Mengingat banyaknya yang terdampak dari virus covid 19 ini, ada seseorang yang bercita-cita bisa merantau di kota Batam. Dilihat dari segi ekonomi sepertinya akan mempercepat kelangsungan hidup yang serba kecukupan. Tapi, kita tidak bisa menilai seperti itu berdasarkan apa yang kita lihat saja. 

Ternyata hidup di kota Batam tidaklah mudah. Perlu kamu ketahui bahwa resiko hidup di Batam sangatlah malahal, dalam sebulan bisa mencapai Rp 6 Juta. Dan kebanyakan penduduk kota Batam adalah perantau bekisar 90% nya. 



Banyak orang yang mengadu nasib di Batam dan pulang dengan tangan kosong. Alasannya tidak kuat dengan resiko hidupnya. Kota Batam juga memang banyak industrinya disana, akan tetapi yang dibutuhkan hanya orang-orang yang benar-benar mempunyai skill dalam bidangnya. Selain itu tidak bisa produktif. 

Ada sebuah mitos yang mengatakan "Bila Anda Tiba Anda Menyesal, Bila Anda Tiba Amoy Menunggu. Bila Anda Tabah Anda Menang" saya yakin teman-teman semua  mengerti maksud dari kata-kata itu.


Selain itu, untuk masuk ke kota Batam tidaklah mudah. Harus ada jaminan dari keluarga. Tidak enak tinggal di Batam, karena disana apa-apa diuangkan. Semuanya memakai uang. Jika kita tidak punya modal banyak, yang ada hanya kerugian. Sungguh malang nasib kita jika seperti itu jadinya.

Dulu pada tahun 1990-2000an, mencari kerja di kota Batam sangatlah mudah. Saking mudahnya, seseorang yang bekerja di suatu perusahaan dapat dengan mudahnya berpindah-pindah pekerjaan. Lalu sekarang? Bisa kita rasakan betapa sulitnya mencari pekerjaan. Maka solusinya adalah kita harus menciptakan lapangan pekerjaan untuk orang lain.

Itu dahulu. Sedangkan kondisi saat ini ternyata di Batam malah menjadi semakin sulit. Banyak industru yang sulit mendapatkan investasi. Prusahaan tutup sedangkan pengangguran semakin melonjak. Mau bagaimana lagi sekarang? Nah, dengann kondisi Batam yang seperti ini, apakah kamu masih tetap akan merantau ke kota Batam? Sharing denganku di kolom komentar yuk?






.