi paling aman dan menguntungkan keseluruhan biaya tersebut akan seimbang dengan keuntungan yang Anda peroleh di masa depan. (ADR).
Sumber: Strategi Investasi Rumah yang Cepat Menghasilkan Untung
Jadi kata kunci investasi yang harus Anda ingat adalah untung yang dihasilkan harus lebih besar daripada modal yang dikeluarkan. Rumah yang dijadikan investasi adalah rumah yang khusus dibeli dengan tujuan mendapatkan pengembalian investasi baik melalui pendapatan sewa, penjualan kembali, atau keduanya. Kepemilikan investasi rumah dapat dipegang oleh investor baik individu, kelompok investor atau bahkan korporasi.
Pendapat pakar investasi menganjurkan agar Anda memulai bisnis investasi rumah sejak muda. Mengapa strategi investasi rumah harus dikerjakan sedari muda? Anda harus mengingat bahwa KPR memiliki jangka waktu cicilan yang tidak sebentar oleh karena itu,saat muda Anda masih termasuk ke dalam usia produktif yang dapat memenuhi berbagai kebutuhan di luar dana investasi rumah.
Bagi pemula, strategi investasi rumah dapat dimulai dengan membeli rumah KPR tipe sederhana yang memiliki harga murah. Namun tidak sedikit juga orang yang mengatakan bahwa investasi properti baik rumah, ruko, atau apartemen memerlukan modal yang besar, sehingga banyak orang yang memilih mengupulkan kekayaan terlebih dahulu untuk terjun strategi investasi rumah. Anggapan ini adalah anggapan yang keliru, karena dengan financial technology yang baik Anda bisa mendapatkan pendanaan investasi properti.
Bagaimana caranya? Dengan melakukan crowdfunding. Skema pendanaan cwordfunding secara sederhana adalah skema patungan. Skema pendanaan investasi ini membawa dampak positif dalam pemberian bantuan finansial yang cukup pesat termasuk pembelian rumah.
Meski dana yang digelontorkan terbilang cukup kecil yaitu 10% dari harga rumah yang dibeli, Anda sudah termasuk seorang investor properti yang memiliki asset bersama dengan orang lain dan keuntungan yang diperoleh dapat dikelola dengan sistem bagi hasil.
MEMPERHITUNGKAN MODAL
Ketika Anda telah memiliki dana investasi rumah, pertanyaanya adalah bagaimana menentukan bentuk pengeluaran dalam usaha strategi investasi rumah yang nantinya akan dilakukan? Hal ini karena Anda harus mampu menghitung modal yang dikeluarkan agar dapat memprediksi keuntungan yang tepat untuk diambil saat harga investasi rumah naik setiap tahunnya. Hal ini penting karena akan berhubungan dengan timing saat Anda hendak mengambil untung dari investasi rumah Anda.
Rolling Hills merangkum berbagai biaya yang harus Anda keluarkan saat berstrategi investasi rumah. Simak selengkapnya di sini.
BIAYA PENGECEKAN SERTIFIKAT
Sebelum menjatuhkan pilihan pada sebuah rumah untuk investasi, Anda wajib melaksanakan pengecekan sertifikat. Hal ini karena Anda perlu memastikan bahwa investasi rumah yang akan dibeli adalah rumah yang berstatus jelas sehingga tidak akan menimbulkan masalah di masa depan.
Jangan sampai Anda tergiur dengan harga rumah murah yang ternyata berada di atas tanah sengketa. Alih-alih mendapatkan keuntungan investasi rumah, hal ini hanya akan mendatangkan kerugian bagi strategi investasi rumah yang sedang Anda lakukan.
Oleh karenanya, sebelum membeli sebuah rumah Anda wajib memeriksa aspek legalitas rumah dengan melakukan pengecekan sertifikasi. Biaya pengecekan sertifikasi ini mengikuti kebiajakan kantor pertanhan di daerah tempat rumah itu berdiri. Jadi melakukan pengecekan sertifikasi merupakan suatu prinsip kehati-hatian yang wajib Anda miliki saat melakukan investasi apapun termasuk strategi investasi rumah.
BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN (BPHTB)
Mungkin bagi Anda yang pemula masih asing dengan istilah BPHTB. Bea Perolehan Hak atas Tanah atau Bangunan merupakan peristiwa hukum yang mengakibatkan diperolehnya hak atas tanah dan atau bangunan oleh seseorang.
Bea yang dibebankan kepada Anda besarnya 4% dari selisih harga beli properti dikurangi nilai jual objek pajak tidak kena pajak (NJOPTKP). Misalkan sebuah rumah di Kota Karawang memiliki luas 200 meter persegi dan luas bangunan 100 meter persegi. Berdasarkan NJOP, harga tanah Rp. 700 ribu permeter persegi dan nilai bangunan Rp. 60 ribu permeter persegi. Jika telah diketahui nilai jual objek pajak tidak kena pajak (NJOPTKP) sebesar Rp. 60 Juat, maka perhitungan BPHTB sebesar 5% adalah Rp. 7 Juta dari harga NKP Rp. 140 Juta setelah dihitung seluruh selisihnya.
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN)
Perlu Anda ketahui, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) berlaku untuk properti di atas harga Rp 36 Jutaan. Dengan biaya 10% dari harga Properti. PPN hanya dikenakan sekali pada saat pembelian terjadi. Jika Anda membeli dari pengembang maka pembayaran dan pelaporan Pajak PPN dilakukan oleh pengembang.
Namun jika Anda membeli properti seperti rumah dan memutuskan untuk membayar PPN sendiri, maka Anda harus melakukan pembayaran maksimal tanggal 15 bulan berikutnya. Pajak ini merupakan pajak yang dibebankan kepada pembeli sehingga ketika Anda menjual kembali rumah, PPN akan ditanggung oleh pembeli berikutnya.
PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB)
Jenis Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) adalah pajak yang dipungut atas tanah dan bangunan karena adanya keuntungan dan atau kedudukan sosial ekonomi yang lebih baik bagi orang atau badan yang mempunyai hak atasnya atau memperoleh manfaat darinya.
Dasar pengenaan Pajak Bumi dan Bangunan adalah Nilai Jual Objek Pajak (NJOP). Nilai Jual Objek Pajak ini ditentukan berdasarkan harga pasar wilayah dan ditetapkan setiap tahun oleh Kementerian Keuangan. Pajak Bumi dan Bangunan ini dikenakan tarif 0,5% dari Nilai Jual Kena Pajak (NJKP) yang harus dibayarkan dengan rutin agar rumah Anda tak bermasalah di masa depan.
BIAYA PEMBUATAN AKTA JUAL BELI (AJB)
Akta Jual Beli (AJB) merupakan salah satu dokumen penting yang wajib Anda miliki ketika membeli rumah. Akta Jual Beli (AJB) adalah dokumen bukti atas terjadinya transaksi jual beli antara penjual kepada pembeli properti. Proses pembuatan dokumen AJB dilakukan oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) dan harus bersifat terang dan telah dibayar lunas. Secara hukum, perlaihan hak atas tanah wajib dilakukan melalui Pejabat Pembuat Akta Tana (PPAT) yang tidak dapat dilakukan di bawah tangan.
Nah nilai pembuatan Akta Jual Beli (AJB) ini biasanya berkisar 0,1% hingga 1% dari harga transaksi. Sebelum mebuat akta jual beli, Anda perlu mempersiapkan beberapa persayaratan di antaranya: Dokumen identittas penjual mulai dari fotokopi KTP, Surat Nikah, kartu keluarga, PBB, NPWP, dan PBB tahun terakhir. Begitu juga dengan dokumen identitas pembeli dengan komposisi sama.
BIAYA PEMELIHARAAN
Setelah rumah diterima, Anda masih harus mengeluarkan modal investasi berupa biaya pemeliharaan. Namun jika rumah yang Anda miliki telah disewa oleh orang lain, biaya pemeliharan ini akan berpindah tanggung jawab kepada penyewa rumah. Sehingga biaya pemeliharan rumah baru ini dapat Anda tekan dengan menyewakannya pada pihak lain. Selain itu, penyewa rumah juga akan memberikan Anda passive income yang bisa diandalkan setiap bulan atau tahunnya.
Nah itulah beberapa hal yang harus Anda perhatikan agar Anda dapat menghitung keuntungan dari strategi investasi rumah dengan akurat. Sebelum berstrategi investasi rumah, hal-hal ini lah yang harus Anda persiapkan terlebih dahulu. Namun mengingat strategi investasi rumah adalah investasi paling aman dan menguntungkan keseluruhan biaya tersebut akan seimbang dengan keuntungan yang Anda peroleh di masa depan. (ADR).
Sumber: Strategi Investasi Rumah yang Cepat Menghasilkan Untung
0
129
0
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan