Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

i.am.legend.Avatar border
TS
i.am.legend.
Di Depan Warga, Anies Sindir DPRD Sibuk soal Lem Aibon


Di Depan Warga, Anies Sindir DPRD Sibuk soal Lem Aibon

Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan banyak bercerita tentang dinamika pemerintahan Jakarta di depan ratusan warga kampung kumuh hari ini. Anies bahkan menyindir DPRD DKI priode 2019-2024 langsung sibuk soal anggaran lem aibon.

Hal ini dikatakan Anies saat menghadiri Human Rights Day bersama para warga korban gusuran dan aktivis perkotaan di Lapangan Kerapu, Jakarta Utara, Selasa (10/12).

"Badan dewan yang baru terpilih Oktober langsung sibuknya soal anggaran sibuk lem aibon pula," kata Anies.

Setelah menceritakan soal anggaran lem aibon, Anies menangkis polemik tersebut dengan penghargaan anti korupsi yang baru saja ia terima. Kata Anies penghargaan tersebut sebagai bentuk usaha nyata memastikan pemerintah Jakarta memang bersih tanpa penyelewengan anggaran, termasuk soal lem aibon.


"Meskipun diramaikan begitu hari ini terbukti Pemprov SKI mendapatkan penghargaan satu dari dua provinsi yang disebut provinsi bebas korupsi," ujar Anies yang disambut tepuk tangan warga.

"Jadi ini kita bicara kenyataan bukan bicara pencitraan. Kan kita ini dipersepsikan macam-macam bagian kita bicara kenyataan," lanjut dia.

Anies pun mengungkapkan menjadi pemimpin di Jakarta banyak mendapat polemik. Banyak orang tidak tahu apa yang dikerjakan oleh Pemprov dan banyak pula orang yang berspekulasi tentang apa yang sudah dikerjkan oleh DKI.

Namun Anies menegaskan akan terus bekerja bagi masyarakat kecil dan memperjuangkan keadilan bagi yang membutuhkan.

"Yang dihadapi di Jakarta itu secangkir air putih tapi ada banyak ramai-ramai yang bilang ini bir, ini teh, ini kopi padahal itu secangkir air putih. Alhamdulilah terbukti Jakarta kota berintegritas," tutup Anies.

Hari ini, Anies memenangkan penghargaan sebagai pemimpin yang berkomitmen untuk menegakkan zona intergritas. Penghargaan itu diberikan oleh Kementerian Pemeberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi bagi daerah yang berkomitmen untuk menegakkan anti korupsi.
(ctr/osc)
sumber

☆☆☆☆☆

Banyak kejanggalan sebenarnya jika kita mau bicara apa adanya. Jangan sampai pada akhirnya kita berkesimpulan bahwa semua ini karena ada apanya.

Soal penghargaan dari Komisi Informasi Pusat mengenai keterbukaan, sejauh mana tolak ukurnya? Apakah kinerja TGUPP yang dipertanyakan banyak masyarakat Jakarta, bahkan sampai anggota Dewan juga ikut mempertanyakan itu termasuk keterbukaan? Padahal tak ada jawaban sama sekali. Apakah keengganan Anies untuk menggaji 67 anggota TGUPP dengan uang operasional gubernur termasuk keterbukaan? Apakah data KJP yang hilang tiba-tiba dari daftar penerima KJP serta hilangnya uang dari rekening para penerima KJP termasuk keterbukaan? Atau pembelanjaan-pembelanjaan tak masuk akal dalam KUA-PPAS tanpa ada penjelasan logis termasuk keterbukaan? Atau kenapa Anies ngotot mengadakan event balap formula e disaat anggaran devisit itu termasuk keterbukaan? Dan pertanyaan-pertanyaan apa dan kenapa itu masih banyak. Tapi tak ada satupun jawaban pasti. Serba tertutup. Lalu dimana keterbukaan yang dimaksud?

Lalu, predikat WTP dari BPK, apa tolak ukurnya? Anggaran yang ada banyak yang keluar tanpa penjelasan. Yang tidak keluarpun tanpa penjelasan. Sampai anggaran devisit, besar pasak daripada tiang, layakkah mendapat WTP? Lantas apakah propinsi yang mendapat WTP dari BPK dianggap sudah benar didalam pengelolaan APBD? Nyatanya banyak pimpinan di banyak propinsi yang mendapat WTP terjerat korupsi.

Dan sekarang, predikat propinsi bebas korupsi. Yakin? Yakin jajaran Pemda DKI Jakarta bebas korupsi? Apa tolak ukurnya? Apakah pembuatan patung bambu wik-wik yang beda begitu jauh harganya bukan termasuk dalam praktek korupsi? Pembuatan bronjong geblek itu juga bukan praktek korupsi? Bahkan sampai pembuatan jembatan kerang bulu, apakah tak ada praktek korupsi?

Anies terlalu manis kalau bicara. Bahkan jamblangpun bisa terasa manis jika dimakan sambil mendengar kata-kata Anies.

Tapi sudahlah.
Januari sebentar lagi. Akan ada perubahan besar ditubuh KPK.
Yang diatas sudah turun jabatan.
Yang disamping sebentar lagi tak akan terpakai.
Yang dibawah sudah mulai muak dengan segala kata-kata.

Ditunggu saja.
Ketika saat itu datang, Gotcha!
Ternyata karma itu memang ada, dan nyata.

Diubah oleh i.am.legend. 10-12-2019 17:52
agh05tAvatar border
sebelahblogAvatar border
4iinchAvatar border
4iinch dan 17 lainnya memberi reputasi
18
4.4K
47
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan