Persentase pasien Covid-19 yang sembuh di Bali, yakni 38,25 % (positif 183, sembuh 70) di atas rata-rata nasional 12,11% (positif 8.607, sembuh 1.042).

DENPASAR, NusaBali
Bali dapat apresiasi pemerintah pusat karena mampu menahan perkembangan Covid-19 di kabupaten dan kota dengan tingkat kesembuhan pasien Covid-19 yang terus meningkat. Hingga per Sabtu (25/4), jumlah kasus positif yang berhasil sembuh di Bali bertambah 13 orang, sehingga total pasien sembuh menjadi 70 orang. Persentase pasien Covid-19 yang sembuh di Bali, yakni 38,25 % (positif 183, sembuh 70). Angka ini jauh di atas rata-rata nasional 12,11% (positif 8.607, sembuh 1.042) maupun persentase sembuh di Provinsi DKI Jakarta yang hanya 9,07 % (positif 3.684, sembuh 334).

Hal ini terungkap dalam teleconference Gubernur Bali, Wayan Koster, bersama Kapolda Bali, Irjen Pol Petrus R Golose, dan Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Benny Susianto, di ruang rapat Gedung Gajah Jayasabha Denpasar, Sabtu (25/4).

Dalam teleconference tersebut para petinggi di Bali memantapkan pelaksanaan penanganan Covid-19 di Provinsi Bali. Pemerintah pusat di antaranya Gugus Tugas Penanganan Covid-19 dan beberapa Kementerian menyampaikan apresiasi atas keberhasilan Pemprov Bali dalam menahan penyebaran Covid-19 melalui program-program, pola dan skema tepat yang melibatkan desa adat, seperti pembentukan Satgas Gotong Royong dan Relawan Desa.

Gubernur Bali, Wayan Koster, di sela-sela teleconference, kemarin mempertegas pengetatan masyarakat dari luar yang akan masuk Bali melalui pintu-pintu masuk, baik jalur pelabuhan maupun bandara. Hal ini berlaku tanpa terkecuali termasuk bagi warga ber-KTP Bali, yang juga tetap harus mengikuti prosedur kesehatan. “Bagi warga luar Bali yang masuk ke Bali agar tetap dilakukan rapid tes, bahkan proses karantina bila diperlukan. Dan bagi warga yang berasal dari daerah-daerah yang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), agar langsung dikembalikan ke daerahnya masing-masing karena mereka juga sudah melanggar kebijakan yang diterapkan daerahnya. Kita harus benar-benar bentengi Bali dengan baik. Namun kita masih tolerir bagi yang sifatnya benar-benar urgen dan darurat,” ujar Ketua DPD PDIP Bali asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng ini.

Hal terpenting terkait dampak ekonomi yang disebabkan penyebaran Covid-19, seperti penyaluran bantuan-bantuan melalui Jaring Pengaman Sosial (JPS) akan dilaksanakan sesegera mungkin.  Direncanakan awal Mei sudah terealisasi. "Saat ini tinggal menunggu payung hukum yang masih dalam proses di Kementerian Dalam Negeri," ujar Koster.

Untuk tahap awal, bantuan sosial yang siap direalisasikan, yakni JPS berbasis desa adat yang telah dianggarkan sebelumnya pada BKK Provinsi Bali, yang saat ini dananya sudah ada di masing-masing desa adat. "Realisasi menyangkut data warga yang berhak menerima telah diatur sedemikian rupa baik warga desa adat maupun warga di luar desa adat," ujar mantan anggota Komisi X DPR RI dapil Bali ini.

Sementara perkembangan kasus positif Covid-19 di Bali membawa kabar menggembirakan. Meski kembali terjadi penambahan kasus sebanyak 6 orang, namun untuk kali pertama jumlah pasien yang sembuh mengalahkan jumlah kasus positif baru.

Hingga per Sabtu (25/4), jumlah kasus pasien positif yang berhasil sembuh melesat bertambah 13 orang. Sedangkan 6 orang kasus positif baru kali ini didominasi kasus transmisi lokal.

Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, Dewa Made Indra, mengatakan penambahan sebanyak 6 orang kasus positif baru kali ini didominasi kasus transmisi lokal sebanyak 4 orang, 1 orang dengan riwayat perjalanan ke luar negeri, dan 1 orang riwayat perjalanan ke daerah terjangkit di luar Bali. Sehingga total kumulatif jumlah kasus positif Covid-19 di Bali mencapai 183 orang.

“Keseluruhan kasus pasien positif Covid-19 terdiri dari 8 orang WNA dan 175 orang WNI. Dari 175 WNI, 135 orang diantaranya merupakan kasus imported case (111 PMI, 3 orang non PMI, dan 21 orang terinfeksi di daerah terjangkit di luar Bali) dan 40 orang kasus transmisi lokal. Jika dipersentase kasus transmisi lokal sebanyak 21,85 persen dan kasus imported case 78,15 persen.” ujar Dewa Indra dalam siaran live streaming di akun youtube Humas Provinsi Bali, Sabtu petang kemarin.

Yang menggembirakan, kasus positif yang berhasil sembuh jauh melampaui kasus positif yang baru. Sebanyak 13 orang berhasil sembuh diantaranya 12 orang merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan 1 orang dari kasus transmisi lokal. Dengan demikian, jumlah akumulatif yang sudah sembuh mencapai 70 orang. “Untuk yang meninggal hari ini tidak ada tambahan. Sedangkan yang masih dalam perawatan berjumlah 109 orang baik di rumah sakit rujukan maupun tempat karantina,” ungkap Dewa Indra yang juga Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali ini.

Disinggung mengenai kesiapan ruang isolasi seiring meningkatnya jumlah kasus positif Covid-19, Dewa Indra mengungkapkan, bahwa saat ini di RSUP Sanglah dan RSUD Bali Mandara saat ini sedang melakukan pengerjaan fisik guna menambah ruang isolasi. Begitu juga di RS PTN Universitas Udayana yang ditunjuk menjadi RS khusus penanganan covid-19.

“RS Bali Mandara saat ini sedang menyiapkan sebanyak 34 ruangan isolasi lagi. RSUP Sanglah juga sedang menyiapkan beberapa kamar. Begitu juga di RS PTN Unud juga sedang bekerja menambah ruang isolasi. Selain itu di tempat karantina kami juga melakukan penambahan-penambahan, terutama sekali untuk mengakomodasi hasil rapid tes tahap kedua yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten/kota se Bali,” tandas mantan Kepala BPBD Provinsi Bali itu. *nat, ind

sumber

================================

Semoga daerah lain juga menunjukkan progress yg sama