Berbicara soal pak Nas membuat saya jadi lebih semangat, pasalnya beliau ini adalah tentara Favorit saya nih. Mulai dari pribadi diri beliau, jenjang karirnya, berbagai macam amanah perkerjaan yang di embannya hingga soal cerdasnya beliau.

Mengetahui  soal pribadinya, sosok lelaki bernama lengkap Abdul Haris Nasution ini dikenal sebagai tentara yang amat alim, beliau berusaha untuk tidak pernah meninggalkan sholat tepat waktu walaupun dihadap beliau ada bung Karno (misalnya lagi rapat) ataupun saat kunjungannya keluar negeri seperti saat di jamu Australia, Uni soviet ( rusia ), beliau punya seorang kolonel yang akan memeberitahunya jadwal sholat. Beliau pula yang telah menyusun buku pedoman agama islam untuk TNI (Sewaktu menjabat KSAD) dan membangun mushollah di markas besar angkatan angkatan darat sekitar rahun  1950an.



Dalam hal kecerdasan, pak Nas suka menulis (apalagi sewaktu beliau pensiun dari militer ) terhitung pak nas menulis sebanyak 77 buku waahh.. diantaranya berjudul






Nah di antara puluhan buku-buku karya pak Nas, ada satu di antaranya yang unik, yakni yang berjudul Pokok-Pokok Gerilya, buku ini merupakan pengalaman beliau gerilya bersama Jenderal Besar Soedirman dan di tulis dengan detail olehnya. Buku ini menjadi rujukan untuk sekolah kemiliteran di Amerika Serikat, Turki, Vietnam dan sebagian negara Eropa menjadikan buku Pak nas sebagai bagian dari kurikulum  pendidikan militer mereka. Dalam bahasa Inggris, buku pak Nas ini berjudul Fundamentals of Guerrilla Warfare.

Yang menarik dari buku ini adalah, saat ia dibaca dan di aplikasikan oleh tentara pejuang Vitnam dan berhasil mengusir Amerika Serikat dari negaranya! Wah hebat banget ya!

Jadi tahun 1965 sampai 1973, 8 tahun perang tak berkesudahan di Vietnam. Pemicunya karena Vietnam banyak mendapat bantuan dari Uni Soviet sedangkan Amerika mulai mengawasi negara-negara yang berpotensi sebagai ancaman serta negara yang berpotensi menganut paham komunis. Maka jadilah perang selama 8 tahun tak terelakkan.


Pemimpin pasukan Vietnam yang bernama Vietkong sempat membaca buku Pokok-Pokok Perang Gerilya pak Nas kemudian mengikuti apa yang dahulu di lakukan oleh Pak Nas serta Pak Soedirman yakni ‘main di hutan’ (sama seperti agresi militer Belanda II ) .

Dahulu senjata pejuang kita tak sebanding dengan senjata modern penjajah, tetapi dengan taktik gerilya yang memanfaatkan alam/hutan, maka pasukan Belanda dapat di buat kewalahan hingga dapat dikuasainya Yogyakarta selama 6 jam.

Begitupun di Vietnam, persenjataan tidak berimbang, tetapi karena meniru konsep pak Nas dan pak Dirman maka Vietkong berhasil berperang di hutan, menyerang pos-pos militer AS, memasang ranjau dll hingga 58.000 tentara AS tewas di tanah Vietnam, peralatan-peralatan canggih AS tidak ada yang berguna di Hutan dan puncaknya pada Maret 1973, Amerika Serikat resmi meninggalkan Vietnam.

Bangganya punya tentara seperti Pak Nas, namanya bukan hanya harum di bumi pertiwi, tetapi juga di berbagai negara lain karena tulisan-tulisannya yang amat bermanfaat, hingga Vietnam pun merasakan manisnya.
 
Terimakasih pak Nas!