Virus Covid-19 telah membuat dampak yang cukup siginifikan bagi negeri Indonesia terutama pada sektor ekonomi. Karena kebijakan-kebijakan yang pemerintah keluarkan setidaknya menghambat proses ekonomi berjalan. Hampir semua lini ladang usaha terbatas ruang geraknya, bahkan tak sedikit para buruh yang harus di PHK secara massal karena ketidakmampuan perusahaan membayar jasa mereka. Belum lagi ojek online yang mesti kehilangan sebagian dari penumpangnya, pedagang di pasar pun harus mengelus dada lebih dalam akibat berkurangnya jumlah daya beli masyarakat.

Di saat masalah seperti inilah jiwa sosial seorang manusia mesti terbangun. Masyarakat harus saling menguatkan, membantu satu sama lain. Jangan lagi terpecah sebab beda pandangan politik, tak ada lagi istilah cebong dan kampret, yang ada hanyalah bahwa kita adalah manusia yang memiliki sifat sosial.



Sebuah pelajaran dapat diambil dari kisah seorang bocah yang baru duduk di bangku SD. Ia rela dan ikhlas membongkar tabungannya yang ditaruh di dalam kaleng biskuit guna membantu melawan virus Corona dengan cara menyumbangkan tabungannya untuk membeli APD bagi pahlawan garda terdepan yakni para medis.

Pada tanggal 16 April 2020, seorang bocah berusia 9 atau 10 tahun bernama Mochammad Hafidh mendatangi Polsek Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung dengan tujuan menyerahkan tabungannya kepada pihak kepolisian. Hal itu dilakukannya sebagai bentuk simpati dan empati kepada tenaga medis yang telah berjuang melawan virus Corona di garda terdepan.



Saat itu, Hafidh ditemani oleh orangtuanya Rikoh Rotikoh dengan membawa kaleng biskuit yang berisi uang receh. Siswa kelas 3 SDN Pasigaran 3 Dayeuhkolot itu langsung memberikan tabungannya kepada Kapolsek Kompol Sudrajat. Kedatangan Hafidh dan orangtuanya diterima baik oleh sang pimpinan.

Adapun motivasi Hafidh memberikan tabungannya itu dikarenakan ia melihat pemberitaan di televisi perihal langka dan mahalnya peralatan medis terutama Alat Pelindung Diri (APD). Karena itu, siswa yang sedang menjalani belajar di rumah karena pandemi Corona tersebut berinisiatif menyumbangkan tabungannya agar bisa dimanfaatkan untuk membeli APD.



Di Polsek Dayeuhkolot, uang tabungan itu dihitung. Adapun nilai yang dihasilkan ialah sebesar Rp. 453.300 yang mana uang tersebut merupakan pecahan uang receh yang terdiri dari 100, 200, 500 dan 1.000 rupiah. Adapun rinciannya ialah pecahan logam 100 ada Rp.11.000, pecahan 200 ada Rp.2.200, pecahan 500 ada Rp.135.000 dan pecahan 1.000 ada Rp.315.000.

Uang tersebut merupakan tabungan Hafidh selama ini. Ia sisihkan dari saku jajannya yang hanya 2000 rupiah. Diketahui bahwa bocah dari pasangan Ruhiyatna yang berprofesi sebagai tukang servis televisi serta Rikoh Rotikoh yang bekerja menjadi pedangan bakso ayam. Sang ibu menceritakan bahwa sumbangan tersebut merupakan hasil Hafidh menabung selama 9 bulan. Awalnya tabungan itu untuk membatu biaya menikah kakaknya, namun ketika melihat televisi bocah tersebut menanyakan perihal apakah APD itu. Sang ibu menjelaskan APD merupakan alat yang digunakan para tenaga medis dan saat ini sangat diperlukan. Maka dari itulah Hafidh tergugah untuk membantu.



Kapolsek Sudrajat sendiri mengapresiasi atas sikap terpuji yang dilakukan Hafidh. Ia bangga kepada anak tersebut karena jiwa sosilnya sangat tinggi walau usianya masih kecil.

Di sisi lain, Hafidh berharap semoga virus Corona ini segera berakhir dan ia bisa kembali berkumpul bersama teman-temannya.

Sungguh mulia banget ya sikap Hafidh ini. Patut ditiru oleh semua masyarakat Indonesia. Bukan perihal besar kecilnya yang diberikan, namun kepedulian antar sesamalah yang mesti ditegakkan.

Sumber :

1

2