Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

Surobledhek746Avatar border
TS
Surobledhek746
Yang Kaya, Sebagian Dari Kita

Suatu malam

Pagar tinggi semakin tinggi. Terbuat dari beton. Ujung atas dipasang pecahan beling. Ada tali dari kawat mengelilingi, aliran listrik tegangan tinggi. Seakan takut ada yang tercuri. Tercuri mata saja tak boleh. Jangan-jangan pudar keindahan warnanya. Apalagi tercuri sebagian barangnya.

Seolah jika ada tanaman jatuh daunnya. Daun jatuh tak boleh ada yang memungutnya. Cahaya lampu tak boleh jadi penerang jalan. Sekedar orang lain lewat meminta terangnya lampu dari rumahnya. Remang-remang khusus di halaman dan terasnya. Demi keindahan dan romantis ketika saat duduk bersama. Di antara mereka.

Siapa?
Quote:

Di antara komunitasnya berkumpul. Komunitas yang saling tak mengenali. Hanya sebuah predikat yang disandang. Sebuah kehormatan dan label istimewa untuk mereka. Orang kaya. Apakah kau tau seperti apa hatinya?

Dalam kecukupan. Menginkan apa saja tinggal ambil gawai dalam genggaman. Pesan, bayar dan datang. Tak mengenali siapa yang mendatangi. Siapa yang mengantar. Tak mengenali siapa yang menjual.

Keluar dari pintu istananya, pintu mobil telah terbuka. Tiga langkah sampai di teras. Duduk manis dalam mobil mewah. Pintu mobil tertutup kembali. Kaca gelap adalah pelindungnya. Menunduk mencari berita dunia. Berita ibukota. Politik, sosial, ekonomi, dan budaya. Hapal kejadian tiap menitnya.

Dia tidak sendiri. Ada anak, istri, suami, kakak, adik, ibu, ayah, cucu, satu keluarga. Dan keluarga lainnya. Dalam komplek mewah. Di depan pintu kompleks bertuliskan, "Bukan jalan umum. Yang tidak berkepentingan dilarang masuk."

Satpam 24 jam berjaga. Cctv di setiap pojok jalan. Di setiap areal perumahan. Terpantau dengan tingkat kecermatan istimewa. Cctv termahal. Produksi terbaru.

Kebersamaan
Quote:

Seharian, masing-masing beraktifitas pada tempat terpisah. Tak saling berkomunikasi. Sibuk dengan urusan diri sendiri. Kehabisan waktu. Sore tiba. Waktunya pulang. Sopir antar jemput telah di depan antrian. Siap mengantar pulang.

Jarak tempuh tak sama. Tiba di rumah pada waktu berbeda. Masing-masing kamar memiliki kamar mandi. Tak perlu ke luar kamar lagi. Masing-masing kamar memiliki cannel televisi. Tak perlu nonton bersama lagi.

Pintu kamar terkunci. Anak tangga sepi, karena tak ada yang naik turun tangga. Paling pagi ketika turun dari kamar. Dan senja ketika akan masuk kamar lagi.

Adakah komunikasi?
Quote:

Lewat seluler panggilan dilakukan. Lewat media sosial video call dilakukan. Untuk keperluan mendesak. Jika ada peristiwa hebat. Setiap hari? Tak tentu pasti.

Tak ada anak yang meminta uang jajan pada ibunya. Tak ada istri meminta uang belanja bulanan pada suami. Semua telah ditransfer lewat gawai. Kartu ATM atas nama pribadi. Untuk keperluan yang tak pernah habis telah diisi.

Seperti di apartemen berlanti 30. Jangankan mengenali siapa yang ada di seluruh lantainya. Dalam satu lantai tak mengenali. Sebelah kamar pun tak tau siapa yang mendiami.

Hanya senyum tipis ketika saling tak sengaja bertatap mata. Bertanya nama? Bertanya asalnya darimana? Akh, membuang-buang waktu saja.

Apa kesibukannya?

Alat elektronik adalah tuannya. Laptop, Ipad, gawai, sudah cukup jadi teman setia. Tak perlu tetangga. Tak perlu teman kencan lainnya.

Mencari teman baru sebanyak-banyaknya. Berinteraksi dan eksistensi di media sosial adalah hari-harinya. Menjadi yang paling populer. Paling viral, dan trending adalah kebanggaannya.

Jangan heran jika 24 berjalan tak pernah jeda. Dari seluruh dunia waktu berputar berbeda. Tak ada yang tidur bersamaan. Tak ada yang bangun bersamaan. Hingga akhirnya tak ada aktifitas yang tidak ada responnya.

Seperti itukah kita? Hari-hari menjadi orang kaya yang tak mengenal lingkungannya. Hanya diri sendiri yang ada di kepala. Lalu hari berjalan begitu cepat. Satu persatu anggota keluarga pergi dan tak kembali.

Apa yang mereka cari?

Entahlah. Aku hanya melukiskan kondisi yang telah terjadi. Ada dihadapan sebagian kita. Orang-orang yang sangat kaya. Pada perumahan elit. Dengan rumah berpagar beton tinggi. Tak punya tetangga. Bahkan tak mengenali siapa tetangga di kiri kanan rumahnya. Seluruh kebutuhannya telah terpenuhi.

Kecuali satu yang ia tak mampu penuhi. Bahagia. Seperti apa bahagia menurut mereka? Sepertinya malam dan siang yang bergilir dengan cepatnya. Itulah bahagia. Mungkin saja.

Ada sebagian yang merasa sudah sangat bahagia denga harta berlimpah. Salahkah? Katanya bahagia bia dibeli, mungkinkah? Terserah. Ada ukuran bahagia yang tak semua orang sama.

Makan kenyang, tidur nyanyak adalah sebuah bahagia. Kita juga tak bisa protes dengannya.

So, jadi apa itu bahagia? Jawabnya adalah rasa yang sekarang ada di dalam dada. Sisanya? Tanyakan pada diri masing-masing saja.
Diubah oleh Surobledhek746 28-02-2020 01:23
anasabilaAvatar border
sebelahblogAvatar border
4iinchAvatar border
4iinch dan 7 lainnya memberi reputasi
8
1K
18
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan