- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Kenapa Player Mobile Legends di Indonesia Toxic ?
TS
uwaugabret
Kenapa Player Mobile Legends di Indonesia Toxic ?
Halo warganet yang budiman, kali ini ane mau membahas dan menyampaikan pendapat ane tentang : kenapa banyak pemain game Mobile Legends Indonesia yang toxic ? Salah Jokowi kah ? Atau salah developernya ? Kuy kita bahas, LESGOO !
Oke mungkin banyak dari agan-agan yang belum tau apa itu toxic. Gampangnya toxic itu plesetan dari talk shit dalam Bahasa Inggris yang arti nya bac*t atau omong kosong yang sifatnya menyerang seseorang. Tapi mungkin bisa juga diartikan secara harafiah jadi "racun" yang bikin orang ga betah dalam memainkan suatu game *huhu. Nah sekarang udah paham dong apa itu toxic, sekarang kita mulai bahas alasannya kuy.
1. Game Gratis
Apa hubungannya harga game dengan komunitas playernya ? Nah, menurut ane barang apapun yang gratis pasti lebih banyak dimiliki atau dikonsumsi oleh banyak orang. Jadi secara sederhana bisa ane bilang, pasarnya luas, ga kaya game AAA yang cuma bisa dimainin sama orang dengan ekonomi menengah ke atas. Dengan begini di Indonesia sendiri hampir semua orang dari semua golongan dan usia bisa dengan mudah mengunduh dan memainkan game milik Moonton ini.
2. Platform yang Mudah Diakses
Info tambahan juga, game Mobile Legends ini dirilis untuk platform Android dan iOS. Yap, zaman sekarang siapa sih ga punya smartphone ? Sepengetahuan ane zaman sekarang seumuran anak kelas 6 sd itu udah diizinin (sama ortunya) punya ponsel pribadi, udah kebayang dong komunitas anak kelas 6 sd kaya gimana hehe. Tapi kan hp nya juga paling hp android jadul atau hp kentang ? Nah ini dia, game Mobile Legends ini ane cobain instal di tablet jadul yang RAM nya 1 GB itu masih bisa dimainin meski agak lag. Dengan rilis di platform yang mudah diakses, spek yang tidak terlalu gila, dan dimiliki hampir semua orang di Indonesia, membuat lingkup playernya menjadi lebih luas dan variatif lagi.
3. Mental dan Moral Player
Hmm mulai berat nih pembahasannya. Kalau dihubungkan dengan kedua poin sebelumnya ini yang menjadi poin utama kenapa komunitas player Mobile Legends Indonesia toxic. Karena gamenya bisa diakses oleh hampir semua kalangan dari bocil sampai om om pengangguran, maka besar kemungkinan manusia-manusia tak bermoral dan berpendidikan masuk di dalamnya. Miris memang, tapi memang kenyataannya sebagian orang-orang dengan ekonomi menengah kebawah di Indonesia bisa dibilang kurang dalam hal moral dan mental. Jangankan etika di dunia maya, etika di dunia nyata aja mungkin mereka belum paham.
Oke, sebagai penutup ane mau ngasih tau juga kalau ternyata bukan hanya di game Mobile Legends aja player Indo toxic, di game-game lain pun player Indo terkenal dengan ke-toxic-kan nya. Dan kebanyakan memang dari game-game yang bisa didapatkan secara gratis.
Sip, segini aja pendapat dan pembahasan dari ane, semoga gamer-gamer yang merasa punya moral dan mental yang baik bisa membimbing adik-adiknya dan kawan-kawannya yang lain supaya komunitas gamer di Indonesia bisa jadi lebih asik dan bersih pastinya.
Oke mungkin banyak dari agan-agan yang belum tau apa itu toxic. Gampangnya toxic itu plesetan dari talk shit dalam Bahasa Inggris yang arti nya bac*t atau omong kosong yang sifatnya menyerang seseorang. Tapi mungkin bisa juga diartikan secara harafiah jadi "racun" yang bikin orang ga betah dalam memainkan suatu game *huhu. Nah sekarang udah paham dong apa itu toxic, sekarang kita mulai bahas alasannya kuy.
1. Game Gratis
Apa hubungannya harga game dengan komunitas playernya ? Nah, menurut ane barang apapun yang gratis pasti lebih banyak dimiliki atau dikonsumsi oleh banyak orang. Jadi secara sederhana bisa ane bilang, pasarnya luas, ga kaya game AAA yang cuma bisa dimainin sama orang dengan ekonomi menengah ke atas. Dengan begini di Indonesia sendiri hampir semua orang dari semua golongan dan usia bisa dengan mudah mengunduh dan memainkan game milik Moonton ini.
2. Platform yang Mudah Diakses
Info tambahan juga, game Mobile Legends ini dirilis untuk platform Android dan iOS. Yap, zaman sekarang siapa sih ga punya smartphone ? Sepengetahuan ane zaman sekarang seumuran anak kelas 6 sd itu udah diizinin (sama ortunya) punya ponsel pribadi, udah kebayang dong komunitas anak kelas 6 sd kaya gimana hehe. Tapi kan hp nya juga paling hp android jadul atau hp kentang ? Nah ini dia, game Mobile Legends ini ane cobain instal di tablet jadul yang RAM nya 1 GB itu masih bisa dimainin meski agak lag. Dengan rilis di platform yang mudah diakses, spek yang tidak terlalu gila, dan dimiliki hampir semua orang di Indonesia, membuat lingkup playernya menjadi lebih luas dan variatif lagi.
3. Mental dan Moral Player
Hmm mulai berat nih pembahasannya. Kalau dihubungkan dengan kedua poin sebelumnya ini yang menjadi poin utama kenapa komunitas player Mobile Legends Indonesia toxic. Karena gamenya bisa diakses oleh hampir semua kalangan dari bocil sampai om om pengangguran, maka besar kemungkinan manusia-manusia tak bermoral dan berpendidikan masuk di dalamnya. Miris memang, tapi memang kenyataannya sebagian orang-orang dengan ekonomi menengah kebawah di Indonesia bisa dibilang kurang dalam hal moral dan mental. Jangankan etika di dunia maya, etika di dunia nyata aja mungkin mereka belum paham.
Oke, sebagai penutup ane mau ngasih tau juga kalau ternyata bukan hanya di game Mobile Legends aja player Indo toxic, di game-game lain pun player Indo terkenal dengan ke-toxic-kan nya. Dan kebanyakan memang dari game-game yang bisa didapatkan secara gratis.
Sip, segini aja pendapat dan pembahasan dari ane, semoga gamer-gamer yang merasa punya moral dan mental yang baik bisa membimbing adik-adiknya dan kawan-kawannya yang lain supaya komunitas gamer di Indonesia bisa jadi lebih asik dan bersih pastinya.
nona212 dan 18 lainnya memberi reputasi
17
2.6K
18
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan