- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
SURAT DARI ANAK MURIDKU ( HADI APRILIANSYAH - KELAS VIII.1 )
TS
agusrezapratam4
SURAT DARI ANAK MURIDKU ( HADI APRILIANSYAH - KELAS VIII.1 )
Nama saya Hadi Apriliansyah, saya lahir di Kisaran pada tanggal 12 April 2003 tapi kami sekeluarga tinggal di desa kelahiran orang tua saya. Desa Bangun Dusun I, dari desa inilah saya berjuang untuk meneruskan semua mimpi-mimpi saya. Membahagiakan kedua orang tua adalah cita-cita utama dari sekian banyak cita-cita yang saya miliki. Maka dari itu saya ingin menuntut ilmu ke jenjang yang lebih tinggi karena saya tahu menuntut ilmu adalah kunci untuk menggapai semua mimpi-mimpi yang saya miliki.
Akan tetapi, mimpi-mimpi itu tersendat. Tersendat karena faktor ekonomi keluarga. Ayah hanyalah seorang buruh harian lepas yang penghasilannya tidak lebih dari cukup. "lepas makan" biasa orang-orang menyebutnya. Sementara ibu hanyalah ibu rumah tangga yang sesekali dipanggil oleh tetangga-tetangga disekitar rumah kami untuk membantu pekerjaan rumah tangga mereka, ibu menggosok atau mencuci dirumah tetangga untuk tambahan uang makan keluarga kami. Saya adalah anak keempat dari lima bersaudara. Setiap pagi saat berangkat sekolah, ibu membekali saya dengan air putih dan uang saku dua ribu rupiah, sudah cukup untuk membeli dua potong bakwan lalu sisa seribu rupiah saya tabung supaya nanti saat tahun ajaran baru saya bisa membeli buku tulis sendiri tanpa mengadu kepada ibu. Masih beruntung punya sahabat yang setiap pergi dan pulang sekolah bersedia membonceng saya tanpa mengharap imbalan apalagi uang minyak. Saya hanya bisa membalas kebaikan sahabat saya itu dengan doa supaya dimurahkan rezeki mereka sekeluarga.
Dengan segala keterbatasan keluarga saya, malah tidak menciutkan semangat saya untuk bersekolah. "saya harus menuntut ilmu ke jenjang yang lebih tinggi sampai ke jenjang paling tinggi" kalimat yang selalu saya niatkan dalam hati.
Saya bersekolah di SMP Negeri 1 Pulau Rakyat, Alhamdulillah selama bersekolah disana tidak banyak biaya yang harus dibayar oleh orang tua saya. Kami tidak membeli buku paket karena perpustakaan telah menyediakan buku paket untuk kami pinjam, syaratnya benar-benar tidak memberatkan kantong ayah karena tidak perlu bayar dan kami hanya diperintah untuk menyampul dan menjaga buku-buku itu supaya adik-adik kami nanti tetap bisa menggunakan buku-buku tersebut. Uang sekolah juga gratis tis tis, sama sekali tidak ada kutipan-kutipan kecuali uang infaq yang itupun tidak dipatokan besarannya. Dari pengutipan infaq kami diajarkan untuk ringan tangan bersedekah dengan hati yang ikhlas.
Di sekolah juga sering ada bantuan-bantuan khusus kepada anak-anak kurang mampu. Contohnya baru-baru ini saya dan beberapa teman saya terpilih untuk mendapat bantuan biaya pendidikan secara berkala dari PTPN IV Pulu Raja yang letaknya tidak jauh dari sekolah. Saya sangat senang karena bantuan ini dapat meringankan beban orang tua juga mempermudah langkah saya menuntun ilmu ke jenjang yang lebih tinggi. Apa yang dilakukan PTPN IV Pulu Raja ini benar-benar memberikan semangat kepada saya untuk terus menuntut ilmu dan menggapai semua mimpi-mimpi saya terutama membahagiakan kedua orang tua saya.
Terima kasih pak, terima kasih buk semoga perusahaan yang bapak atau ibu pimpin semakin maju, semakin murah rezeki supaya tetap bisa memberikan bantuan kepada anak-anak kurang mampu seperti kami dan apabila suatu saat nanti saya sudah sukses, saya akan melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan bapak ibu kepada saya karena saya ingin mewujudkan semua mimpi-mimpi orang yang mengalami masalah ekonomi seperti saya.
Hormat saya,
Hadi Apriliansyah
Diubah oleh agusrezapratam4 27-07-2020 05:47
bukhorigan memberi reputasi
1
612
2
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan