Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

nofivinovieAvatar border
TS
nofivinovie
Kisah Mistis Hotel Pelabuhan Ratu


Hari itu Ima dan rombongan datang ke Pelabuhan Ratu untuk menjadi MC di Inna Samudera Hotel, Pelabuhan Ratu. Acara berjalan lancar, tetapi pihak hotel meminta tambah untuk acara esok harinya. Terpaksa rombongan itu menginap di sana. Ima menempati kamar sendirian.

Pukul 02.00, Ima mendadak merasa sangat ingin buang air kecil. Tidak seperti biasanya, apalagi saat tubuh lelah, ia biasanya tidur sangat lelap. Berbeda sekali dengan malam itu.

Ima mendapati suara gaduh yang berasal dari atas. Apakah tamu di atas kamar ini yang gaduh? tanyanya dalam hati. Ia, lalu berusaha mengabaikan.

Ima tidur lelap kemudian. Lalu, pagi harinya ia bersiap untuk membawakan acara. Persiapan ia lakukan termasuk mencatok rambut.

Terlalu asyik menyatok, Ima hampir saja terlambat. Ia kemudian buru-buru keluar kamar dan turun menggunakan lift lain—lift yang berbeda dari yang kemarin dinaikinya—yang letaknya bersebelahan. Lift itu lebih besar dari yang satunya.

Di dalam, Ima merasa lift bergerak sangat lambat. Ia meneliti interior lift yang menurutnya sangat bagus. Dengan material kayu yang membuat kesan natural. Namun, hal itu sama sekali tidak membuat Ima berhenti gelisah.

Ia terus menengok ke arah jam tangannya.

"Aduh, gawat ini, nggak enak banget kalo telat," keluhnya. Berkali-kali Ima menggaruk tangannya, hal yang biasa ia lakukan saat panik. Di saat bersamaan, lampu lift mati. Gadis itu semakin panik.

Ia menggedor-gedor pintu. Lampu kembali menyala. Kemudian kembali mati.

Dalam kepanikan yang menjadi, ia menekan tombol buka pintu. Saat pintu terbuka, ia segera menghambur keluar. Ia terbelalak saat melihat ruangan yang dipijaknya kini hanya satu lantai di bawahnya.

"Mba Ima nggak apa-apa?" tanya si petinggi hotel yang tiba-tiba muncul bersama beberapa orang lain. "Acara mundur satu jam."

Ima menggeleng, kemudian mengangguk. Ia bingung harus bereaksi apa. Kemudian, si laki-laki yang tadi bertanya itu memberitahukan akan ada acara di kamar 308.

Kamar Nyi Roro Kidul, begitu kata mereka.

"Jadi saya boleh ikut ke sana?"

Laki-laki itu mengangguk.

"Silakan. Ingat, jangan sentuh apa-apa!"

Ima melangkah tergesa menyusul laki-laki itu dan yang lain. Ia masih bertanya-tanya dalam hati tentang kejadian yang menimpanya. Apa ada hubungannya? tanyanya lagi dalam hati. Dan... Ima kembali terbelalak saat sampai di kamar yang dituju.

Ternyata kamar itu posisinya tepat di bawah kamar yang ditempatinya semalam. Apa ini kebetulan? batinnya lagi. Lalu, Ima mendengar percakapan dari beberapa orang yang di sana bahwa lantai paling atas alias satu lantai di atas kamar Ima, seluruhnya kosong.

"Kamar paling atas kosong?" gumam Ima. "Lalu suara semalam dari mana?" Gadis itu makin penasaran.

Lalu, laki-laki si petinggi hotel berbisik padanya, bahwa apabila Ima memgalami sesuatu yang aneh kemungkinan berasal dari kamar ini. Ima manggut-manggut. Ia baru percaya bahwa urban legenditu memang benar adanya. Sejak saat itu, Ima berjanji untuk lebih berhati-hati saat mengunjungi tempat asing.

Ima hanya berharap tidak akan mengalami kejadian sejenis lagi. Untuk kali ini, Ima mengambil pelajaran berharga. Bahwa manusia memang selalu berdampingan hidup dengan makhluk lain.

Sumber: based on true story
anasabilaAvatar border
4iinchAvatar border
sebelahblogAvatar border
sebelahblog dan 4 lainnya memberi reputasi
3
1.2K
19
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan