Cinta harusnya memiliki kisah yang indah. Namun jika cinta itu dirusak oleh seseorang hingga hancur dan keadaan sudah sangat tidak memungkinkan. maka kita tak ada yang bisa dilakukan kembali selain saling merelakan.


Aku memiliki seorang teman yang sangat mencintaiku. Dari aku duduk di bangku kelas 2 SD laki laki itu sudah menyukaiku, menembakku, memberikan surat cinta dan memberikan hadiah yang sangat banyak seperti jepitan rambut, bunga dan makanan. Namun aku tak pernah membalas suratnya. Namanya Kian.

Dia anak orang kaya, makanya dia bisa membeli apa saja untukku. Dan lucunya lagi, untuk anak sekecil itu dia memberikan hadiah dengan banyak.

Aku belum mencintainya, malah risih ketika dekat dengannya. Awalnya aku tidak nyaman didekatnya, namun lambat laun aku terbiasa dekat dengan dia karena dia satu kelas denganku.

Selama SD dia selalu mendekatiku dengan terang terangan didepan teman teman, bapak dan ibu guru.



Rasa cintanya kepadaku sangat besar hingga kami lulus SD dia swlalu mengejarku. Ketika SMP dia ingin mengikutiku ke SMP yang sama, namun takdir berkata lain. Aku diterima di SMP Favorit dan dia tidak akhirnya dia mendaftar ke SMP lain.

Hubungan kita tidak berhenti disitu, selama SMP hingga SMA meskipun kami tidak berada di sekolah yang sama, kami tetap sering berkomunikasi, dan dia masih mengejarku.

Akhirnya pada saat SMA, aku menerima cintanya setelah dia nembak berkali kali dan gagal.
Hubungan yang indah, harmonis menyenangkan dan melegakan.

Sebenarnya, sampai disitu aku belum mencintainya. Aku menerimanya karena kasihan kepadanya. Namun, cintaku berangsur tumbuh dan membesar.

Aku memiliki satu orang teman laki laki yang juga sahabatku namanya Faza. Dia mencintaiku dan ingin memilikiku. Namun Faza mengarang cerita buruk tentang Kian dengan perempuan lain dan disampaikan kepadaku.

Aku tidak percaya hingga akhirnya teman Faza juga berusaha untuk merusak hubunganku dengan kian. Dari situ aku mulai meragukan kian.


Ketika aku sedih dengan kelakuab Kian, Faza menembakku. Hal ini didengar oleh sahabat perempuanku Saidah yang sangat menyukai Faza.

Saidah sakit hati denganku dan berusaha menghasut Kian mengenai hubunganku dengan faza.



Saling hasut antara Faza kepadaku dan Saidah kepada kian membuat hubungan kita berdua menjadi hancur. Ketika itu dengan berat hati aku memutuskan Kian dengan rasa hancur berkeping keping.

Setelah aku dengan Kian putus, Kian masih sering menghubungi dan mengajakku kembali. Namun hasutan mereka sangat kuat. Dan aku tak menerimanya kembali.



Setelah sekian lama aku dengan kian putus. Ternyata aku tidak dapat melupakannya. Cintaku semakin kuat ketika kami telah berpisah. Hubungan teman tetap terjalin namun kami tetap saling mencintai.

Setelah Sekian lama ternyata dia telah bersama yang lain. Dan aku masih mencintainya.

Kian juga mencintaiku meskipun telah bersama yang lain. Aku tahu karena adiknya telah memberitahuku. Namun karena kian membenciku karena hasutan Saidah. Hubungan kita sudah tidak bisa lagi kembali seperti dahulu.

Titik tahu ketika kami dihasut adalah ketika lambat laun aku dan Kian saling bertemu dengan saling menyalahkan. Namun nasi telah menjadi bubur. Hubungan yang telah lama terjalin sudah menjadi milik orang lain. Masing masing memiliki dunia sendiri sendiri.

Hatiku sakit ketika masih merasakan cinta untuknya. Namun aku sudah tak bisa memilikinya. Penyesalan bukanlah jalan.



Mungkin, hasutan bukanlah satu satunya alasan kami berpisah.

Faza dan Saidah mungkin adalah perantara dari tuhan untuk menunjukkan bahwa aku dan Kian tidaklah berjodoh. Sampai Saat ini aku tetap mengingat kenangan pahit itu.




Kian baru saja telah mengesahkan wanitanya untuk dijadikan istri.

Dan aku baru saja diminta untuk sebagai istri oleh pangeran yang aku cintai sekarang.

Kisahku dan Kian sebagai pelajaran untuk menghargai dan menjaga pangeranku untuk kedepan. Selalu positif thingking dan tidak mudah percaya dengan orang.

Semoga aku segera bahagia dan melupakan segala kenangan pahit yang pernah aku rasakan.

Ilustrasi Gambar 1, 2