TS
ningka
Usaha Menggiurkan Dikala Pandemi
Hai Agan dan Sista, apa kabar hari ini?
Kali ini ane mo mengupas tentang lika liku usaha yang ane jalani.
Bisnis ini ane mulai sekitar 8 bulan yang lalu. Saat itu, suami berhenti kerja. Memang tidak lama, karena suami langsung mendapat pekerjaan. Namanya juga baru bekerja, penghasilan yang didapat tidak sebesar sebelumnya. Hingga suatu hari, kami ada perlu mendadak. Harus beli suatu barang yang penting, dan barang itu lumayan menguras buku tabungan.
Melihat tabungan yang menipis, ane berfikir keras untuk mendapat penghasilan tambahan. Muncullah ide jualan pizza. Kebetulan di kampung tidak ada yang jualan. Kemudian ane minta ijin suami dan orang tua. Tahu apa jawabannya? “Apa laku, di sini kampung.” Begitu jawab mereka.
Tahu tidak gan, kata-kata mereka itu seperti menenggelamkan keinginan ane saat itu juga. Sempat down dan tidak yakin, tapi rasa penasaran begitu tinggi. Hingga beranikan buka pesanan lewat grub kuliner di kota ane. Alhamdulillah, responnya positif. Orderan mulai datang satu demi satu.
Apakah setelah itu lancar? Tidak! Dan kendala terbesar ane dari keluarga. Tiap mereka mendengar testi buruk produkku, mereka panik. Mulai memberi nasihat suruh membuat yang besar dan toping yang banyak sesuai permintaan konsumen. Kadang memberi usul lain yang tidak menguntungkan. Langsung saja ane yolak karena bahan-bahan juga mahal.
Ane paham berjualan makanan yang tidak umum pasti banyak yang tidak cocok rasanya. Banyak juga komentar miring pembeli, ada yang bilang makanan kayak gitu mahal, tidak doyan, dan lainnya. Karena mereka,kebanyakan tidak familiar dengan rasa pizza.
Ane jelaskan semua ke keluarga. Sebesar apapun usaha kita untuk menyenangkan pembeli, pasti tetap ada pembeli yang tidak puas. Berdasarkan perhitungan, harga jual produkku tergolong murah dibandingkan produk sejenis. Terus, harus disuruh menuruti permintaan konsumen? Kalau Ane sih “No".
Pembeli yang tidak puas dan komentar miring bagaimana? Padahal kita sudah memberi yang terbaik. Kalo ane sih abaikan. Mereka itu hanya sebagian kecil, sedangkan yang puas dan repeat order lebih banyak. Daripada harus mengurusi yang tidak penting, lebih baik belajar terus untuk memperbaiki kualitas produk. Ane memutuskan untuk ikut kursus memasak. Alhamdulilah, banyak resep yang diajarkan. Sebenarnya resep ane dan di kursus hampir sama. Masuk grub seperti itu, membawa dampak positif. Kita bisa saling share tips dan trik jualan. Memberi semangat tersendiri.
Ketika pizza sudah jalan, ane menambah varian baru. Jualan donut dengan bermacam varian bentuk. Berusaha menggebrak inovasi baru dari bentuk donut pada umumnya.
Awal ramadhan kemarin, sudah memasuki masa pandemi covid 19. Semua pasti merasakan. Orderan pizza dan donut mulai sepi. Hingga ane banting stir lagi, berjualan lumpia, bakpao sebagai kue buat berbuka puasa. Pertengahan ramadhan mulai menerima pesanaan kue kering. Alhamdulilah hasilnya benar-benar diluar perkiraan. Orderan meningkat bahkan ada beberapa yang ditolak karena sudah full order. Kue kering buatan ane, banyak juga diorder orang sekitar hingga luar kota.
Selama masa pandemi ini, semakin mengasah insting ane untuk peka pada peluang yang ada. Yang penting yakin. Dan satu hal yang penting, ijin suami dan orang tua. Ane bener-bener merasakan kemudahan. Dulu,tiap kirim orderan selalu berangkat sendiri, hingga suatu hari suami melarang. Karena, dari desa ke kota cukup jauh. Akhirnya ane menurut.
Pertama, ada rasa tidak iklash saat menolak orderan. Karena rata-rata, orang sini enggan mengeluarkan biaya ongkir. Jadi kalau ane minta kirim pake kurir, mereka tidak mau. Akibatnya order sepi. Disaat menganggur, ane banyak intropeksi. Hingga ane pada titik pasrah, dan mulai iklas. Tiap hari hanya menikmati waktu bersama anak-anak.
Hingga suatu hari, ada seorang telpon. Ternyata dia pernah order, dan menawarkan diri jadi reseller. Alhamdulilah, itu awal mula berdirinya lagi usahaku. Hingga bertambah beberapa reseller, dengan tambahnya reseller, omzet juga ikut naik.
Jadi selama pandemi ini, ada banyak pelajaran. Tentang keikhlasan, rasa syukur. Hingga apa yang dibilang orang musibah, kita bisa memetiknya jadi berkah.
Sekian tread dari ane moga bermanfaat buat semua. Jangan lupa tetap mematuhi protokol kesehatan, semoga wabah ini cepet berlalu.
Sumber. Oprim
Foto. Dokumen pribadi
Diubah oleh ningka 21-06-2020 17:58
delia.adel dan 5 lainnya memberi reputasi
6
1.7K
34
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan