Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

Reynaphi08Avatar border
TS
Reynaphi08
Stadium Akhir Dan Kamu
***

“Kamu udah dimana? Kok aku kerumah gak ada sih!” tanya Rangga, sahabatku dari aku masuk SMA. Terhitung sudah 3 tahun kam bersama.

“Aku lagi check-up, kan udah kubilang semalam.” Jawabku dengan lembut.

Hari ini adalah jadwalku untuk check-up di rumah sakit. Dokter bilang, penyakitku sangat kecil kemungkinannya untuk sembuh tapi aku percaya kalau tuhan tidak akan pernah mengecewakan.

“Obatnya saya tambah, bu. Ini untuk malam dan ini untuk siang, diminum tepat waktu ya.” Ucap dokter kepada mama. Mama mengusap kepalaku, dia tersenyum dan mengatakan kepada dokter kalau aku ini pasti akan sembuh.

Sepanjang perjalanan pulang, mama tak henti-hentinya menanyakan keadaan tubuhku. Dia sangat takut kalau aku kelelahan. Aku berusaha meyakinkan mama kalau aku benar-benar baik saat ini.
Sesampainya dirumah, ternyata yang membukakan paga rumahku adalah Rangga. Aku sangat terkejut dan langsung turun dari mobil untuk menghampirinya.

“Rangga? Kamu sejak kapan nunggu disini??” tanyaku serius.
“Kamu gimana? Oh iya, ini titipan dari bundaku buat kamu. Katanya cepat sembuh.” Rangga memberikan sebuah makanan untukku. Aku mengajak Rangga masuk.

Hari ini aku begitu senang, Rangga sangat menghiburku. Dia lucu dan aku sangat menyukainya. Entahlah, yang pasti bagiku dia adalah sahabat terbaikku. Tak terasa, hari mulai gelap, Rangga meminta izin pulang. Rangga meraih tanganku dan menciumnya. Aku tertegun melihatnya.

“Cepet pulih ya, biar aku gak kesepian disekolah.”

Rangga pulang dengan sepeda motornya, aku masuk kedalam kamar dan meminum obat.

Malam tiba, rangga menelponku dan mengatakan kalau ada sesuatu miliknya yang tertinggal dirumahku. Aku mencari sesuatu itu dan tidak ada.

“Hatiku, May. Hatiku sudah tertinggal di dalam hatimu.” Ucap Rangga dengan nada tertawa.

“Ih, gak lucu tau.” Jawabku ketus.

“Aku tau, May. Kamu gak akan pernah terima aku jadi pacar kamu. Tapi aku janji sama kamu, aku bakalan jaga cintaku Cuma untuk kamu. Jujur, baru kali ini aku berani bilang kalau aku sangat suka sama kamu, maafin aku, May.” Seketika aku tertegun mendengar apa yang baru saja Rangga ucapkan.

“Aku nggak peduli apapun tanggapan kamu, May. Kita udah lama temenan dan pasti kamu udah tau sifat dan sikap aku seperti apa.”

“Aku ini gak bakal pernah bisa buat kamu bahagia, Ga. Aku berbeda dari yang lain. Dan hidupku juga gak akan lama, itu sebabnya aku berpikir keras bagaiamana persahabatan kita ini akhirnya.” Jawabku sambil menangis.

“Kamu udah sangat buatku bahagia, May. Kamu emamg berbeda, kamu selalu buat aku tersenyum dan itu yang menurutku kamu berbeda dari wanita lain. Kamu dengar yah, persahabatan kita ini gak akan pernah berakhir kecuali nanti aku nikah sama kamu.”

“Sebaiknya, kamu pergi aja deh, Ga dari hidup aku. Aku takut hadirku hanya buat kamu sakit dan kecewa.”

“Aku bakalan pergi dan perginya sama kamu.”

Itu menjadi komunikasi terakhir antara aku dan Rangga. Aku berobat keluar kota dan dia sengaja tidak kuberitahu.

5 bulan kemudian, aku menerima sebuah paket dari kurir.

Paket itu bertuliskan, “Aku tahu kamu dimana.”

Otakku langsung mengira kalau itu Rangga. Dan sepertinya benar itu memang Rangga.

Kring…
“Halo Mayra, tolong jangan matikan teleponnya. Aku Cuma mau bilang, aku sangat mencintaimu, merindukanmu dan ingin bertemu kamu. Kamu mau kan ketemu aku, kamu pakai baju itu dan beritahu aku dimana kamu ingin aku datang.”

Aku mematikan teleponnya dan mengirimkan alamatku melalui pesan.
Malam tiba,

“Maya, aku sudah didepan rumahmu.”
Aku keluar dengan kursi rodan dibantu mama. Aku memakai dress yang ia berikan kepadaku.

Rangga langsung bersimpuh dan mengatakan kalau aku sangat cantik. Tiba-tiba kepalaku pusing dan tubuhku lemas.

“Rangga, sebenarnya aku juga sangat mencintaimu dan aku ingin kita bersama.”

Terlihat wajah Rangga sangat khawatir. Hidungku mulai mengeluarkan darah segar.

Dirumah sakit,
“Maya, kamu jangan banyak gerak dulu. Aku disini bakal selalu ada buat kamu.”
Aku tersenyum dan begitu bahagia.
1 tahun kemudian,
“Lihat mas, aku udah sembuh.”
Kini aku sudah bertunangan dengan Rangga. Kesehatanku semakin membaik dan aku tidak sering lagi merasakan sakitnya.
ukhtyfit81Avatar border
NadarNadzAvatar border
nona212Avatar border
nona212 dan 18 lainnya memberi reputasi
19
317
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan