Pernikahan Adat Melayu-Riau



Indonesia kaya akan adat istiadat dan budaya dari daerah masing-masing provinsi. Setiap provinsi mempunyai adat istiadat pernikahan yang berbeda.

Dalam rangka meramaikan event COC Regional Kepulauan Riau, saya membuat thread serba-serbi tentang Kepulauan Riau dan bermaksud menguraikan adat istiadat pernikahan adat Melayu di Kepulauan Riau.

Bagi Agan dan Sista yang hendak membentuk hubungan keluarga dengan calon pasangan yang berasal dari Kepri, baiknya mengetahui prosesi pernikahan adat Melayu masyarakat di Kepulauan Riau.


Gambar : link 1

Pernikahan adalah suatu komitmen seumur hidup untuk membentuk rumah tangga yang harmonis dan bahagia sampai maut memisahkan.

Nikah bagi setiap orang dianggap sangat sakral, religious dan suci. Begitu juga dengan tata cara pernikahan adat Melayu yang sangat erat mengandung kearifan, nilai-nilai, makna dan harapan perlu betul-betul dipelajari dan dipahami agar dalam pelaksanaannya tidak menyimpang dari adat istiadat itu sendiri, terlebih lagi jangan sampai bertentangan dengan syariat Islam.


Gambar : link 2

Ada 11 tahapan adat istiadat pernikahan Melayu Riau dari sekian banyak tahapan dalam pernikahan Melayu, yaitu :

1. Merisik
Merisik adalah kegiatan menyelidiki gadis untuk dinilai apakah gadis tersebut layak menjadi menantu atau tidak.

2. Merasi
Merasi merupakan kegiatan meramal pasangan yang hendak dijodohkan oleh seorang ahli yang sudah terbiasa bertugas mencari jodoh kepada orang yang hendak menikah.

3. Meminang
Ketika hari yang ditentukan tiba, maka pihak keluarga laki-laki mengirim rombongan peminangan yang biasanya berjumlah 5 orang, yaitu 1 orang ketua (laki-laki) dan 4 orang anggota terdiri atas 2 orang kerabat dan 2 orang tetangga.

4. Mengantar Tanda
Mengantar tanda ( tunangan )adalah kegiatan mengantar cincin ke rumah perempuan. Sewaktu mengantar tanda dibuat juga perjanjian antara kedua belah pihak, perjanjian terbut berbunyi :
“… Jika pihak laki-laki mengingkar janji, maka tanda yang telah diberikan menjadi milik perempuan, atau dengan istilah lain “hangus”. Namun, jika pihak perempuan yang mengingkar janji, maka harus mengganti dua kali lipat dari tanda yang diberikan…”

5. Mengantar belanja
Pihak laki-laki kembali datang kerumah si gadis membawa sejumlah uang yang dibentuk sedemikian rupa, seperangkat pakaian dan benda-benda yang disenangi sang gadis serta kain tenun Siak, ciri khas masyarakat Melayu Riau.

6. Mengajak dan menjemput
Sebelum diadakan acara mengajak dan menjemput terlebih dahulu diadakan musyawarah dirumah calon pengantin perempuan untuk menentukan siapa yang akan diajak dan dijemput.

Untuk mengajak dan menjemput ini dilakukan oleh beberapa pasang suami istri yang sudah mempunyai pengalaman. Dan selalunya membawa tepak sirih.

7. Menggantung-gantung
Pekerjaan menggantung bermacam-macam tabir sebelum hari pernikahan di rumah pengantin perempuan. Menghias pelaminan dan tempat tidur pengantin baru.

8. Berandam
Berandam adalah memotong atau mencukur rambut kedua calon pengantin. Untuk calon pengantin laki-laki biasanya yang dicukur adalah rambut di kepala nya dan untuk calon pengantin perempuan meliputi  rambut yang tumbuh tipis di tengkuk, pelipis dan dahi.
 
9. Berinai
Berinai berarti mengolesi kuku jari tangan dan kaki dengan inai pada calon pengantin perempuan. Acara ini dilakukan pada hari berikutnya (setelah acara bertepuk tepung tawar).

10. Berkhatam Qur’an
Pernikahan Melayu memang sarat akan nilai-nilai Islam. Tamu wanita dan pria berada di tempat terpisah dan sama-sama membaca Quran yang dipimpin oleh guru mengaji calon wanita.

11. Akad Nikah
Puncak dari semua prosesi ini adalah akad nikah. Akad nikah ini fungsinya sebagai penentu sah atau tidaknya pernikahan menurut Islam. Masyarakat Melayu–Riau sering menyebutnya sebagai acara turun nikah karena calon pria turun dari rumahnya untuk menikah di rumah calon wanita.

Demikian thread saya ini, semoga menambah wawasan Agan dan Sista dan jangan lupa komen dan .

Terimakasih!

Sumber : opri