Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

missmarsAvatar border
TS
missmars
Dera, Siswi Kelas 2 SMK, Yang Menginspirasi
Gambar: Dokumen Pribadi

"Wah, ada bakso ojek. Menggoda. Beli ah, sekalian istirahat!" kataku dalam hati sewaktu keluar dari bus jurusan Semarang - Surabaya.

Harus kuakui, aku bukan gadis yang tangguh. Perjalanan dari Kudus ke Pati cukup membuatku lelah, terlebih penyakit mabok kendaraan belum juga hilang dari usia belia hingga seperempat abad ini, membuat kepalaku begitu pening. Pria tengah baya berseragam biru tak lebih adalah kernet bus menyarankanku untuk membeli teh hangat agar staminaku pulih kembali.

Namun, setelah turun dari bus yang ku naiki, aku melihat seorang gadis berkerudung merah maroon tengah asik melayani pembeli.

Mataku melihat ke arah bojok di depannya. Beberapa bentuk pangsit menarik perhatianku. Aku mendekatinya. Aroma kuah bakso tercium semakin kuat. Membuatku lupa akan teh hangat.

"Mbak, saya minta dibuatkan satu ya...." kataku sambil duduk di kursi dekat dagangannya.
"Iya, pedes apa sedeng?"
"Sedengan aja."
Tidak lama kemudian,
"Ini mbak."
"Harganya berapa?"
"Lima ribu rupiah."
Kemudian aku mengeluarkan selembar uang lima ribu sambil menerima bakso ojek pangsit yang ku pesan.

Sambil menikmati bakso ojek yang rasanya bikin lidah enggak bisa bohong, karena emang rasa kuahnya seger, pedesnya juga pas, dan pangsit beserta butiran baksonya endes banget, aku memperhatikannya, melihat cara ia melayani pembeli dengan ramah. Beberapa sopir dan penjual asongan terlihat akrab ketika mereka bertransaksi. Terlihat juga beberapa mobil berhenti untuk membeli bakso ojeknya. Begitu juga dengan penumpang bus yang tergiur karena bau sedap dari kuahnya begitu menggoda.

Setelah tidak ada pelanggan lagi, aku mencoba mengajaknya berbincang. Ya ijin dulu tentunya. Apakah saya mengganggu atau menyita waktunya tidak. Ternyata dia sangat welcome dengan orang baru.

"Wah bakso ojeknya enak mbk, bikin sendirikah?" aku mencoba memulai percakapan.
"Iya mbak, gimana? Enakkah?"
"Enak dan murah Mbak! Hehe.... Jualannya stay di sini terus ya mbak? Dari jam berapa?"
"Iya Mbk, dari jam sembilan pagi sampai sore."
"Setiap hari Mbak?"
"Pas libur aja sih Mbak. Kalau udah masuk sekolah ya saya ke sekolah. Setelah pulang sekolah mungkin kerja yang lain, di rumah - rumah orang gitu."

Dari situ saya tahu, bahwa dia masihlah seorang siswi yang berusaha mencari pendapatan sendiri. Mendengar penuturannya dengan cara yang santai, tapi mengena, saya merasa terharu. Ternyata masih ada anak yang hebat di saat anak-anak yang lain memilih menikmati masa sekolahnya untuk belajar dan bermain. Dia istimewa.

"Aku Dera Mbak." Katanya mengenalkan diri.

Namanya Dera, gadis asal Ngantru, Pati, Jawa Tengah ini sekolah di SMK Assalamah kelas 2 mengambil jurusan Tata Busana.

"Sebenernya aku enggak suka Tata Busana Mbak, tapi aku juga tidak tahu kenapa masuk dibidang itu. Anehnya nilaiku juga tidak buruk. Guru-guru sering menunjukku ketika ada kegiatan. Bahkan aku mendapatkan beasiswa". Tuturnya siang itu di Terminal Pati, Jawa Tengah.

"Wah, keren. Sekolah sambil mencari uang, tapi tetep berprestasi." Kataku memberikan pujian.

Bagiku dia sangat menginspirasi. Dia pintar membagi waktu antara sekolah, bekerja, dan belajar. Tidak peduli dengan teman-temannya yang asik bermain ketika pulang sekolah, bahkan tidak iri ketika melihat teman-temannya main dan dia sendiri harus banting tulang untuk masa depan. Namun terkadang kondisi keluarga dan ekonomi membuatnya ingin menyerah.

"Aku udah 3x loh Mbak minta keluar dari sekolah sama guru BK. Namun beliau mencegah. Guru-guru terus memberiku semangat, bahwa aku bisa melanjutkan pendidikanku." Katanya dengan mata yang sedikit berkaca-kaca.

Aku tak berani menainya lebih mendalam. Aku hanya berusaha menjadi pendengar yang baik untuknya. Dia tidak ingin masa depannya suram. Dia masih ingin melanjutkan pendidikannya. Walaupun nantinya ia menikah, ia tidak ingin mempunyai anak dulu sebelum ia memiliki karir.

Tapi saat ini sedang bimbang. Ia ingin melanjutkan pendidikan dan karirnya, disisi lain kedua orang tuanya mendesak agar ia segera menikah. Terlebih ia sudah memiliki calon suami yang telah resmi melamarnya. Di usianya yang masih 17 tahun dan berstatus sebagai pelajar, ia bimbang. Melanjutkan pendidikan, atau keluar dan menikah mengingat kedua orang tua dan calon mertuanya yang sudah sepuh.

Dengan cepat dan tegas, mulutku bersuara,
"Lanjutkan dulu pendidikanmu, setidaknya sampai lulus SMK. Setelah itu terserah kalau kamu mau menikah. Jadi cita-citamu untuk bekerja dan kuliah di UT masih bisa dilaksanakan, walaupun kamu udah nikah."

Dia hanya diam. Entah apa yang ada di dalam pikirannya. Kemudian aku menceritakan, bahwa masih banyak anak-anak di luar sana yang ingin sekali sekolah. Masalah ekonomi, aku juga sedikit membagikan kisahku, bahwa aku pernah ada diposisinya.

"Iya Mbak, harusnya aku seperti itu. Ternyata kamu hebat mbak, masih bisa bertahan sampai lulus kuliah walau tanpa uang dari keluarga."

Terlihat dari sorot matanya, ada api semangat yang berkobar. Selanjutnya, ia menceritakan tahapan selanjutnya yang akan ia lakukan dan menceritakan berbagai impian dan cita-cita yang ingin ia capai.

"Terlebih calon suamiku itu anak perantauan Mbak. Setelah menikahpun, ia pasti akan merantau. Aku harus menjadi wanita yang mandiri, menggali potensi dan berkarir, agar waktuku tidak sia-sia ketika ditinggal merantau." Suaranya menggambarkan semangat dan pemikiran yang dewasa.

***
Sebelumnya, aku tidak percaya masih menemukan gadis muda, masih SMK, tapi mau bekerja keras demi masa depan. Aku juga tidak percaya dengan kenyataan dari pernyataannya, bahwa masih kelas 2 SMK, ia sudah memiliki calon suami dan didesak untuk segera menikah. Tapi itulah kenyataannya. Seorang siswi dengan permasalahan yang menurutku sangat kompleks. Sampai memikirkan bagaimana jika orang tua nya yang sudah sepuh itu tidak bisa menyaksikan ia ketika menikah?

Tapi bagaimanapun, kelas 2 SMK harus dilanjutkan sampai lulus SMK. Ia gadis yang kuat, pintar, dan juga hebat. Saya berusaha meyakinkannya, selama masih ada niat, harapan, dan semangat, pasti Tuhan akan memberikan jalan yang terbaik.

Semoga dengan kisah Dera, siswi kelas 2 SMK diatas mengajarkan kita untuk terus bersyukur dengan keadaan kita yang sekarang. Semoga kita memiliki semangat yang tak pernah padam untuk menggapai impian. Sekian tread ini, semoga menginspirasi.


Spoiler for Jika tertarik untuk dibaca:


Nama Dera, adalah singkatan dari namanya. Sengaja nama disingkat untuk disensor demi menjaga privasi, tokoh dalam kisah tersebut.


Spoiler for sumber:
Diubah oleh missmars 28-12-2019 11:01
0
416
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan