- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Kisah 2 Doa 1 Dunia : Aku Bukan Burung dalam Sangkar Emas
TS
Nauj
Kisah 2 Doa 1 Dunia : Aku Bukan Burung dalam Sangkar Emas
Perkenalkan Teman – Teman kaskus, Namaku Dewi. Aku berumur 26 tahun dan bekerja di salah satu perusahaaan travel di Indonesia. Aku punya sebuah kisah dengan seorang pria yang bernama Jonny K. Kisah kedekatanku dengan Jonny dimulai ketika aku dan dia bertemu sebagai teman kelas di sebuah Institut di Kota Bandung. Saat itu aku mengambil jurusan perhotelan dan dia juga mengambil jurusan yang sama. Seiring perjalanan kuliah , aku dan dia semakin dekat dan hubungan kami sebagai pasangan dimulai ketika dia menyatakan cintanya kepadaku di sebuah cafe yang bernuansa romantis di bandung. Saat itu aku langsung menerimanya karena terbawa suasana dan kedekatan kami.
Hari demi hari, minggu demi minggu dan bulan demi bulan kami lewati dan tidak terasa sudah 2 tahun aku menjalani hubungan dengannya. Semua berjalan lancar pada awalnya, namun semua itu menjadi masalah ketika dia mencoba memperkenalkan keluarganya padaku. Keluarga Jonny pacarku itu ternyata adalah keluarga konglomerat. Ayahnya adalah pengusaha petrokimia di jawa barat sedangkan ibunya adalah seorang desainer baju serta memiliki butik sendiri di bandung. Kakak Jonny K adalah seorang dosen di sebuah Universitas swasta di bandung serta juga menjadi pengusaha petrokimia di wilayah bandung. Bagi sebagian wanita di Indonesia maupun di dunia, menjadi istri dari anggota keluarga konglomerat merupakan suatu impian. Aku pun pada awalnya menyukai hal itu dan bersyukur sekali mendapat pasangan dari orang yang terhormat dan kaya raya.
Aku sendiri berasal dari keluarga menengah. Ayahku adalah pengusaha kerajinan kayu di bandung serta mamaku membuka catering untuk kantor – kantor. Adik – adikku bekerja dan tidak ada satupun dari anggota keluargaku yang menjadi beban. Istilahnya aku masih dapat mengimbangi gaya hidup keluarga jonny k serta tidak memalukan untuk dibawa kemana – mana. Masalah mulai datang ketika Jonny bertanya kepadaku mengenai bagaimana kedepannya yang akan kami lakukan. Jonny mengatakan kepadaku bahwa dia ingin agar dia saja yang bekerja dan aku hanya di rumah saja untuk mengurus rumah tangga. Hal itu berarti aku harus keluar dari pekerjaanku di perusahaaan travel . Sebenarnya secara logika, perusahaan travel ini tidak menggajiku dengan besar bahkan tergolong kecil karena aku lebih mengharapkan tips yang diberikan ketika menjadi pemandu wisata ke luar negeri.
sumber : [url]https://sekolahmilenial.files.wordpress.com/2013/12/burung.jpg [/url]
Saat itu, aku mengatakan kepada dia bahwa aku tidak mau hanya menjadi Ibu rumah tangga dan bersikeras untuk tetap bekerja. Aku setuju untuk tidak menjadi pemandu wisata namun aku tetap ingin bekerja minimal menjadi back office kantor atau bagian administrasi perjalanan. Namun Jonny masih bersikeras bahwa dia ingin aku di rumah menjadi ibu rumah tangga. Inilah yang membuat hubungan kami sedikit renggang dan hingga saat ini belum ada kejelasan. Sebenarnya hal ini sedikit gila dan bahkan teman – teman kantorku mengatakan bahwa aku sangat egois. Di jaman sekarang ini, jarang sekali pria yang mau bertanggung jawab penuh seperti itu karena menurut teman – temanku rata – rata pria hanya ingin enaknya saja .
Ada benarnya apa yang dikatakan teman – temanku . Aku sendiri telah melihat banyak kejadian dimana pria meninggalkan wanitanya atau pria yang hanya numpang hidup kepada wanita dan sebagainya. Mungkin aku telah menolak berkah dari Tuhan yang diberikan kepadaku melalui dia. Namun rasa – rasanya sampai saat ini aku masih menolak untuk diam di rumah hanya sebagai seorang istri. Aku rasa itu sama saja dengan peribahasa seekor burung yang dikurung dalam sangkar emas.
Aku belum siap menjadi istri yang hanya melayani suami dan mengurus anak – anak. Sayang rasanya kuliah dan pengalaman kerjaku selama ini dibidang travel. Sayang rasanya aku berlatih bahasa mandari , bahasa inggris dan bahasa jepang untuk memandu wisata apabila aku hanya menjadi seorang ibu rumah tangga. Saat ini aku dan Jonny dalam keadaan yang tanpa kejelasan. Aku tidak pernah memutuskan dirinya dan begitu juga sebaliknya. Aku masih mencari hingga saat ini jalan yang terbaik bagi kami berdua. Jalan yang tidak memutuskan salah satu impian pasangan lainnya. Jalan yang membuat kami menjadi seorang partner
Aku rasa aku seperti elang dalam sangkar emas. Aku tidak bisa hanya berdiam diri menjadi ibu rumah tangga dimana segala halnya dicukupi oleh suamiku. Namun beberapa teman dan sahabatku mengatakan aku bodoh.. tapi biarlah aku terbang dulu. Mungkin aku akan kembali dalam sangkar ketika kepakanku telah lelah tapi maukah jonny menungguku ?
Aku tak tahu tapi maafkan aku yang egois ini Jonny
Salam
Nauj aka Dewi
NB : Kisah pengalaman pribadi ( Nama dan umur saya samarkan dikit tapi masih menggunakan nama asli)
Ilustrasi : Google Images
sumber : https://sekolahmilenial.files.wordpr.../12/burung.jpg
https://3.bp.blogspot.com/-FUO31CoXe...915-113812.jpg
0
4.2K
1
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan