brina313Avatar border
TS
brina313
Aku Mencintaimu Sebelum Kamu Patahkan Hatiku
Quote:


Hati tak pernah memilih kepada siapa ia akan berlabuh. Tapi kita yang diberi hati, selalu diberi cara bagaimana untuk mengendalikannya.


Quote:


Sebuah coretan masa lalu, dari aku yang (pernah) mencintaimu..


Ini hanya sebatas cinta antara murid dan guru, tidak lebih dari itu. Masuk ke dalam perangkat Cinta Monyet, jatuh cinta pada seorang guru yang tidak mungkin bisa bersama dengannya. Ya, itulah masa-masa SMA yang penuh haru, cemburu, sahabat, perpisahan dan air mata.

Sebut saja namanya Muhammad Aris, seorang guru muda yang sedang berkuliah di salah satu universitas di Sumedang. Guru mengaji ku yang setiap saat Ayah aku selalu memanggilnya untuk ngajar ngaji di rumah. Siapa sangka berkat seringnya kita bertemu di dalam satu tempat menjadikan kita terbiasa untuk saling tegur sapa bahkan saling bertukar pikiran hingga aku sering menceritakan tentang laki-laki yang aku sukai padanya

Padahal apa yang aku ceritakan padanya adalah semata-mata hanya untuk memancing nya apakah dia ada perasaan padaku atau tidak? Pemikiranku saat itu mungkin saja jika dia punya perasaan padaku, walaupun aku hanya bocah SMA yang tidak tahu apa-apa. Tapi umur kita tidak jauh beda atau hanya terpaut 6 tahun, aku 15 tahun dan dia berusia 21 tahun atau 22 tahun, ya sekitar itulah.

Entah mengapa aku tidak pernah melihat kejelekan darinya aku selalu melihat dia tampil sempurna ganteng intinya dia sempurna di mataku. maka pantaslah bagi seorang aku untuk jatuh cinta padanya seseorang yang aku kagumi.

Segala cara aku lakukan untuk menarik perhatiannya bahkan seringkali aku aku mengirimkan chatting wa si hanya untuk sekedar ingin bisa ngobrol dengannya setiap saat. dan dia menanggapinya dengan baik.

Bahkan yang lebih parahnya, aku rela mati-matian mengumpulkan banyak uang hanya untuk membeli sebuah baju sepasang, baju yang aku berikan padanya dan berharap bisa memakainya di waktu yang sama agar orang-orang tahu bahwa aku dengannya adalah sepasang insan yang cocok untuk berdampingan.

Karena dia orangnya agak tertutup bahkan kepada orang tuaku pun kalau diajak bicara tentang jodoh atau kriteria perempuan yang ia sukai kadang Ia suka mengalihkan pembicaraan sehingga kedua orang tuaku tidak pernah tahu perempuan seperti apa yang menjadi idolanya Karena rasa penasaranku yang amat tinggi akhirnya aku mengambil handphone ku aku dan mengganti nomor ku dengan nomor baru untuk mengirimkan SMS padanya dengan mengaku bahwa aku adalah seorang guru BK di kuliahannya.

Bagi kalian yang sudah kuliah. Apakah memang iya di perkuliahan ada guru BK? dengan pedenya aku mengaku sebagai guru BK lalu bertanya padanya tentang perempuan yang menjadi dambaan nya tapi hasilnya nihil dia tidak mengakui Siapa yang sedang ia sukai.

Hingga suatu saat dia selesai menunaikan tugasnya dan selesai juga kuliahnya dia pun berpamitan untuk pergi ke sebuah Boarding School karena dia diterima kerja sebagai guru di sana.

"Apa Pak Guru yakin akan meninggalkan murid-murid yang ada disini?"

Sebuah pertanyaan yang kontarkan sebenarnya hanya alibi agar ia berpikir-pikir lagi dengan keputusannya.

"Iya, insya Allah"

Apalah arti pertanyaan bagi murid macam aku. Murid yang tidak ada prestasi sama sekali. Wajah yang pas-pasan, tinggi yang gak termasuk dalam kategori. Apalah yang bisa ia jadikan alasan untuk seorang aku?

Setelah ditinggalkan olehnya, aku tidak lagi memikirkan tentangnya tapi rasa sedih terus ada di dalam jiwa hingga banyak puisi-puisi terlahir puisi-puisi kesedihan yang aku tujukan untuknya. Tapi orang yang aku tuju tidak pernah tahu bahwa itu adalah puisi untuknya.

Ini bukan soal perbedaan keyakinan tapi soal perbedaan isi perasaan memang menyakitkan bagiku. Tiada Cinta Pertama karena baru pertama kalinya aku melakukan segala cara untuk mendapatkan perhatiannya dan ternyata setelahnya dia pergi dia melamar sahabatku.

Dalam hati aku terus menggerutu, Allah tidak adil. Selama ini akulah yang selalu ada untuk nya, aku lah yang selalu berusaha untuk menjadi bagian hidupnya, aku yang selalu berusaha untuk menjadi seseorang yang sempurna di matanya, tapi ternyata bukan aku perempuan yang ia cintai. Oh iya, aku lupa mungkin aku terlalu Barbar untuk dia yang super Alim ,aku terlalu terbuka untuk masalah perasaan.



Bersama doa yang selalu kupanjatkan. Aku rela kau dengannya meski kutahu itu akan sangat menyakitkan. Butuh waktu lama untuk memulihkannya. Semoga hatimu baik-baik saja. Semoga apa yang kamu harapkan bisa segera terwujud.

Aku mengerti, bahwa berbuat baik itu adalah sebuah kewajiban. Walau kelak kamu dengan sahabatku. Aku akan terus mendoakan kebahagiaanmu.

Aku mencintaimu, tapi itu dulu. Sebelum kau patahkan harapan yang pernah kubangun selama ini. Terima kasih untuk lukanya. Aku bahagia tanpamu.



Dari aku, muridmu yang (pernah) mengagumimu.
Diubah oleh brina313 21-04-2020 00:53
infinitesoulAvatar border
NadarNadzAvatar border
nona212Avatar border
nona212 dan 33 lainnya memberi reputasi
34
670
5
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan