indahmamiAvatar border
TS
indahmami
Aku, Kamu, dan Cintamu yang Lain


Cinta Dua Hati, Perpisahan, Putus, Kepergian



Sumber: di sini


Kamar bercat ungu berukuran 3x3, lumayan luas untukku seorang diri. Aku tiduran di kasur berseprai ungu dengan motif bunga-bunga, tanganku bermain ponsel, membuka medsos dan melihat status teman-teman. Aku tersenyum dan tertawa membacanya, medsos menjadi tempat pelarian masalah dan lelah dari dunia nyata.



Ting.



Satu pesan masuk dari Drey, kekasihku.



[Sayang, aku jemput. Siap-siap yah]


Aku menghela napas dalam, dia selalu mengganggu waktu santaiku. Aku bergegas ke kamar mandi, lalu memoles diri. Kulihat di cermin, cantik dengan tunik ungu dan celana jeans, tidak lupa tas selempang. Sempurna!



Tok, tok, tok.



"Sayang!" Serunya dari luar.


Aku membuka pintu dan terdiam sesaat. Drey terlihat tampan, bahkan terlalu tampan. Tubuhnya yang kekar karena rajin fitnes, mata yang tajam dengan sekali tatap membuat tubuhku gemetar, dan bibirnya yang sensual, sekali kecup menyetrum ke seluruh tubuh.



"Sayang," panggilnya lembut.


Aku tersipu, lagi-lagi ketahuan memperhatikan dia.


"Mau lihat aku terus atau berangkat?"


Kami jalan dengan mengendarai motor sport kesayangannya, si hitam. Aku memeluknya dari belakang. Dia begitu perhatian dan penuh cinta, kami terlihat sempurna, begitulah kata mereka yang melihat kami.



Aku menemaninya jalan-jalan, fitnes, dan bertemu dengan teman-temannya. Kami datang ke coffeshop yang berada di perempatan jalan, lumayan ramai dan tidak terlalu besar. Hanya dua lantai, kebetulan kami di lantai dua. Pemandangan malam terlihat indah dari sini. Sayangnya hanya aku yang cewek sendiri, mereka bertiga cowok semua, tampan dan sempurna dengan tubuh atletis. Mereka bercanda dan melempar perhatian, aku tersenyum dan sesekali tertawa mendengarkan. Ada satu cowok yang maskulin, mencuri pandang padaku atau aku yang ke PD'n? Aku tidak berani membalas menatapnya karena Drey berada di sampingku.



Meskipun coffeshopnya sederhana, tapi ada hiasan bunga di setiap sudut, harum aroma kopi meyeruak. Aku memesan kopi latte dengan beberapa cemilan, lalu bermain ponsel. 


"Sayang, aku ke kamar mandi dulu," Drey pamit ke belakang.


Aku mengangguk, lalu di pergi. Aku melihatnya sampai menghilang. Aku yang merasa sendirian, akhirnya mengambil ponsel dan membuka-buka akun medsosku, berkomentar pada status teman. Sedangkan tiga cowok di depanku sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing.



Namun, cowok yang tadi menatapku berpamitan ke belakang.


"Lu mainnya jangan lama-lama, Mike. Ada Moz di sini," ucap Raka terkekeh yang lebih mengenalku.


Aku mengernyit, mengangkat satu alis.


"Lupakan, Moz!" Dia tertawa dan aku hanya mengangkat bahu.


Mike, cowok kekar itu pergi ke belakang. Namun, anehnya Drey belum kembali juga dari tadi. Jangan-jangan di ketiduran. Aku berdiri dan mau pergi, tapi Raka mencegah.


"Di sini aja, Moz. Bentar lagi Drey datang," ucap Raka, lalu aku kembali duduk.


Awalnya aku tidak peduli dengan dua cowok di depanku, tapi ada yang aneh dengan mereka. Namun, aku masih bingung kira-kira apa. Aku menghela napas dalam dan bermain ponselku kembali.



Dua puluh menit belum kembali juga, aku bosan dan penasaran. Mengapa Drey selama ini? Tidak biasanya. Aku bangkit.


"Mau kemana?"


"Pesan kopi lagi," jawabku yang sesungguhnya hanya alibi, karena tujuanku mencari Drey.


Tap, tap, tap.



Aku menuruni anak tangga dan mengedarkan pandangan, tidak menemukannya di lantai satu. Lalu bertanya pada barista di mana letak kamar mandi. Dia menunjukan ke satu arah, aku mengikuti petunjuknya.



Aku bergegas, tapi ada suara samar yang aneh, aku tidak begitu yakin. Lalu sampai pada tujuan, mataku membelalak, dadaku nyeri dan sesak, tubuhku tiba-tiba melemas, dan meraba-raba mencari tembok untuk bersandar. Duniaku runtuh seketika, nyeri, sedih, dan kecewa bercampur menjadi satu. Air mataku mengalir begitu saja, aku membekap mulutku sendiri agar tidak bersuara.



Mereka tidak menyadari kehadiranku, sampai mata kekasihku tidak sadar menemukanku. Mata yang selalu meneduhkanku, yang selalu membuatku jatuh cinta berkali-kali. Namun semua hancur dan remuk.



"Sayang," ucapnya lirih menatapku kaget, lalu sendu.


Aku menggeleng dan berlari meninggalkan mereka berdua. Sial! Mengapa harus terjadi padaku, Tuhan! Mengapa aku sampai tertipu? Aku berlari keluar coffeshop dengan derai air mata, aku tidak sanggup lagi. Sial! Tidak ada satu taksi yang lewat. Aku jalan kaki menyusuri jalan. Namun Drey berhasil mengejarku dengan si hitam.


"Sayang," ucapnya meraihku, tapi aku menepisnya.


"Stop!"


"Sayang."


"Jahat!"


"Sayang."


Dia memeluk tubuhku dengan paksa, tapi aku mencoba melepas. Aku meronta dan jijik.


"Maaf, Sayang."



Aku menangis dan memukul Drey, tapu dia hanya diam saja. Semakin memelukku dengan erat.


"Kenapa? Kenapa Drey?"


"Kamu jijik?"


Aku diam, sejujurnya aku sangat jijik dan muak.


"Lepaskan aku, Drey! Lepaskan!" teriakku, aku tidak peduli dengan perasaannya.


"Sayang."


"Putus!"


Dadaku nyeri mengatakan hal ini, tapi itu terbaik untuk kami.


"Sayang."



Aku menggeleng dan melarang Drey mendekat.


"Jangan dekati aku lagi, Drey. Aku jijik! Kau, ternyata kau gay." Aku menutup mulut, lalu menginsut lemah, aku duduk di trotoar jalan.


Air mataku mengalir deras, seperti ada ribuan panah menancap pada hatiku. Nyeri! Duniaku hancur mengetahui kenyataan yang terjadi. Aku tertatih dan berdiri, hampir saja terjatuh. Drey mencoba meraih tubuhku, tapi aku menolaknya.


"Jangan dekati aku lagi! Kita putus! Selamat tinggal," ucap perpisahanku padanya.



Dia hanya diam mematung dengan wajah yang tidak dapat aku artikan. Biarlah, aku tidak peduli. Dunia dan hatiku terlanjur hancur sudah. Dia yang selalu aku percaya dan kucintai, ternyata tidak benar-benar mencintaiku.



TAMAT
IndriaandrianAvatar border
nona212Avatar border
makolaAvatar border
makola dan 49 lainnya memberi reputasi
50
1.3K
51
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan