Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

sayuh311Avatar border
TS
sayuh311
Sacrifice Woe
"Jarang orang mau mengakui, kesederhanaan adalah kekayaan yang terbesar di dunia ini: suatu karunia alam. Dan yang terpenting diatas segala-galanya ialah keberaniannya. Kesederhaan adalah kejujuran, dan keberanian adalah ketulusan."
Sumber: Mereka Yang Dilumpuhkan (1951)

Sengaja menulis kisah lama tentang sebuah ketaatan, keikhlasan seekor kambing jantan pada sang maha pemberi kehidupan.

Dulu keluarga kami diberi seekor anak kambing usia dua bulan, dari duit sodaqoh. Ini jadi satu-satunya kambing piaraan. Setiap hari Sabtu dan Minggu selalu aku ajak jalan-jalan istilah kerennya angon.

Hampir setiap hari kambing ini jauh dari makan rumput, Pak'e biasa memberi makan dengan daun pisang atau keplandingan.

Setahun berlalu kambing tumbuh besar dan sedikit nakal. Setiap ku ajak jalan dia berlari, melompat kesenangan. Sasaran kenakalan kambingku ini pada bunga dan tanaman tetangga.

Melihat tingkah yang nakal dan manja kadang tertawa sendiri. Sering aku adu lari dengan kambing piaraan ini setiap akhir pekan.

Dimanapun sejauh apapun kupanggil, "Woeee ..." dengan cepat berlari mendekat. Begitu pula saat jauh, panggilan dengan isyarat tepukan tangan juga mendengar dan mendekatiku.

Rasa cintaku kian tumbuh terhadap Woe, keakraban kami, kebersamaanku saat menggembala Woe, membawa keceriaan yang tak terkira. Woe kambing yang manja sangat mengenaliku dengan baik.

Terkadang, rasa cinta butuh pengorbanan, tak selalu bersama.
Hingga keikhlasan menjadi pengobat hati, akan kehilangan.

Ketika itu....
Saat Idul Adha sehabis sholat Ied aku pulang dan kuelus satu-satunya kambing yang jadi piaraan keluarga. Tali yang mengikat leher kambing perlahan kulepaskan.
Aku tersenyum.

Dan aku mulai bergumam, seakan kambing ini mengerti bahasaku. Lirih kukatakan,"apa kamu ikhlas jika aku jadikan hewan qurban?"

Dengan semangat dan berlari mendahului menuju Masjid. Aku terperangah, diam tertegun. Bagaimana bisa kambing ini mengerti dan paham tempat yang dirinya akan diqurbankan?

Sedangkan tak sekalipun aku mengajak kambing ini kesana. Demi Dzat yang penuh Rahmat telah memberikan aku seekor kambing luar biasa!

Aku dan Woe, berkorban....
Aku berkorban kehilangan teman mainku, Woe berkorban demi tujuan hidupnya yang berarti.

Pengorbanan sering salah arti dalam keseharian kita, mengatakan ikhlas, tapi tak jarang menghitung-hitung yang kita beri.

Sebuah pengorbanan adalah tindakan atas kesadaran hati yang tulus, ikhlas, serta kerelaan untuk mencapai tujuan dari tindakan itu, dan tidak mengharap imbalan.

Jika seekor binatang saja tahu akan posisinya, berserah diri kepada Allah SWT, demi agama karena keta'atannya.
Sungguh aku malu. Pengorbananku belumlah seberapa. 😢

Aku dan Woe, sebuah kisah di masa lalu.

lalu.


Lamongan 30 Juli 2020
Sayuh
Pak Supir Menulis Lepas Berjiwa Bebas
Diubah oleh sayuh311 30-07-2020 11:31
0
326
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan