Endah adalah cinta pertamaku.
Seorang gadis yang cantik dan mempunyai lesung pipit yang manis.
Saat pertama bertemu dengannya.
Hati ini sudah di buat tak menentu rasanya.
Untunglah cintaku ini bersambut hati dengannya.

Dua tahun kami lalui dengan bahagia.
Pertengkaran kecil akan berbuah kemesraan dan kerinduan yang lebih mendalam antara kami.

"Yank...besok aku mau pulang kampung.
Ayah dan ibuku rindu padaku.sekitar sebulanan aku disana yank".kata gadisku tercinta seminggu sebelum keberangkatannya.
Endah selama ini memang tinggal dengan tantenya di kota Balikpapan.
Karena tantenya butuh tenaganya tuk membantu beliau dalam usaha warung makannya yang cukup laris di kotaku.

"Rajin telpon aku yaa yank dan jangan macam-macam saat aku pergi".rengeknya kepadaku.

Dengan memeluk tubuhnya,aku pun berjanji akan selalu tetap menjaga komunikasi antara kami.
Sebulan telah berlalu dan hampir dalam dua minggu terakhir ini aku kehilangan kontak dengannya.
Dengan memberanikan diri,aku pun berniat menyusulnya sekaligus ingin berkenalan dengan calon Mertua.
Setelah mendapat alamat yang lengkap akan keberadaan gadisku tercinta.
Aku pun bersiap berangkat sembari menunggu cutiku di setujui oleh kantor tempatku bekerja.

Akhirnya aku pun berangkat menuju kota di mana gadisku tercinta tinggal.
Dengan perasaan deg-degan,aku tiba di kota tersebut.
Malam itu kuputuskan tuk menginap di sebuah wisma penginapan.
Keesokan harinya,aku pun pergi mengunjungi alamat yang sudah di berikan oleh Tantenya gadisku.

Sesampainya disana,aku di buat terkejut oleh jawaban sang penghuni rumah.
Bahwasannya rumah ini telah di jual oleh pemilik lamanya dan mereka pun telah pergi ke sumatera dan tinggal disana.
Tubuhku pun langsung lemas seketika.
Secepatnya aku pun balik ke kotaku tuk mencari keberadaan gadisku tercinta tersebut.

Namun Tantenya sendiri pun kaget mendengar ceritaku.
Beliau berjanji akan memberi informasi apabila sudah bisa berkomunikasi dengan keluarga Endah.
Hitungan bulan berlalu hingga setahun terlewati.
Aku benar-benar kehilangan komunikasi dengan gadisku tercinta.
Sementara Tantenya selalu bilang belum dapat kabar.
Lelah hatiku ini menunggu kabar dari gadisku tercinta.

Hingga suatu sore ketika aku pulang dari kantor.
Sosok Endah ada di depan rumahku.
Tersenyum manis terhiasi lesung pipitnya.
Aku pun merasa bahagia melihatnya.
Namun ada risih tuk langsung memeluknya.

Aku pun bertanya mengapa dia menghilang selama ini.
Sebuah jawaban yang membuat aku bahagia sekaligus menghancurkan hatiku.

"Yank...aku telah menikah dengan orang lain namun anak pertamaku adalah anak kita.maapkan aku,aku masih mencintaimu hingga sekarang namun keadaannya saat ini membuat kita tak bisa bersama lagi yank."tangisnya pecah di dadaku sore itu.
Bersama dengan derai airmataku.
Kami pun saling memeluk erat dan menangis bersama.
Sementara itu kedua Orangtuaku terpana menyaksikan pemandangan sore itu.

Ternyata aku tak sadar bahwa Endah telah hamil dan pada saat dia pulang kampung,gejala akan kehamilannya baru terlihat.
Takut aib,kedua Orangtuanya langsung memaksakan perjodohan dengan keluarga jauhnya yang kebetulan naksir Endah sejak sekolah dulu.
Endah tak berdaya atas paksaan tersebut dan aku tidak menyadari akan perbuatan kami telah membuahkan hasil.