ahlifosilAvatar border
TS
ahlifosil
Sebelum Menunjuk Pelatih, PSSI Seharusnya Melakukan ini !!

Sumber: cnnindonesia

Belakangan ini sangat gencar pemberitaan mengenai siapa sih yang akan mengisi kursi panas sebagai pelatih Timnas Senior Indonesia. Posisi yang sangat vital dan penuh dengan tuntutan prestasi yang banyak. Siapa pula yang bakalan melanjutkan tradisi kegagalan partai Final bagi Tim Garuda.

Peringkat FIFA pun terus melorot dimana kualitas sepakbola kita kini mohon maaf hanya setara Kamboja dan Laos. Karena Thailand, Vietnam, Filipina, dan Malaysia mulai jauh meninggalkan persepakbolaan kita.

Sebenarnya apasih masalah bagi Timnas  Senior kita, padahal apabila dirujuk kebelakang sebenarnya prestasi di tingkat junior dirasa lebih mampu menunjukkan kegemilangannya dengan merebut Piala AFF tingkat U-19 dan U-16.

Kecarut marutan federasi dan sistem kompetisi seringkali dijadikan kambing hitam oleh sebagian pihak. Tapi sebenarnya ada beberapa hal yang pelik yang sangat berpengaruh bagi perkembangan sepakbola Indonesia ini. Seperti kurang profesionalnya klub-klub yang berkompetisi di Indonesia juga menjadi faktor penentu bagaimana persepakbolaan Indonesia yang sebenarnya.

Spoiler for Thailand:


Berkaca dari kesuksesan negara-negara Asia Tenggara lainnya, seperti Vietnam yang mengangkat pelatih Asia, Park Hang-seo dari Korea Selatan dan Thailand yang mengangkat Akira Nishino dari Jepang sebagai pelatih.

Spoiler for Vietnam:


Rumor pelatih Timnas Indonesia pun mengerucut pada dua nama, yaitu Shin Tae Yong dari Korea Selatan dan Luis Milla dari Spanyol. Namun, seharusnya PSSI harus memikirkan lebih jauh lagi mengenai satu aspek penting dalam sepakbola modern kini, yaitu Direktur Teknik.

Selama kepemimpinan Edy Rahmayadi 2016-2019, jabatan Direktur Teknik Timnas dijabat langsung oleh pelatih berpengalaman Indonesia, Danurwindo. Pengalaman beliau sangatlah panjang mulai dari melatih klub lokal seperti Pelita Jaya, Arseto, hingga Persija Jakarta. Belum lagi pengalaman saat menemani skuad Timnas Primavera di Italia di era 1990an yang kemudian melahirkan banyak legenda Timnas seperti Bima Sakti dan Kurniawan DJ.

Spoiler for Danurwindo:


Danurwindo kemudian merumuskan Filanesia (Filosofi Sepakbola Indonesia), berkat filosofi ini pemain-pemain junior Indonesia dirasa mampu berbicara banyak di level Asia. Seperti lolos Piala AFC U-19 hingga juara AFF U-19 dan U-16. Nama-nama pemain muda meroket seperti Egy MV, Witan Sulaiman, Bagus Kahfi, dan Bagas Kaffa yang bakal menjadi tulang punggung timnas di masa depan.

Kontrak Danurwindo sebagai Direktur Teknik pun diperkirakan akan segera berakhir tahun 2020, belum lagi fisiknya yang mulai menurun, maka sangatlah perlu untuk meneruskan pemikiran-pemikiran fantastis beliau.

Spoiler for Romagosa Vidal:


Lihat saja, Thailand merekrut Carles Romagosa Vidal eks pelatih La Masia sebagai direktur teknik mereka. Vietnam mempunyai Philippe Troussier eks pelatih Jepang kebangsaan Prancis sebagai direktur teknik mereka. Negera tetangga kita, Malaysia menunjuk Peter de Roo sebagai direktur teknik mereka, ia sempat menjadi direktur teknik di SC Cambuur di Belanda dan Timnas Australia.

Sebenarnya apa aja sih tugas Direktur Teknik Timnas itu?

Spoiler for Apa ya?:


Jika dilihat beberapa tahun kebelakang, Indonesia juga pernah mempunyai Direktur Teknik asing yang pernah menukangi timnas. Sebut saja Pieter Huistra asal Belanda yang datang saat waktu tidak tepat ketika Indonesia dihukum FIFA saat kecarut marutan persepakbolaan nasional periode tahun 2015-2016.

Jadi sekiranya sangat perlu menunjuk Direktur Teknik yang baru untuk timnas Garuda, karena coach Danur yang syarat pengalaman fisiknya mulai tergerus usia dan kontraknya yang juga akan habis. Jadi siapakah figur yang cocok?

Apakah akan meniru negara tetangga dengan memplot tenaga asing atau menggunakan lokal yang berpengalaman? Semua terserah PSSI dan Exconya.

Pendapat TS pribadi rasanya ada beberapa nama yang cocok untuk posisi Direktur Teknik Timnas jika memang Danurwindo diistirahatkan tahun depan. Sebut saja Dennis Wise yang sedang menggembleng Garuda Select di Inggris, kemudian Fope De Haan dari Belanda yang pernah melatih timnas Indonesia U-23 saat training camp di Belanda tahun 2006 sangat berpengalaman menangani pemain muda dan mampu mengantar Belanda U-21 juara Piala Eropa U-21 tahun 2006, atau bahkan mantan pelatih Timnas opa Alfred Riedl yang telah tahu luar dalam iklim sepakbola Indonesia.

Spoiler for Dennis Wise:


Kalau dari dalam negeri sebut saja Indra Syafri cocok sebagai Direktur Teknik, pengalamannya di dunia persepakbolaan junior tak perlu diragukan lagi. Djajang Nurjaman juga bisa masuk kandidat nih gan karena prestasi beliau tak kalah cemerlang.

Semoga Timnas Garuda ke depannya dapat berprestasi lebih bagus lagi.

Pendapat ente dong gan untuk kemajuan timnas Indonesia ke depannya.

emoticon-I Love Indonesiaemoticon-I Love Indonesia

CahayahalimahAvatar border
AtkaHasenaAvatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan 5 lainnya memberi reputasi
6
837
3
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan