Beberapa hari terakhir sedang viral kasus percobaan bunuh diri seorang siswi kelas IX SMPN 147 Jakarta. Ada desas-desus tentang penyebab aksi tersebut dilakukan, perundungan. Bullyingatau perundungan sudah bukan barang baru.

Hanya akhir-akhir ini seolah kasus seperti di atas makin banyak. Meski pihak sekolah tidak membenarkan hal itu, tetapi beberapa kabar beredar memang seperti itu lah kenyataannya. Dari story Whatsapp sang ayah, sampai kesaksian seorang teman yang mengaku adanya sebuah pesan dari korban sebelum aksi dilakukan. Pun begitu, pihak sekolah sudah melaporkan peristiwa tersebut ke pihak kepolisian.



Selain itu, beberapa fakta lain terungkap. Di antaranya korban adalah siswi yang pandai menggambar. Dari gambar-gambar tersebut dapat dilihat sepertinya ia sedang butuh banyak dukungan.



Andai kita sebagai orang tua dan guru sedikit lebih peka, mungkin kejadian seperti ini tidak ada. Sebagai orang tua sudah saatnya kita belajar untuk menjadi teman. Teman anak yang siap mendengar keluh kesahnya.



Satu lagi gambar dengan captionsangat menyentuh. Gambar seorang wanita yang belakangan diketahui sebagai ibu korban yang telah lebih dulu berpulang. Dari tulisan di dalamnya, dijamin membuat air mata siapa saja menitik.



Nulis ini ane berusaha sekuat tenaga biar nggak nangis. Ane terlalu lemah untuk urusan perasaan. Apalagi yang berhubungan dengan ibu dan anak.

Semoga dengan adanya peristiwa ini, kita sebagai orang tua akan belajar lebih peka.

Peka terhadap kebutuhan emosi anak.

Tempatkan diri kita sebagai teman.

Peluk mereka selagi masih bisa memeluk.

Siapa yang rela kehilangan anak dengan cara seperti ini? Untuk itu tidak ada salahnya kita belajar menurunkan ego. Menjadi orang tua bukan berarti selalu benar.

Sekian.

Sumber berita dan gambar: sinidan sini