- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Nitip Kenangan Quality Time Bersama Anak Di Tengah Maraknya Corona
TS
l13ska
Nitip Kenangan Quality Time Bersama Anak Di Tengah Maraknya Corona
Virus corona memang menghebohkan dunia. Tak hanya pemerintah negara yang kelimpungan, rakyat kecil seperti sayapun menjadi pusing dibuatnya. Dua minggu masa social distance dan masa belajar mandiri bagi anak sekolah membuat saya sempat bingung beraktifitas.
Jika biasanya jadwal saya tertata rapi. Ada banyak hal jadi berantakan karena kedua anak yang usia terpaut 3 tahun saja tiba-tiba jadi punya banyak waktu bersama. Aktifitas dua bocil ini saat bermain, tentunya berhasil membuat gaduh rumah.
Rumah tiap hari bak kapal pecah. Tapi yah ini adalah resiko yang harus ditempuh demi menghindari resiko yang lebih besar: tertular atau bahkan menularkan virus corona.
Tak seperti banyak kawan yang memposting kegiatan belajar bersama anak. Saya malah justru asik menerima orderan mukena secara online yang semakin meningkat. Sebagai penjual online shop saya banyak orderan dari para reseller. Alhasil mengambil peran guru dan ustadzah di rumah jadi kebengkalai.
Jadi tak banyak kegiatan penghilang kebosanan yang kami lakukan untuk mengisi waktu 14 hari yang pasti sudah diperpanjang lagi menjadi sebulan lebih di rumah.
Lewat even kali ini saya mau nitip beberapa foto dan video kenangan. Jadi ketika saya buka kembali tulisan ini, kita akan ingat bahwa ada banyak kejadian berharga yang telah saya, kami dan kita lewati. Ingat bahwa pernah menghadapi masa sulit dan terlepas dari semua ini.
Mumpumg di rumah. Berikut beberapa kenangan yang sudah jadi kegiatan rutin keluarga saya:
Sayangnya kalau nonton TV jarak pandangan anak-anak deket banget. Anak-anak suka ngeles kalau disuruh menjauh dari tv. Alhasil, cara terampuh menjauhkan mereka dari TV adalah dengan mematikan TV. 😂🤣
Nonton TV menjadi hiburan paling mudah bagi kami sekeluarga. Kebetulan di rumah kami memasang TV kabel yang punya banyak channel sehingga mau nonton apa aja ada. Gak perlu ke bioskop atau sewa CD untuk nonton DVD. Alhamdulillah, ada saja hikmah dari sebuah musibah. Hikmahnya bisa meluangkan banyak waktu untuk anak.
Anak kedua sekaligus yang paling bungsu memang baru berumur 2,5 tahun tapi tingkahnya saat memegang smartphone layaknya orang dewasa yang paham segalanya. 😂
Meski saya mengijinkan ia memegang smartphone dan melihat youtub tak serta merta saya mengijinkan dia membuka chanel yg tak pantas. Sebisa mungkin saya mengawasi saat ia tengah menonton dan tentu membatasi waktu main HP.
Cara menglihkan kebiasaan buruk anak leaki saya adalah dengan ngajak bermain. Banyak permainan yang kami lakukan selama masa berdiam diri ini alias lockdown mandiri (setidaknya itu sebutan khusus saya).
Antara lain main petak umpet, kuda-kudaan, main loncat-loncat seperti video diatas. Serta beberapa permainan lainnya.
4. Main Hujan
Hujan bisa jadi berkah disaat corona semakin mewabah. Adanya hujan selalu diselingi harapan bahwa hujan bisa menghapus jejak Corona.
Tentunya sambil nyanyi lagu Peterpan jaman dulu atau cover lagu serupa kolaborasi antara Noah dan BCL yang berjudul sama. Sekedar intermezo biar otak tidak spaneng mikir corona.
Berikut lagu "Menghapus Jejakmu" yang cocok diputar saat anak-anak lagi main hujan dan ibu hanya bisa nahan keinginan untuk main juga. Lumayan lah, mereka bahagia, ibu bisa lancar usahanya.
5. Berjemur Tak Harus di Pantai Bukan?
Sudah mulai marak nih beredar video dan postingan para dokter dan praktisi kesehatan yang berjemur untuk menangkis serangan Corona. Selain berjemur bagus buat kesehatan juga bisa bikin fresh pikiran.
Jadi sesekali saya dan anak menyempatkan diri berjemur di atap sembari mengambil dan melipat jemuran. Gak harus ke pantai yang butuh berkilo-kilo meter perjalanan. Cukup 10 langkah dan menaiki anak tangga sejumlah 15, sudah bisa go berjemur.
Anak-anak senang, saya pun juga senang karena satu pekerjaan terselesaikan. Biasanya anak-anak akan bermain dan membuka tenda yang sudah buluk atau sekedar membantu saya melipat baju. Lumayanlah satu lagi pelajaran buat anak cewek yang udah mau naik kelas TK B. Biar kelak bisa mandiri dan gak manja lagi.
Di dunia maya banyak muncul keluhan mama-mama kece ada yg udah gak sanggup jd guru anak-anak. Ada juga yang curhat teriak-teriak saat mengajari tugas harian. Saya yang tak jauh berbeda dari mereka menolak mengajari secara formal.
Yah, baru tahu kan gimana beratnya jadi guru? Ini yg dididik anak sendiri jumlahnya dua, gimana jadinya guru yang harus ngajar 15 hingga 20 murid lebih?
Alhasil, saat di rumah saya berusaha membuat semua berjalan seperti adanya. Tak mau saya dibuat pusing mengajarkan anak saya sebagaimna jadwal sekolah. Toh anak saya masih TK dan PR yang diberikan tidaklah terlalu banyak.
Tahu apa yang terjadi jika saya berusaha mengajari anak seperti di sekolah? Bisa-bisa yang terjadi adalah sequel animasi Marsha and The Bear dalam dunia nyata.
Saya hanya tak mau jadi ibu yang demi berubah jadi guru lalu memaksa anak belajar dengan marah-marah. Apalagi karakter anak tak jauh berbeda dari tokoh Marsha, anak sulung saya adalah sosok anak yang super kritis.
Demikinlah Gan Sis kegiatan saya dan anak-anak selama masa berdiam di rumah. Tak bisa dipungkiri saya tetep harus berjibaku mencari rezeki dan sekali kekuar rumah untuk sekedar mengirim barang atau pergi ke bank dan ekspedisi.
Saling mendoakan ya Gan Sis. Hayuk kita dukung pemerintah guna menghapus virus Corona. Dengan berdiam diri di rumah kita telah turut andil berperang melawan Corona. Semangat dan Jangan Pernah Menyerah. Tuhan tahu kita bisa melewati semua ini.
Saya yakin bangsa ini bisa melewati semua problematika dan terhindar dari musibah yang kebih besar. Yakin bahwa dibalik adanya musibah pasti ada banyak berkah di dalamnya. Semoga kita semua bisa pulih dan segera kembali seperti dahulu.
Inilah yang bisa saya bagi tentang kegiatan di rumah bersama anak. Sekian dulu tulisan ini. Semoga bermanfaat dan salam sayang selalu.
Rumah tiap hari bak kapal pecah. Tapi yah ini adalah resiko yang harus ditempuh demi menghindari resiko yang lebih besar: tertular atau bahkan menularkan virus corona.
Tak seperti banyak kawan yang memposting kegiatan belajar bersama anak. Saya malah justru asik menerima orderan mukena secara online yang semakin meningkat. Sebagai penjual online shop saya banyak orderan dari para reseller. Alhasil mengambil peran guru dan ustadzah di rumah jadi kebengkalai.
Jadi tak banyak kegiatan penghilang kebosanan yang kami lakukan untuk mengisi waktu 14 hari yang pasti sudah diperpanjang lagi menjadi sebulan lebih di rumah.
Lewat even kali ini saya mau nitip beberapa foto dan video kenangan. Jadi ketika saya buka kembali tulisan ini, kita akan ingat bahwa ada banyak kejadian berharga yang telah saya, kami dan kita lewati. Ingat bahwa pernah menghadapi masa sulit dan terlepas dari semua ini.
Mumpumg di rumah. Berikut beberapa kenangan yang sudah jadi kegiatan rutin keluarga saya:
Nonton TV
Quote:
Sayangnya kalau nonton TV jarak pandangan anak-anak deket banget. Anak-anak suka ngeles kalau disuruh menjauh dari tv. Alhasil, cara terampuh menjauhkan mereka dari TV adalah dengan mematikan TV. 😂🤣
Nonton TV menjadi hiburan paling mudah bagi kami sekeluarga. Kebetulan di rumah kami memasang TV kabel yang punya banyak channel sehingga mau nonton apa aja ada. Gak perlu ke bioskop atau sewa CD untuk nonton DVD. Alhamdulillah, ada saja hikmah dari sebuah musibah. Hikmahnya bisa meluangkan banyak waktu untuk anak.
2. Bermain selain Main HP
Quote:
Anak kedua sekaligus yang paling bungsu memang baru berumur 2,5 tahun tapi tingkahnya saat memegang smartphone layaknya orang dewasa yang paham segalanya. 😂
Meski saya mengijinkan ia memegang smartphone dan melihat youtub tak serta merta saya mengijinkan dia membuka chanel yg tak pantas. Sebisa mungkin saya mengawasi saat ia tengah menonton dan tentu membatasi waktu main HP.
Cara menglihkan kebiasaan buruk anak leaki saya adalah dengan ngajak bermain. Banyak permainan yang kami lakukan selama masa berdiam diri ini alias lockdown mandiri (setidaknya itu sebutan khusus saya).
Antara lain main petak umpet, kuda-kudaan, main loncat-loncat seperti video diatas. Serta beberapa permainan lainnya.
3. Mencuci Baju
Quote:
4. Main Hujan
Quote:
Hujan bisa jadi berkah disaat corona semakin mewabah. Adanya hujan selalu diselingi harapan bahwa hujan bisa menghapus jejak Corona.
Tentunya sambil nyanyi lagu Peterpan jaman dulu atau cover lagu serupa kolaborasi antara Noah dan BCL yang berjudul sama. Sekedar intermezo biar otak tidak spaneng mikir corona.
Berikut lagu "Menghapus Jejakmu" yang cocok diputar saat anak-anak lagi main hujan dan ibu hanya bisa nahan keinginan untuk main juga. Lumayan lah, mereka bahagia, ibu bisa lancar usahanya.
5. Berjemur Tak Harus di Pantai Bukan?
Quote:
Suasana ketika mengajak anak berjemur. Kakak membantu melipat baju dan adik asyik bermain tenda dengan gambar karakter pony kakak yang udah buluk.
Sudah mulai marak nih beredar video dan postingan para dokter dan praktisi kesehatan yang berjemur untuk menangkis serangan Corona. Selain berjemur bagus buat kesehatan juga bisa bikin fresh pikiran.
Jadi sesekali saya dan anak menyempatkan diri berjemur di atap sembari mengambil dan melipat jemuran. Gak harus ke pantai yang butuh berkilo-kilo meter perjalanan. Cukup 10 langkah dan menaiki anak tangga sejumlah 15, sudah bisa go berjemur.
Anak-anak senang, saya pun juga senang karena satu pekerjaan terselesaikan. Biasanya anak-anak akan bermain dan membuka tenda yang sudah buluk atau sekedar membantu saya melipat baju. Lumayanlah satu lagi pelajaran buat anak cewek yang udah mau naik kelas TK B. Biar kelak bisa mandiri dan gak manja lagi.
6. Belajar
Quote:
Di dunia maya banyak muncul keluhan mama-mama kece ada yg udah gak sanggup jd guru anak-anak. Ada juga yang curhat teriak-teriak saat mengajari tugas harian. Saya yang tak jauh berbeda dari mereka menolak mengajari secara formal.
Yah, baru tahu kan gimana beratnya jadi guru? Ini yg dididik anak sendiri jumlahnya dua, gimana jadinya guru yang harus ngajar 15 hingga 20 murid lebih?
Alhasil, saat di rumah saya berusaha membuat semua berjalan seperti adanya. Tak mau saya dibuat pusing mengajarkan anak saya sebagaimna jadwal sekolah. Toh anak saya masih TK dan PR yang diberikan tidaklah terlalu banyak.
Tahu apa yang terjadi jika saya berusaha mengajari anak seperti di sekolah? Bisa-bisa yang terjadi adalah sequel animasi Marsha and The Bear dalam dunia nyata.
Saya hanya tak mau jadi ibu yang demi berubah jadi guru lalu memaksa anak belajar dengan marah-marah. Apalagi karakter anak tak jauh berbeda dari tokoh Marsha, anak sulung saya adalah sosok anak yang super kritis.
Demikinlah Gan Sis kegiatan saya dan anak-anak selama masa berdiam di rumah. Tak bisa dipungkiri saya tetep harus berjibaku mencari rezeki dan sekali kekuar rumah untuk sekedar mengirim barang atau pergi ke bank dan ekspedisi.
Saling mendoakan ya Gan Sis. Hayuk kita dukung pemerintah guna menghapus virus Corona. Dengan berdiam diri di rumah kita telah turut andil berperang melawan Corona. Semangat dan Jangan Pernah Menyerah. Tuhan tahu kita bisa melewati semua ini.
Saya yakin bangsa ini bisa melewati semua problematika dan terhindar dari musibah yang kebih besar. Yakin bahwa dibalik adanya musibah pasti ada banyak berkah di dalamnya. Semoga kita semua bisa pulih dan segera kembali seperti dahulu.
Inilah yang bisa saya bagi tentang kegiatan di rumah bersama anak. Sekian dulu tulisan ini. Semoga bermanfaat dan salam sayang selalu.
L13sk@
Batu, 29 Maret 2020
#mumpungdirumah
#KomalkuRaya
#PlukmeFriend
infinitesoul dan 7 lainnya memberi reputasi
8
985
7
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan