Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

neranaiAvatar border
TS
neranai
Benarkah Mr X, Kepala Titik-titik adalah Si Tukang Kentut di Lembaga OJK?
Baca judul, kening anda mungkin akan kusut seketika berkernyit. Apaan sih ini? Ngomongin tukang kentut segala. Tenang, dahi Anda akan kubuat mengilat entar. Jadi, tolaklah menjadi tua sebelum waktunya dengan melahap habis isi artikel ini hingga titik terakhir. Oke, let's go!


Pada tulisan terdahulu (bagian I) telah kita singgung bahwa Jiwasraya tumbang antara lain karena ada andil dari OJK. Andilnya ialah sebagai pengawas investasi asuransi, OJK sedikit pun tidak punya riwayat menyemprit Jiwasraya atas produk saving plannya bernama JS Plan. JS Plan adalah produk Jiwasraya yang di kemudian hari terbukti jadi biang kerok keruntuhan JS sebagai salah satu asuransi terbesar yang pernah dimiliki bangsa ini. OJK juga sengaja membiarkan Jiwasraya dimainkan di Pasar Modal.

Bagi pembaca yang belum sempat membacanya, silakan kunjungi dulu link ini: Jiwasraya Tumbang, Rizal Ramli Minta OJK Bertanggung Jawab.


Sebagai lanjutan, sikap abai atau pembiaran yang dilakukan OJK semacam itu terbukti tak hanya berdampak sistemik bagi JS saja, tapi pula ada sederet nama asuransi lainnya yang ikut tergulung macam Kresna Life, Wana Artha, dll.

Maka, sampai di situ saja, kita harusnya sadar bahwa OJK kita sakit. Sakitnya itu timbul tentu bukan karena institusinya tak beres. OJK, sebagai sebuah lembaga bentukan negara, tentu mengantongi sejumlah prasyarat mengapa perlu dibentuk, sahih dasar dan tujuan pendiriannya demi melindungi kepentingan warga negara. Paling enggak, pasti tujuannya diharapkan bermanfaatlah, ya.

OJK, seperti halnya KPK yang bertugas mengawasi dan menindak perilaku korup di lembaga-lembaga pemerintahan, adalah lembaga negara yang tugas utamanya mengawasi dan menindak perilaku kotor di dunia industri keuangan. Harapannya, hadirnya OJK membuat investasi di industri keuangan bisa terjamin aman, tak bakal terperosok ke jurang kebinasaan investasi. Sehingga bila fungsi pengawasannya itu tak jalan, itu artinya sama saja dengan KPK secara sengaja membiarkan terjadinya praktek suap menyuap. Mudharat jadinya, kan? Duh, amit-amit jabang bayiklahhh...

Tapi, justru begitulah kenyataannya! Alih-alih dapat manfaat, OJK malah disinyalir kuat merupakan sumber dari petaka yang dialami 17-an ribu nasabah Jiwasraya saat ini.

Bagaimana tidak, akibat pembiaran oleh OJK terhadap upaya direksi memainkan JS pada Pasar Modal, juga tutup mata saja pada iming-iming imbal hasil produk JS Plan kepada para nasabah yang di luar batas kewajaran, para nasabah Jiwasraya pun kini pada meringis tragis. Miris, ironis, demikian kemudian kita berdesis.

Tapi, apakah itu berarti OJK itu lembaga yang mudharat? Tidak juga! Kesimpulan tak bisa semudah itu saja diambil. Sebab, secara institusi, OJK didirikan untuk bermanfaat. Bila tak ditemukan masalah secara institusional, maka pasti oknum pengelolanyalah yang busuk.

Ini ibarat mobil diciptakan karena ingin bantu percepat proses perpindahan seseorang dari satu ke lain tempat. Jika mobil kemudian nabrak orang, itu pasti sopirnya yang sinting apabila kondisi mobil semua berfungsi normal.

Demikianlah, OJK sebagai sebuah institusi sudah lengkap dan normal. Kalau terbukti tetap ada investasi berisiko dibiarkan lolos merambah masyarakat, lalu di kemudian hari benar merugikan secara sistemik di masyarakat, pasti ada apa-apa dengan pejabat di OJK. Namun, bila ditanya siapa-siapa saja oknum-oknumnya yang perlu bertanggung jawab, bukanlah tugas penulis, tapi kinerja kejaksaanlah yang harusnya profesional menunjukkanya ke hadapan publik.


Maka, sambil menanti hasil pengusutan kejaksaan, kita fokus membedah peta masalah saja. Anggap saja kita ini adalah analis kesehatan seorang pasien bernama Al-kadrun, gejala dan keluhan Al-Kadrun bisa kita rumuskan, namun yang menentukan bakteri atau virus apa yang menyebabkan Si Kadrun jadi sungsang otaknya, itu adalah tugas dokter.

Mendamba Manfaat, Mendapat Mudharat, Kesimpulannya Apa?

Kesimpulan yang terbersit di benak apabila ada hal yang harusnya mendatangkan manfaat tapi malah menciptakan mudharat tentu adalah tidak becusnya pengelola/operator.

Maka terhadap OJK, kesimpulan mudahnya adalah bahwa para pejabatnya tak becus. Tapi, bila melihat profil-profilnya yang mentereng, kesimpulan seperti ini hanya akan dipercaya oleh anak-anak sekelas TK.

Sebab, bila profil pejabatnya rerata meyakinkan, namun dalam pelaksanaan tugas ternyata sengaja membiarkan Jiwasraya, sebuah BUMN asuransi, mengumpulkan dana masyarakat, lalu dana itu oleh direksi JS dimainkan di pasar modal sedang ke nasabah JS oleh direksi diiming-imingi imbal hasil di luar kewajaran lewat JS Plan, ini harusnya bisa diduga kuat kalau sengaja dikondisikan.

Tahu bahwa dana banyak orang tak boleh dijudikan di pasar modal. Tahu pula bahwa iming-iming imbal hasil dari JS Plan adalah di luar kewajaran. Apalagi tahu pula bahwa kondisi keuangan JS sedang sekarat.


Lantas, wajarkah OJK bila berdiam saja? Fungsi pengawasannya ke mana? Salahkah kalau disimpulkan bahwa ada kesengajaan di sini, semacam pengondisian? Pada kesimpulan semacam ini, Bidang Pengawasan Pasar Modal yang ada di OJK pantas disorot-sorot. Bidang itu kini dikepalai oleh Ir Hoesen, MM.

Apalagi, menurut sejumlah sumber terpercaya yang berhasil penulis rangkum, Hoesen disinyalir kuat punya kaitan dengan sejumlah masalah di beberapa kasus. Sebagai contoh bisa disebutkan di sini adalah kasus korupsi di Danareksa. Empat sejawatnya kini jadi tahanan kejaksaan, Hoesen bebas. Tengok sini ya!

Kini, dia selaku Kepala Eksekutif Bidang Pengawasan Pasar Modal OJK nyaris tak kedengaran suaranya saat kisruh JS ini mulai terkuak ke publik berkat kinerja kejaksaan. Padahal, yang harusnya paling dulu persoalkan ini ke publik ya OJK melalui bidang tugas yang dikepalainya itu. Idealnya begitu, tapi ini tidak. Kenapa? Muara jawabannya rasa-rasanya kembali ke semula. Ada dugaan tapi sulit dibuktikan. Ada kentut, tapi sulit menentukan siapa yang kentut dalam seruangan.

Yang namanya kentut yang dikondisikan, tentu dibuat dengan tak mengeluarkan suara namun bisa sukses bikin mabuk orang satu ruangan. Merampok yang dikondisikan, tentu disiapkanlah sejumlah jurus dan trik. Sehingga, upaya membuktikan kejahatan mereka itu sama susahnya dengan menantang orang untuk menentukan siapa yang kentut di antara sekian orang seruangan. Baunya tercium menyengat, namun menentukan siapa yang mengeluarkannya tidak mudah. Wujud fisiknya si kentut kan tak terlihat, tak teraba.

Demikian pun, bau-bau adanya pengondisian oleh OJK itu tercium menyengat. Namun, membuktikan dengan menggunakan dua alat bukti valid bahwa OJK sengaja membiarkan praktek mempermainkan JS di pasar modal akan rumit jika sudah disiasati sedemikian rupa sebelumnya.

Sebab, manuver bisa saja dibuat dengan sembunyi di balik langkah legal dan formal tapi sebenarnya itu jahat, Fergusso. Mengapa tidak? Mereka tentu rata-rata khatam, sangat menguasai sistem yang ada di OJK pada genggamannya. Jadi, pastinya tahulah di mana celah lemah yang bisa dimanfaatkan demi keuntungan pribadi tanpa kuatir bakal kejerat jeruji bui.

Ya, mesti beda dong cara ngerampok ala Kang Ajur berclurit ngancam korban untuk nguras harta rampokan dengan mereka yang terdidik. Ngerampoknya intelektual harus beda kelas dong, ah elah, gimana sih? Biar ga malu-maluin gitu lho. Hehehe....

Seriusnya begini, kita harus akui bahwa tidak semua orang itu amanah. Tak semua orang bisa menjaga marwah diri di hadapan peluang memperkaya diri lewat memanfaatkan celah yang ada di dalam sistem yang ada di genggamannya. Bagi oknum-oknum berjiwa rampok, sistem secanggih apapun yang diciptakan aman, akan tetap menarik bagi mereka untuk bisa jebol dibobol tanpa kuatir bakal kena borgol.

Dan..., itulah drama yang tertayang di hadapan kita saat ini mengenai Jiwasraya....

BERSAMBUNG...

SUMUR

Diubah oleh neranai 10-06-2020 08:41
nona212Avatar border
chisaaAvatar border
chisaa dan nona212 memberi reputasi
2
463
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan