Tahun 2000-an, semua anak pasti pernah yang namanya main PlayStation 1 (PS 1). Dan sudah bisa dipastikan juga, pernah main yang namanya Winning Eleven (WE). Minimal banget pernah denger pas dia lagi ngerental PS. Karena game ini emang famous banget di masanya.



Mainstreamnya, lomba 17-an itu balap karung, lomba memasukkan paku ke botol, dan lomba-lomba lain yang relate.

Tapi di RT saya ada kompetisi mungkin yang tidak ada di RT lain, yakni Winning Eleven Competition. Dan kalau biasanya pendaftarannya harus bayar (ya iyalah, mereka ngasih hadiah darimana kalau bukan dari uang pendaftaran peserta? Kalau ada sponsor, itu lain ceritanya), karena ini dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan negara kita, maka pendaftarannya gratis. Hadiah ngambil dari kas RT.



Hanya teknisnya, karena peminatnya membludak, maka dibikin Babak Penyisihan terlebih dahulu. Dan diseleksi menjadi 16 peserta saja untuk masuk ke Babak Utama.

Pertandingannya pun saat 17 Agustus harus sudah selesai, agar lomba-lomba lain di hari itu tidak kosong. Karena kalau diadakan bersamaan, bisa jadi semua anak akan nongkrong di rental PS tempat kompetisi diselenggarakan.

Saat itu sedang Euro 2004. Makanya WE terbaru juga timnya adalah tim nasional. Bukan club-club Eropa. Jadi panitia lomba me-list 16 negara peringkat FIFA. Selanjutnya, setiap peserta akan mengambil undian untuk dimainkan di Babak Utama. Di Babak Penyisihan saja kita bebas memilih negara.

Padahal, saya pengennya peserta diberi kebebasan untuk memilih negara. Toh kalau negaranya samaan, gak ada masalah bukan? Beda pemain tentu akan beda hasilnya.

Kalau peserta dikasih kebebasan, saya bisa memainkan negara jagoan saya, yakni Belanda. Tapi karena sistem undian, saya kebagian Inggris. Tapi masih untung dapet Inggris. Kalau dapetnya Zimbabwe saya bingung bikin formasinya. Secara gak ada yang kenal pemain-pemainnya! Tapi Zimbabwe gak masuk list sih

Di Euro 2004, Inggris juga punya squad yang mentereng. Sebut saja David Beckham, John Terry, Steven Gerrard, Paul Scholes, Wayne Rooney, Gary Neville, serta kiper ngetop David James.



Di babak penyisihan saya memainkan Belanda. Namun sesuai undian, di Kompetisi Utama saya memainkan Inggris. Di babak pertama saya berhasil mengalahkan Perancis. Di babak kedua saya mengkandaskan Jerman. Di final, saya harus berhadapan dengan timnas favorit saya sendiri: Belanda.

Untunglah, dengan line-up yang pas dengan memperhatikan kondisi pemain, formasi andalan saya 4-3-3, dengan strategi tim dan individu yang pas, saya berhasil mengalahkan Belanda dengan skor 2-0. Goal dicetak oleh Rooney dan Beckham.

Di negara asalnya, saat Beckham dkk tidak merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia, saya merayakannya di Indonesia dengan mereka. Plus uang tunai yang cukup lumayan di masa itu.