Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

agusrezapratam4Avatar border
TS
agusrezapratam4
HOROR STORY "SIMPANG TUNGGUL"
Jalan yang sudah merenggut banyak nyawa

Mulai dari anak-anak sampai orang tua.

Kebanyakan tubuh korban hancur sehancurnya karena kecelakaan yang benar-benar tragis bahkan kadang sampai susah mengenali mayatnya.

Ada sebuah batang pohon besar di daerah jalan tersebut yang konon katanya adalah singgasana raja makhluk gaib yang menguasai tempat itu.

Dulu, pernah warga bergotong royong memindahkan batang pohon besar tersebut sebagai syarat menghilangkan keangkeran di daerah itu.

Sore sampai malam warga bergotong royong mengangkat batang pohon itu, paginya batang pohon kembali ke posisi semula.

Entah siapa yang memindahkannya.

Malah katanya, orang pintar yang memberi gagasan memindahkan batang pohon tersebut jatuh sakit dan akhirnya meninggal.

Meninggal dalam keadaan membiru sekujur tubuhnya seperti tertindih/tertimpa sesuatu yang amat besar bahkan beberapa rusuk jasad orang pintar tersebut patah.

Sejak kejadian itu, pohon besar tersebut dikeramatkan, diberi atap dan keramik seperti kuburan.



Tidak jarang ada sesajen berupa bunga, kapur, sirih dll dekat batang pohon besar tersebut.

Walaupun rutin disajeni tetap saja tidak menghilangkan keangkeran jalan sepanjang kurang lebih 5 km tersebut.

Setiap tahun selalu ada korban, malah kadang belum setahun sudah beberapa kali terjadi laka lantas tragis di jalan tersebut.

Jujur, tiap kali melewati jalan itu selalu menimbulkan rasa was-was.

Niat hati supaya tidak menoleh ke arah batang pohon tapi tetap saja mata tergerak untuk melirik ke arah batang pohon keramat tersebut.

Sampai disuatu malam.

Sekitar pukul 9 malam.

Waktu itu hujan tidak terlalu deras tapi suara petir yang menggelegar jelas menyiutkan nyali.

Aku baru pulang dari tempat aku bekerja.

Jalanan sepi, takutku melewati jalan itu, apalagi sepi karena hujan dan gelap, tapi tidak rute lain.

Kuberanikan diri melewati jalan itu sambil membaca dalam hati beberapa surat pendek, coba untuk menenangkan jiwaku.

benar, setelah melewati warung terakhir dan memasuki areal angker jalanan itu.

tiba-tiba. . .


Seperti ada sesuatu yang lompat dan menggantung pada ransel kerjaku.

Berat, berat sekali.

Erat, erat sekali pegangan itu ke ransel kerjaku.

Sontak jantungku berdebar kencang namun berat mulut beristigfar.

Panik, ku tancap gas tapi entah kenapa laju sepeda motorku malah semakin melambat.

Jika berhenti, aku takut keadaan semakin parah kuputuskan untuk tetap mempertahankan laju sepeda motorku yang semakin lambat.

Beberapa ratus meter kedepan tiba-tiba terdengar suara keramaian seperti di pasar, berisik sekali.

Padahal kanan-kiri hanya pohon sawit. Entah dari mana suara-suara itu.

Aku semakin takut, kakiku gemetar karena dinginnya hujan lebih gemetar karena sosok yang menggantung diranselku belum juga berlalu.

Merinding malah semakin panik karena suara-suara itu.

Suara samar-sama seperti suara transaksi jual beli di pasar. Berisik sekali.

Panik tapi kucoba berpikir rasional, ku coba tenang mempertahankan laju dan arah sepeda motorku agar tidak terjadi kecelakaan.

Dalam takut tak sengaja kulirik spionku.

..............................

Astaghfirullah

Gelap dan walaupun hanya sekilas tapi sosok itu benar-benar membuatku takut. Aku hanya melihat separuh wajah makhluk itu dari spionku, wajahnya dipenuhi bulu dan matanya merah menyala.

Semakin ku gemetar, istigfarku berulang bersamaan melambatnya laju sepeda motorku.

entah angin entah karena apa setelah meiliriknya spionku mengarah kebawah

.............................


Teringat dulu, guru ngajiku pernah bilang

"kalau merasa ada ghaib yang mengikuti coba tolehkan wajah ke kiri lalu meludah"

Kuputuskan untuk melakukan hal tersebut, kuberanikan diri untuk berhenti.

Berat Sekali, erat sekali. Sosok yang menggantung pada ranselku belum beranjak

Ketika ku berhenti tiba-tiba suara keramaian itu hilang.

Senyap, gelap dan hujan.


Kubuka helm dan maskerku, meludah ku ke arah kiri.

Tiba-tiba

dari belakang sekitar beberapa meter terdengar suara delman mengarah ke arahku.

Sontak aku ketakutan, kuhidupkan kembali sepeda motorku, kutancap gas benar-benar panik.

Jeritan kuda karena dipecut dan suara gerobak delman itu benar-benar membuat merinding setengah mati.

Sungguh aku benar-benar takut.

Tak tergerak lagi bibir membaca ayat atau beristigfar.

Detak jantung begitu cepat.

Perasaan ada yang membisik supaya aku menabrakkan diri kearah sawit-sawit disitu agar teror ini berakhir.

Tapi dalam kekalapan itu aku teringat ibuku, yang sudah menunggu kepulanganku.

Ku membatin
"sing keliat ataupun sing ra iso keliat, aku njalok izin nek ono salah, ojo ganggu karena aku ra ganggu sampean, aku cuma numpang lewat ng ge golek nafkah untuk ibuku."

Seketika aku tiba-tiba melewati batang pohon keramat itu.

Ranselku tidak lagi berat.

Suara delman itupun perlahan menjauh.


Kupukul dadaku pelan, bersyukur, masih ku selamat.

Bergegasku menuju rumah.

Sampai ku dirumah, ku salim ibu tapi tidak kuceritakan kejadian barusan.

Mandiku dan bergegas Isya.

Setelahnya, ditempat tidur sembari memandang asbes aku berusaha melogikan semua kejadian yang tadi.

Tak terdeskipsi tak terlogikan tapi yang pasti keberadaan mereka yang tidak terlihat memang benar adanya dan kenapa harus ditegur dengan kematian barulah engkau sadar untuk menyembah penciptaMu?

self reminder


pict from google
Diubah oleh agusrezapratam4 21-08-2020 17:12
deckycandra1510Avatar border
delia.adelAvatar border
joyanwotoAvatar border
joyanwoto dan 11 lainnya memberi reputasi
12
2.4K
12
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan