Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

085726836961Avatar border
TS
085726836961
Pertama
Hadist Hari Ini
Rabo 14 Sya'ban 1441

عَنْ أَبي هُريرَةَ رَضِيَ الله عَنْهُ أَن رَسُول اللهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلم قالَ : « لَوْلا أَنْ أَشُق عَلى أُمتي  أَوْ عَلى الناس  لأمرْتُهُمْ بِالسواكِ معَ كل صلاةٍ » متفقٌ عليه .*

*Dari Sayyidina Abu Hurairah رضي اللهُ عنه berkata : "Rasulullah صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلم bersabda yang maksudnya : "Andaikata tidak akan menjadikan keberatan bagi umatku atau atas sekalian manusia, sesungguhnya mereka itu akan saya perintah untuk bersiwak pada tiap-tiap akan bershalat."


ASH-SHOFWAH AL-MALIKIYYAH
Himpunan Alumni Abuya Almaliki


Doa hari ini

اَلْحَمْدُ لله عَدَدَ مَا خَلَقَ فِي السمَاءِ, اَلْحَمْدُ لله عَدَدَ مَا خَلَقَ فِي الاَرْضِ, اَلْحَمْدُ لله عَدَدَ مَا بَيْنَ ذَلِكَ, اَلْحَمْدُ لله عَدَدَ مَا هُوَ خَالِقٌ.

“AL-HAMDULILLAH,sebanyak hitungan makhluk di langit. Al-HAMDULILLAH, sebanyak hitungan makhluk di bumi. AL-HAMDULILLAH, sebanyak hitungan makhluk antara langit dan bumi. Al-HAMDULILLAH, sebanyak hitungan makhluk yang Dia ciptakan.”

Kutipan dari kitab SYAWARIQUL ANWAR Karangan Almagfur lahu ABUYA ASSAYYID MUHAMMAD ALAWI ALMALIKI ALHASANI

Hai'ah ASH-SHOFWAH AL-MALIKIYYAH
Himpunan Alumni Abuya Almalik

Syiir Li Khomsatun

Setelah mewabahnya pandemi Covid-19, banyak Kyai-Kyai yang mengijazahkan amalan agar terhindar dari wabah penyakit. Diantara amalan tersebut syair Li Khomsatun. Banyak yang beredar bahwa ijazah ini berasal dari Hadratussyaikh KH Hasyim Asy'ari.

Berdasar cerita dari KH. Masduki Abdurrahman Perak, dulu di zaman Hadratussyaikh pernah terjadi waba', hingga dikatakan, Jika paginya sakit sorenya meninggal, jika malam sakit paginya meninggal. Maka dari itu Hadratussyaikh mengijazahkan sebuah amalan untuk menolak waba' tersebut dengan membaca syiir Li Khomsatun, amalan tersebut beliau ijazahkan kepada murid2nya, diantaranya KH. Wahab Hasbullah, KH. Bisyri Syansuri, KH. Romli Tamim, dan KH. Syansuri Badawi Tebuireng.
Tercatat sejak dulu banyak santri Tebuireng yang mengamalkan syiir ini.

Menurut Gus Zaki, dulu di Tebuireng ketika ada wabah, para santri Tebuireng mengitari pondok sembari membaca syiir tersebut. Ini sebagai ikhtiyar batin agar tidak terkena penyakit tersebut.

Amalan ini juga pernah diijazahkan oleh Gus Mahmad Baidlowi bin KH. Baidlowi Asro (Pengasuh Tebuireng ke 4) pada tahun 2010, dikarenakan mewabahnya flu babi pada saat itu. Sekarang karena mewabahnya virus Corona, KH. Mustqim Askan salah satu muridnya KH. Syansuri Badawi mengijazahkan amalan tersebut. Yaitu dengan membaca 41 kali pada saat awal kali mengamalkan. Dan selanjutnya dibaca setelah Magrib dan Subuh sebanyak 5 kali. Adapun teks ijazahnya seperti ini:
لي خمسة أطفي بها حر الوباء الحاطمه المصطفى والمرتضى وابناهما والفاطمه

Banyak yang mengeritik tulisan ijazah tersebut, dikarenakan dalam ijazah tersebut
1) lafadz (الحاطمه) & (الفاطمه) tanpa menggunakan titik.
2) Lafadz (الفاطمه) menggunakan (ال). .
Yang pertama, Kenapa lafadz (الحاطمه) & (الفاطمه) tidak menggunakan titik (نقط). Dalam kitab Qowaid al-Imla' karya Syaikh Abdus Salam Harun dijelaskan bahwa, Wajib menulis titik (نقط) pada ta' Marbutoh kecuali pada akhir waqof kalam syi'ir atau kalam Nasar yg bersajak.
[عبد السلام هارون ,قواعد الإملاء ,ص ٦٣]
ويجب نقطها مالم يكن في موضع وقف من شعر او نثر مسجوع.
Catatan:
Didalam kitab di bawah ini (Nama kitabnya belum ditemukan, Sumber dari grup WA) Muallif meriwayatkan الحاطمه & فاطمه tanpa menggunakan titik.
Yang kedua, kenapa Lafadz (الفاطمه) menggunakan (ال), kita akan kaji melalui dua pendekatan:
Pendekatan ilmu Nahwu, banyak yang menyangkal kalimat فاطمة itu termasuk isim Ma'rifat, dan isim makrifat tidak boleh dimakrifatkan lagi dengan ال.

Dalam kitab Alfiyah Ibnu Malik dijelaskan
وَبَعَضُ الأعْلاَمِ عَلَيْهِ دَخَلا ¤ لِلَمْحِ مَـا قَدْ كَانَ عَنْهُ نُقِلاَ كَالْفَضْلِ وَالْحَارِثِ وَالْنعْمَانِ ¤ فَــذِكْـرُ ذَا وَحَذْفُــــهُ سِيـانِ
Jadi ال yang terdapat dalam lafadz الفاطمة itu berfaidah (ال للمح الأصل). Jadi kata فاطمة jika ditambahi ال tidak masalah, karena ال nya hanya berupa ال زائدة (tambahan), sebagaimana seperti kata:
.العباس،النعمان،الفضل
Pendekatan ilmu Arudl, lafadz والفاطمة lebih sesuai karena menyesuaikan bahar syiir. Dinukil dari kajian Ma'had Aly Ploso, Bahwa syaiir ini termasuk mengikuti wazan bahar Rojaz yaitu
مستفعلن مستفعلن مستفعلن x٢
Dalam bahar Rojaz wazan tam dengan wazan seperti yang diatas, sehingga ketika di taqti' (di-pas-kan notnya) tentunya lebih sesuai dengan memakai ال, yaitu والفاطمة.
Adapun وفاطمة tidak sesuai dengan bahar rojaz tam (مستفعلن x ٦), meskipun dibolehkan terjadi خبن & طي akan tetapi kurang bagus.

Catatan: Dalam kitab Majmu' Aurod wa Ahzab At Thoriqoh An Naqsaybandiyah, karya Syaikh Baha'uddin (W. 791 H), halaman 333, didalam kitabnya beliau meriwayatkan فاطمة dengan menggunakan ال.

Jadi sebagai santri Tebuireng, yang mendapatkan riwayat seperti ini, alangkah baiknya khazanah penulisan ijazah syiir li Khomsatun tetap dipertahankan seperti guru-guru kita mengijazahkan, agar autentisitas riwayat ijazah terjaga.
.
sebelahblogAvatar border
infinitesoulAvatar border
rieedAvatar border
rieed dan 4 lainnya memberi reputasi
5
498
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan