Jakarta - Jagat media sosial twitter tengah dihebohkan dengan tagar #BuwasBuangBeras. Tagar ini banyak dimention oleh para netizen akibat beredarnya isu kebijakan pembuangan beras oleh Perum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) dibawa Budi Waseso (Buwas) sebagai Direktur Utama, baru-baru ini.

Menurut informasi yang beredar, sekitar 20 ribu ton cadangan beras pemerintah dengan valuasi nilai harga normal setara Rp 160 miliar terpaksa dibuang.

Alasannya, mutu 20 ton beras tersebut turun karena terlalu lama disimpan di gudang. Kebijakan pembuangan itu juga telah didasarkan pada hasil pemeriksaan Iaboratorium yang direkomendasi Badan Ketahanan Pangan Kementan dan BPOM.

Menurut data dari Bulog, saat ini cadangan beras di gudang Bulog mencapai 2,3 juta ton. Sekitar 100 ribu ton di antaranya sudah disimpan dia atas empat bulan. Sementara 20 ribu lainnya sudah melebihi 1 tahun masa penyimpanan.

Nah, sesuai Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 38 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Cadangan Beras Pemerintah (CBP), beras yang usia penyimpanannya sudah melampaui batas waktu simpan paling sedikit empat bulan atau berpotensi dan atau mengalami penurunan mutu harus dibuang atau dimusnahkan.

Semua stok Bulog yang disimpan lebih dari lima bulan dapat dibuang, bisa diolah kembali, diubah menjadi tepung atau yang lain, atau turunan beras atau dihibahkan, atau dimusnahkan.

Selain itu juga bisa dengan melakukan pengolahan, penukaran dan penjualan di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET).

Atas isu ini, netizen merespon dengan berbagai argumentasi. Ada yang menolak pembuangan beras ini. Namun tak sedikit yang menaruh kecurigaan akan adanya unsur politis dalam isu ini.

“Distribusi beras itu di kelola oleh bulog sendiri. Kelalaian buwas tidak melakukan operasi pasar dari beras yg di impor, menyebabkan 20 ribu ton beras busuk, itu kejahatan terhadap rakyat, buwas rugikan negara 160 M. #BuwasBuangBeras,” cuit salah satu netizen.

“Yakin #Buwasbuangberas? Buwas dan Mendag Berpolemik soal Impor Beras, Jokowi Akan Turun Tangan,” timpal netizen lainnya.

“Untuk itulah,Bulog memiliki sistem pergudangan stok beras yang nantinya akan disalurkan kepada masyarakat.

Logikanya, seharusnya Bulog jugalah yang menentukan apakah pemerintah perlu melakukan impor beras atau tidak, tentunya berdasarkan laporan dari Bulog bukan? #BuwasBuangBeras,” ungkap netizen lainnya.

“Budi Waseso lantas ‘buang badan’ dan menuding seolah-olah masalah ini disebabkan oleh pemerintah, sementara Bulog tidak terlibat. #BuwasBuangBeras,” komentar netizen.

SUMBER