Memanfaatkan Momen Stay At Home dengan Memelihara Sapi, Siapa Takut?

Beranda
Komunitas
Hobby
Hewan Peliharaan
Memanfaatkan Momen Stay At Home dengan Memelihara Sapi, Siapa Takut?

Anna471

07-04-2020 20:26

Memanfaatkan Momen Stay At Home dengan Memelihara Sapi, Siapa Takut?

Hai Agan dan Sista di mana pun berada, kondisi yang sedang memprihatinkan seperti sekarang ini tentunya membuat kita mengalami kejenuhan, kan?

Pasalnya biasanya Agan dan Sista selalu bekerja atau bisa jalan-jalan, rekreasi, piknik, pokoknya kegiatan apa saja di luar rumah. Namun, setelah pandemi Covid-19 ini GanSis harus tetap di rumah. Bosan, kan tentunya? Iyalah, ane juga gitu. Nggak bisa jalan-jalan, kerja, cuci mata #eh.

Nah, karena kejenuhan dan kebosanan itulah ane manfaatkan waktu luang untuk mengurus hewan peliharaan yang selama ini ane nggak ikut ngurus. (Karena terlalu sibuk, bukan sok sibuk, ya?) Karena ane tinggal di desa, jadilah melihara sapi.

Di desa ane hampir sebagian besar warga memelihara sapi. Mamalia jenis ini naik daun di desa ane, GanSis. Semua berlomba buat melihara si sapi ini. Pasalnya jenis makanannya gampang didapat.

Okelah ane di sini cuma mau berbagi cara memelihara sapi yang bisa dibilang susah-susah gampang. Nggak gampang banget.

Nah, beginilah langkah-langkah yang harus diperhatikan saat mau memutuskan memelihara jenis mamalia satu ini.

Quote:

Pertama GanSis harus siapkan budget atau modal dulu. Karena sapi ini terbilang lumayan menguras kantong. Tapi hasil akhirnya tentu menggiurkan juga. Harga satu ekor sapi berkisar antara 17 juta sampai 20 juta. Tergantung jenis sapinya. Kebetulan punya ane ini sapi Jawa dan hasil ghibah dari orang tua, jadi no modal. Lumayanlah kantong aman.

Selanjutnya setelah menyiapkan modal Agan dan Sista harus memilih jenis sapi.

Mau sapi berjenis apa? Karena jenisnya macem-macem. Ada sapi Madura, Ongole, Brahma, Jawa, Bali, Limousin. Namun, sebelumnya pastikan dulu Agan dan Sista mau sapi lokal atau impor. Setelah itu memilih jenis sapi mana yang akan dipelihara. Setiap jenis pastinya memiliki bentuk fisik yang berbeda, serta mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Seperti halnya manusia, nggak ada yang sempurna. Kalau sapi lokal, harus sabar dan telaten saja karena pertumbuhan dan perkembangannya biasanya lama, tetapi kualitas dagingnya bagus. Pilih yang usianya sekitar 2,5 tahun (jantan atau betina) yang sehat.

Setelah itu menyiapkan dan membuat kandang.

Untuk kandang ini agak susah kalau di perkotaan ya, kalau di desa sih gampang. Masih banyak lahan luas, jarak rumah juga jauh. Jadi kalau tinggal di kota harus dipastikan punya lahan khusus untuk sapi. Kandangnya diusahakan jauh dari pemukiman penduduk, minimum 10 meter jarak antara kandang dan rumah. Kandang harus mendapatkan sinar matahari yang cukup untuk menjaga suhu di dalam kandang.

Selanjutnya ke langkah inti perawatan.

Quote:

Agak susah merawat sapi ini, harus benar-benar telaten dan nggak lupa waktu. Harus tepat saat memberi makan ataupun minum.

1. Kasih kombor sapi sebanyak dua kali sehari, dikombor dengan ampas tahu, polar, pongkol ketela pohon diselep, tetes tebu, kulit kacang kedelai, bekatul, dan kulit nanas. Lalu, dicampur dengan air. Makanan jenis tersebut mengandung konsentrat dan bagus buat perkembangan si sapi jadi bukan hanya diberi makanan berdaun hijau saja. Sedangkan jerami, daun, tebu, dan alang-alang merupakan makanan yang berkualitas rendah. (Dikombor itu maksudnya dikasih makan campur air)

2. Kasih makan dua kali sehari, tentunya rumput. Rumput apa aja boleh. Asal jangan rumput tetangga, meskipun keliatan lebih hijau #eh. Akan tetapi, Agan dan Sista jangan lupa beri makanan yang berkualitas kalau mau sapinya tumbuh dengan baik. Rumput gajah atau setaria kolonjono inilah jenis rumput berkualitas.

Quote:

3. Beri zat vitamin, mineral, dan protein tambahan pada sapi untuk menjaga daya tahan tubuh dan mencegah berbagai penyakit. Vaksinasi dan pemberian obat cacing juga penting. Poin ini jarang dilakukan, tapi ane selalu memberinya, demi kebaikan si hewan kesayangan.

4. Jangan lupa bersihkan kandang setiap hari, agar sapi tidak gampang sakit. Usahakan kandang selalu dijaga supaya kering dan jangan sampai terkena air hujan, karena kalau kandang lembap bisa menyebabkan potensi terkena virus ataupun bakteri. Seperti halnya manusia, selalu jaga kebersihan hewan peliharaan kita GanSis.

Nah, karena sapi ane ini berjenis kelamin betina, jadi ada saatnya mengalami fase birahi. Masa mengalami birahi ini tiap sapi nggak sama waktu usianya. Ada ciri-cirinya ketika si sapi mengalami birahi. Ane dulu awalnya ngerasa aneh saat tahu kelakuan si sapi betina ini, kirain ane kenapa, ternyata lagi birahi.

Sapi betina terlihat ribut atau gelisah di kandang, biasanya nafsu makan tiba-tiba berkurang, alat kelaminnya terlihat berwarna merah dan membengkak, lalu keluar lendir kental dan bening.

Saat GanSis melihat gejala-gejala seperti itu segeralah hubungi mantri hewan untuk disuntik k a w i n. Sebab, prosesnya nggak boleh terlalu maju atau terlalu mundur, agar nggak mengalami kegagalan. Proses pengawinan jadi atau tidaknya bisa diketahui kira-kira tiga bulanan. Tapi nggak langsung berhasil juga. Sapi ane termasuk yang manja, disuntik tiga kali baru bisa hamil. Kan manja banget, untung biayanya seikhlasnya. Sebenarnya dari pemerintah gratis, cuma di desa ane ditarik seikhlasnya sama si mantri.

Gimana GanSis gampang-gampang susah, kan memelihara sapi? Jangan dibayangin, berat, cukup bayangin ane aja, eaaak.
Sudah lupakan. Sekian cerita ane tentang hewan peliharaan, si sapi pembawa rezeki.

Sumber opini pribadi
Pict doc. pri

Diubah oleh Anna471 13-04-2020 09:06