Sejak kemunculannya di publik sebagai sosok istri dari pangeran Kerajaan Britania Raya, sosok Meghan Markle selalu menghiasi media baik televisi, radio, cetak maupun dalam jaringan. Setelah sebelumnya dikenal sebagai seorang aktris Hollywood, Meghan yang berhasil mencuri hati sang pangeran Inggris itu menjadi lebih terkenal karena membuat penasaran publik mengenai sosoknya.

Bagi ane, sosok Meghan Markle merupakan gambaran putri kerajaan masa kini yang selalu mengedepankan women empowerment. Ya, dikenal juga sebagai aktivis feminisme, Meghan yang dulunya seorang artis, juga memiliki perhatian khusus terhadap pemberdayaan perempuan. Dia selalu memikirkan bagaimana perempuan bisa mendapatkan haknya setara dengan kaum Adam.


Sumber: google.com

Nggak Cuma berpangku tangan, ongkang kaki sebagai istri dari pewaris ke enam Kerajaan Inggris, gansist, Meghan berusaha keras untuk membangkitkan semangat kaum difabel bersama suaminya lewat pencanangan Invictus Games.

Sosoknya sebagai aktris yang independen, menjadikan Meghan seolah tidak mau mengikuti peraturan dari protokoler kerajaan, ini yang bikin ane sedih. Pemberitaan di luaran selalu menyudutkan Meghan sebagai sosok yang pembangkang. Padahal, dia sudah banyak berkorban untuk dapat memenangkan hati sang nenek yang juga Ratu Inggris termasuk karir gemilangnya di Hollywood.

Yang ane suka dari Meghan ini adalah, ras campuran afro-amerikanya yang menjadikan kulitnya terlahir eksotis. Hal ini tentunya mematahkan stigma bahwa seorang putri haruslah sosok yang putih mulus bak pualam tanpa noda sedikitpun. Lihat saja muka Meghan Markle, kulit coklat dengan bintik hitam khasnya menjadikaan dirinya tampil mempesona lain dari putri kebanyakan. Ini bikin ane nggak jadi berburu produk pemutih. Biar mirip Meghan gitu...

Sudah pintar, mandiri, tampil apa adanya, pantas saja ketenarannya langsung melejit melampui para putri dan pangeran kerajaan Inggris lainnya. Ini nih yang bikin iri mereka sehingga beberapa oknum anggota kerajaan juga mengembuskan rumor megxit atau Meghan Exit yang menyatakan menginginkan Meghan keluar sebagai anggota kerajaan.

Tidak tahan jadi bahan bulan-bulanan media, masyarakat, dan juga keluarga kerajaan, Meghan dan Harry memutuskan untuk hengkang dari keanggotaan senior kerajaan dan memilih pindah ke Kanada bekerja secara mandiri di sana.

Pangeran Harry juga nggak mau kejadian kasus mendiang ibunya terjadi lagi kepada istri tercintanya. Dia nggak mau Meghan depresi, dijadikan bulan-bulanan paparazi dan juga dia ingin menunjukan bahwa dirinya lebih memilih keluarga kecilnya ketimbang harus mengikuti protokoler kerajaan yang membuat stres. Wah so sweet.


Sumber: Google.com

Sosok Meghan yang mandiri, dan tampil apa adanya ini menginspirasi ane untuk tidak berburu produk pemutih dan mempertahankan warna kulit alami ane. Kemandiriannya juga menjadikan wawasan ane terbuka bahwa keluarga kerajaan juga perlu untuk bisa mengambil sikap tegas dan mengasah kecerdasan otak.

Sosok putri kerajaan masa kini sudah nggak lagi melulu pesta pora, beli barang bermerk, melainkan harus memikirkan kontribusi nyata untuk masyarakat.

Proud of you Meghan Markle