Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

sayuh311Avatar border
TS
sayuh311
Bapakku Seorang Waria


Bapakku Seorang Waria

Waria bisa sangat galak pada siapapun dan protektif terhadap sesuatu yang merendahkan dan merugikan dirinya, sebaliknya bisa sangat lemah lembut menyejukkan seperti seekor singa betina pada anaknya atau hal yang disukainya.

Beberapa waktu lalu seorang teman yang kebetulan memilih menjadi seorang waria dalam mencari rejeki, dia banyak bercerita perjalanan hidupnya selama kurang lebih 35 tahun ini saat berdandan sebagai wanita menjelajahi dunia malam.

Mak Yati ... banyak orang memanggilnya dengan sebutan itu. Nama panggilan yang sudah tidak asing meski tanpa dipatenkan di departemen kependudukan. Eh salah!

Malam itu di tempat transit truk angkutan barang daerah Tanjung Perak, Mak Yati sangat bersemangat cerita, terkadang tiba-tiba sedih dan malu.

*****

Saat usia 21 Mak Yati alias Yanto ini pernah mengarungi kehidupan rumah tangga meski hanya beberapa tahun, bahkan sampai sekarang hubungan keduanya sangat baik meski sudah berpisah dan istrinya yang dulu telah menikah lagi.

Orang bisa merintis usaha atau profesi sesuai dengan pilihan, tapi takdir tetaplah memilih seseorang. Nasib Mak Yati tidak seberuntung Kabul alias Tessy di grup Srimulat.

Pekerjaan musiman ikut di grup ludruk hanya ramai kala musim hajatan tiba atau musim panen, akhirnya memutuskan untuk jadi merantau ke Surabaya.

Tekad kuat seorang Yanto sebelum menjadi Mak Yati sudah tak bisa dibendung, mencari peruntungan dari seorang pelakon seni ludruk Jawa Timuran beralih profesi menjadi kuli serabutan.

Dari Jombang ke Surabaya kota asing yang tak pernah disinggahi sebelumnya membuat dirinya memutar otak, apa yang harus dilakukan?

Pilihan sudah ditetapkan, saat sepi tanggapan ludruk Yanto ke Surabaya, saat musim hajatan tiba akan pulang ke kampung halaman Jombang Jawa Timur.

Surabaya merubah Yanto menjadi seorang Yati, awalnya ketemu seorang pria yang menderita kelainan seksual alias gay. Pria ini dengan jurus-jurus kata cinta menggetarkan jiwa berhasil menaklukkan hati seorang Yanto.

Lama berpacaran, duit hasil kerja Yanto hanya untuk menghidupi kebutuhannya berdua dengan si doi yang pengangguran. Bahkan saat pulang ke Jombang pacarnya ini mengikutinya.

"Pak, iki kancaku arek Suroboyo," memperkenalkan temannya ke orang tuanya.

"Melbu Le, ora usah sungkan!"

Selama hampir dua bulan Yanto dan pacarnya tinggal di Jombang dikarenakan ramai job tanggapan ludruk di daerah saat musim panen, tidak sedikitpun si bapak menaruh kecurigaan dengan anaknya bahkan sampai kembali ke Surabaya.

Di Surabaya banyak perubahan, Yanto sudah berani berdandan menjadi Yati menasbihkan dirinya sebagai wanita, dengan hasil nabung dari kerjanya merubah bagian payudaranya dengan suntikan ....

Banyak hal yang terjadi dan keputusan yang buruk, puncaknya terjadi kecemburuan saat pacarnya Yati muda menggoda teman waria-nya.

Terjadilah pertengkaran luar biasa bahkan hampir terjadi pembunuhan, tidak lama setelah itu Yati muda pulang ke Jombang dalam keadaan sakit.

Saudaranya sudah berkeluarga semua dan tinggal di lain daerah, hanya orang tua ringkih berbadan kuru yang merawatnya. Bapaknya sempat curiga dan menanyakan sesuatu yang sakral pada diri Yati.

"Kowe dadamu kenopo, Le? Kok malih nyempluk mirip cah wedok!"

"Anuu --"

"Kae, obate ndang diombe ben cepet waras."

"Iya, Pak! Teh nang meja tolong jukuke ."

Sakit selama beberapa bulan dan menjadikan dirinya kembang amben telah dilewatinya, akhirnya setelah merasa sehat Yati kembali ke Surabaya.

Banyak teman waria yang aslinya anak orang kaya tapi memilih menjadi ....

Terjun di komunitas waria menjadikan dirinya sebagai sosok Yati seperti wanita tulen, hampir tiap malam mangkal di tempat yang menjadi domain wilayahnya.

Jika ada waria asing yang mencoba memasuki wilayahnya untuk mencari peruntungan rejeki dari pelanggan akan diserang dengan sporadis, dunia malam yang penuh dengan kebrutalan.

Di balik keanehan dunia waria, sosok Yati tetaplah berhati mulia di mata anak-anaknya, tiga anak sudah diselamatkannya bahkan yang dua orang sudah menikah dan punya momongan.

*****

Untuk saat ini Yati terkenal dari dulu sampai sekarang di kalangan supir trailer yang biasa parkir di Tanjung Perak.

Hidup adalah pilihan, kita bisa memilih menjadi apa dan siapa? Tidak perlu menyalahkan takdir, apalagi menjadi orang yang paling menderita atas apa yang sudah diputuskan. Toh setiap keputusan ada konsekwensinya yang mengikat entah baik atau buruk.

*****

Yati melanjutkan bercerita ... dahulu ada seorang wanita yang berpacaran dengan supir traileri dan akhirnya melahirkan seorang anak laki-laki.

Karena malu atau tidak bisa merawat anak yang dilahirkan, si ibu ini mau membuang buah hatinya dari cinta seorang supir trailer. Saat itu karena kondisi yang lemah wanita baru melahirkan ini di bawah ke kost untuk dirawat Yati.

Si ibu ini tetap kekeuh akan membuang bayi hasil percintaan dengan supir trailer biadab enggan bertanggung-jawab pada dirinya. Kemurkaan dilampiaskan dengan membuang bayi yang tak berdosa dari hubungan sex bebas.

Yati berinisiatif menawarkan agar bayi itu diangkat anaknya, "Mar, bayimu tak openane wae. Ora usah dibuang, melasi ora melu duwe dosa. Cukuplah awake dewe sing bejat."

"Terserah Sampeyan," lirih suara si Mar!

Anak yang tak berdosa hendak dibuang dirawat oleh Yati, Minggu pagi diantarkan ke Gresik tempat adeknya. Yati memohon agar adeknya mau menerima dan merawat anak itu dengan baik, setiap bulan akan dikirim uang dan menjenguknya.

Saat ini bocah itu sudah kelas 6 SD, Yati masih seperti biasa datang menjenguk anak angkatnya tersebut, tentunya dengan dandanan seorang pria tulen. Setiap datang selalu berpakaian sewajarnya laki-laki dan berpeci.

Yati tertawa sendiri melihat dirinya berpakaian seorang wanita saat mangkal dikejar-kejar oleh petugas Satpol-PP dan berpakaian menjadi seorang pria sejati saat menemui anak angkatnya, dikarenakan dirinya tidak mau mereka mengetahui bahwa dirinya adalah seorang waria.

Keburukan menjadi orang tua tidak dinampakkan sama sekali di depan anak-anaknya, bagaimana pun juga tugas orang tua adalah menjadi panutan bagi generasi selanjutnya.

*****

Tuhan begitu banyak memberikan opsi untuk memilih dan kesempatan agar diraih, jangan selalu mengeluh tentang hal yang sama, karena itu sangatlah membosankan dan merepotkan untuk orang yang mendengarnya.
Diubah oleh sayuh311 24-08-2020 17:17
Lailahr88Avatar border
betiatinaAvatar border
betiatina dan Lailahr88 memberi reputasi
2
483
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan